10. Yang punya pacar baru✔

1K 166 43
                                    

Ohok! Ohok!

"Lu anak SMP apa? Masa ngerokok begitu?" Tutur Kai saat menunjuk jari telunjuk dan tengah Sean yang lagi acting ngerokok.

"Ya namanya peran preman." Bela Sean atas role yang ia pilih untuk syuting Minggu depan.

"Sini gue tunjukin." Kai sudah ingin mengambil puntung rokok dari tangan Sean. Namun pria itu menjauhkan benda adiktif itu.

"Ehh ingat lu udah berenti ngerokok, kan?" Sean memperingati karena pria yang kini baru selesai kerja itu, memang sedikit stress akhir-akhir ini. Sean takut bisa saja karena dia, Kai kembali menjadi seorang perokok.

"Iya gue cuman nunjukin aja." Bela pria itu lalu menyisir rambutnya kebelakang.

"Bener?" Curiga Sean kini ingin membuang benda itu ketempat sampah yang tidak jauh dari dirinya yang sedang menunggu cucian sambil duduk diatas mesinnya kini.

"Iya. Riset ini." Bujuk kai ikut duduk disamping Sean dan mulai memegang benda itu di buku kedua jari tangah dan telunjuk tangan kirinya.

Agak ragu pada awalnya, begitupun Sean. Perlahan namun pasti Kai pun menghisap filter benda berasap itu dan berujar.

"Wooow", asap pun keluar dari mulutnya kudian dia menatap langit sambil bergeleng.

"Anjrit lu cuman ngerokok, kagak ngelem." Heran Sean karena kini kai sudah bersandar padanya sambil menghisap kembali benda berwarna putih dan mahoni itu.

"Gue nitip rumah yah!" Teriak Juli dari dalam rumah melalui kaca ruang tengah.

"Kemana?" Sean kaget lalu beranjak tanpa memberi aba-aba hingga kai terjungkal ke belakang untung saja ia masih stabil dan tidak jatuh dari benda kotak selebar 50*60 cm dengan bukaan depan itu.

"Kerja!" Balas Juli sekenannya.

"Loh ngga dianter?" Sean sampai masuk kerumah, karena tak yakin dengan jawaban gadis yang kini mencepol naik rambut panjangnya.

"Ga gue dijemput temen." Kata terakhir Juli sebelum mengunci pintu depan. Memang kebiasaanya melakukan hal tersebut, toh tiap dari mereka menyimpan kunci rumah.

🌃🌃

"Mereka tuh jahil banget mba!" Omel Juli sambil membalik salmon yang sedang ditumis di depannya.

"Masa gue tinggal ke dapur sebentar, itu cowo langsung pamit pulang padahal belum semenit aja." Lanjutnya lalu menaburkan lada ke  masakannya yang kini sudah siap di plating.

"Temen-temen kek gitu biasanya peka. Memang caranya kadang salah dimata kita tapi mereka itu punya cara sendiri untuk ngejagain." Rina seorang chefs yang juga bekerja didapur yang sama dengan Juli, kini menangapi curhatan gadis yang kini sudah mengambil orderan baru di jendela dapur.

"Yah tapi kalo gitu terus kapan dong gue dapet cowo." Lanjut Juli kini menunggu minyak di penggorengan-nya panas.

"Juli. Kalo emang kalian jodoh. Dia juga secara natural bakal cocok ama temen-temen dirumah elu." Kini Rina mulai plating dan mengambil orderan baru.

Juli mulai berfikir, dia dan pacar barunya sudah jalan sekitar 1 Minggu dan kenal lebih dari sebulan. Sepertinya kawanan baboon itu bisa mencoba untuk berteman dengan pria yang berprofesi sebagai psikolog itu.

"Jul, minyak lu gosong!"

"Hah astaga, sorry Mba."

[Complete] KAWAN © 2020| AU Rocket SKYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang