Rumah terasa kosong semenjak Sean dan Kai pindah ke depan. Bahkan ini belum dua Minggu tetapi dua wanita ini udah ngerasa ada yang kurang aja. Padahal mereka juga jarang dirumah. Kenapa baru kerasa sekarang? Ya karena baru hari ini mereka ngabisin waktu cuman berdua untuk beresin rumah dan habisin waktu libur barengannya.
"Kar? Lu bosan ngga sih?" Juli lagi baring di sofa depan TV.
"Banget ini. Kedepan yuk?" Sekar lagi duduk di dapur sambil buka hape pun menyahut.
"Ngapain?" Kepala Juli akhirnya terlihat setelah bangun dari Sofanya.
"Main kek, apa gitu? Dari tadi buka tektok nggada yang menarik juga." Sekar nampilin layar hapenya yang sedang memutar lagu yang lagi trend di dunia Maya.
"Ngapain? Sean lagi kerja katanya." Juli memberikan info yang tadi baru ia dapat setelah berbalas chat dengan Sean.
"Atau ke Empang aja nyusul KAI? Katanya dia disana sama anak-anak kost." Sekar tadinya mau ikut cuman baru ingat kalau hari ini musti ngebersihin rumah.
"Panas kar. Malas keluar juga." Kini badan Juli hilang lagi dibalik sofa.
"Ngapain yak?" Kini Sekar jalan menuju kulkas membukanya lalu menutup benda dingin itu. Tidak ada yang menarik untuk diolah.
"Eh keknya kemarin gue ada beli wax deh!" Seru Juli membuat Sekar kaget.
"Wax?" Tanya Sekar sembari melihat Juli berlari kecil menuju kamarnya.
"Iya kemarin gue kepikiran aja mau beli itu. Mumpung ada bandar hehehe." Juli ingat kemarin Sean yang traktir belanja kebutuhan rumah.
"Sebentar aku cari itu apa." Sekar langsung buka hape untuk cari informasi tentang apapun itu. Biasanya dia suka nanya ke KAI atau Sean atau Juli. Namun setelah KAI kemarin agak renggang dan ngerasa kalau dia ngerepotin banget kalo suka nanya-nanya akhirnya dia memutuskan buat nyari apapun itu lewat Mbah Google.
"Ihh sakit ngga sih ini?" Tanya Sekar saat Juli keluar dari kamar dan membawa setoples kaleng cool wax.
"Katanya disini painless sih." Ujar Juli lagi. Kemudian berjalan menuju lemari piring dan mencari teko juga sirup jeruk.
"Apa itu penless?" Sekar ngomong sendiri sambil searching di hapenya.
"Apanya yang tanpa pena Jul?" Yang keluar malah "Tanpa pena".
"Haduh painless. Pain itu rasa sakit, jadi tanpa rasa sakit." Jawab Juli sambil senyum. Sekar emang polos banget.
"Oh. Oke!" Sekar cuman manggut-manggut.
"Jan sering-sering Mbah Google deh. Kalo masih ada gue tanya gue aja." Juli mengatakan hal itu sambil mengaduk es batu dan sirup serta air dari dispenser.
"Hehehe. Iya."
"Komandan. Lapor! Seluruh komplotan dan barang bukti telah terkumpul. Namun suspek utama masih dalam pengejaran. Laporan selesai."
"Baik laporan saya terima." Sean meletakkan walkie-talkie miliknya lalu masuk kedalam Van berisi banyak perangkat amplifier dan layar. Sean mengambil nafas dalam lalu duduk disalah satu kursi didalam mobil itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
[Complete] KAWAN © 2020| AU Rocket SKY
FanfictionStarted June 2020 Rank on June 2021 №2 on #joyhun №2 on #seulkai №9 on #wenyeol 6 anak manusia yang harus menjadi hero untuk diri mereka sendiri. ---- "Sekar!" teriaknya. Tapi ternyata gadis itu sudah berada diujung lapangan tanah terbuka sambil...