45. Yang terpengaruh Hormon✓

709 115 122
                                    


"Maksudnya?"

"Iya soalnya kalo pulang juga aku ngga suka ketemu sama dia. Kemarin waktu hamil semester awal ngga masalah sih. Ini udah masuk bulan ke 7 kalo liat dia bawaannya pengen nampol terus. Emosi kak. Dokter bilang ini normal soalnya hormon tapi kan kasian dia-nya." Tutur Sena membuat ketiganya saling pandang. Mereka seperti diberi kuliah pranikah dengan adanya Sena didepan mereka yang bahkan bagi mereka masih sangat muda.

"Jadi yang nemenin kamu dirumah siapa?" Sekar bertanya sambil mengurut bahu Sena yang sebelumnya ia peluk. 

"Kadang Mas datang kok."Sena menjawab sambil melihat Sekar. "Doy juga pulang kalo aku udah tidur." Tambahnya kini teralih ke Safa kemudian Juli. "Dia juga lagi fokus urus skripsi, dan dibantuin sama Bang Johnny." Kini ia meyakinkan bahwa suaminya memang orang yang bertanggung jawab.

"Ya Allah. Kalo gitu mending Sena ketempat kita aja." Juli melihat Safa dan Sekar agar setuju akan sarannya.

"Iya lagian kalo siang disini sama siapa juga?" Kini Safa mengelus adik kecil Sean ini.

"Kalo siang kakak juga sendirian dirumah. Paling jualan online sama masak buat buka." Ujar Juli lalu memegang kedua tangan Sena.

"Oke. Nanti aku ijin sama Doy." Ujar Sena membalas genggaman tangan Juli. Senyum terbaiknya kini tengah ia berikan pada ketiganya. Dan membuat mereka kembali memeluk calon ibu muda ini.

Doy lagi persiapan untuk penelitian dilapangan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Doy lagi persiapan untuk penelitian dilapangan. Kebetulan seminar proposal berjalan lancar dan telah disetujui. Doy berkesempatan meneliti selama sebulan lebih di pabrik luar kota. Selama itupun ia minta tolong pada Sean untuk menitip Sena.

Dan disinilah mereka didepan rumah Candra. Sena, Sean dan Juli didepan pagar sedangkan Doy lagi didepan pintu Mobil goodrive yang akan membawanya pergi.

"Kalo ada apa-apa, jangan lupa kabarin ke aku dulu yah! Walau bagaimanapun kan aku," omongan Doy dipotong oleh Sena dengan menutup bibir Doy dengan telapak tangannya.

"Ihh iya. Udah sana! Nanti lu telat nyampenya. Keburu malam!" Omel sena yang emang bukan hal baru bagi yang melihat keduanya.

Anehnya Sena benar-benar berubah seperti Mak lampir ketika ada Doy disampingnya, sedangkan jika calon ayah itu jauh. Sena akan bersikap sangat manis bahkan begitu manja pada Sean maupun para penghuni perempuan dirumah ini.

"Ya udah." Kata Doy sambil ulurin tangannya takut-takut. Sena narik nafas dalem lalu ngambil tangan Doy buat ditempeli ke perutnya yang udah lumayan gede.

"Ayah pergi dulu yah jagoan. Jagain Ibu." Setelah mengatakan hal itu Sena langsung lepas tangan Doy dan membalik kemudian mendorong tubuh suaminya hingga masuk ke mobil mini sedan itu. Menutup pintunya lalu berdadah ria.

Doy membuka kaca mobil dan melihat Sean. 
"Titip Sena yah Mas!" Sean cuman ngangguk lalu mengangkat tangannya.

Biasanya juga manggil Abang lu!

[Complete] KAWAN © 2020| AU Rocket SKYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang