Moderator, Mafia, Doctor, Police, citizen, citizen.Tulisan di tiap-tiap kertas itu diambil oleh masing-masing dari mereka.
"Gue moderator!" Terang Candra sambil memberikan kertas miliknya diatas meja makan. Tempat dimana mereka bermain saat ini.
"Yang lain kumpulkan kertasnya lalu kembali tidur karena hari sudah malam." terang candra lalu mengambil tempat ditengah. sedangkan yang lain sudah menutup mata dengan cara menenggelamkan kepala mereka didepan dan menjadikan lengan mereka sebagai bantal.
"Mafia boleh mengankat tangannya!" perintah candra yang kini menjalankan tugasnya sebagai moderator.
sebuah senyum sumringah terpancar dari seseorang yang kini mengambil peran sebagai mafia. dengan lengan berbalut jaket itu. Dia pun bangun lalu tersenyum ke arah candra.
"Okay. Kembali ke posisi." Pinta Candra lalu dituruti oleh orang tersebut. "Dokter? Boleh bangun, silahkan tunjuk orang yang ingin anda selamatkan atau mungkin anda ingin menyelamatkan diri sendiri?"
Yang merasa menjadi dokter dipermainan itu pun bangun dan kemudian melihat sekelilingnya. Ia mengamati satu persatu kepala tertunduk beralas lengan dengan pakaian santai ala rumahan itu.
Ia menggaruk pelipis lalu melihat Candra. Candra memberi kode dengan dagunya. "Gimana?" Tanyanya tanpa sudara dengan alis yang terangkat.
Sang dokter pun ragu, namun kemudian menunjuk satu kepala. Candra mengerti lalu membuat kode okay dengan tiga jari terakhir yang terangkat serta jempol dan telunjuk yang menyatu.
Tanpa disuruh dokter pun kembali membenamkan kepalanya.
"Hari telah tiba. Semua bisa bangun dan mulai beraktivitas."
Seluruh kepala tertunduk itu pun bangun lalu saling mengamati wajah mereka satu persatu.
"Silahkan berikan argumen awal?"
"Gue! Ini!" Tunjuk Juli pada orang didepannya. "Pasti dia mafianya!"
Kai orang yang ditunjuk oleh Juli itu pun kaget karena tiba-tiba ditunjuk."Gimana Kai kamu sudah punya satu suara untuk dituduh menjadi mafia."
Candra mulai memberikan kesempatan kai untuk mematahkan argumentasi.
"Lu nge gas amat padahal masih awal! Bukan gue itu warga! Elu tuh mafia."
"Iya elu keknya!" Sean ikut menodongkan argumen melawan Juli.
"Keknya? Kok ragu? Apa jangan-jangan elu?" Kini Safa mulai mengeluarkan argumen juga. Padahal masih awal tapi udah pada saling tuduh.
"Aku citizen!" Ungkap Sekar kedepan mereka.
"Iya kar kita tau kok pasti salah satu diantara mereka ini nih!" Juli mulai mengeluarkan argumentasi untuk memprovokasi.
"Okay malam telah tiba." Suara keras Candra membuat mereka terdiam. Juli pun menahan suaranya.
"Waktunya untuk tidur." Setelah mendengar itu. Mereka pun menundukkan kepala lagi.
Citizen pun bangun secara bergantian dan memilih satu orang untuk dituduh sebagai mafia.
"Siang telah tiba!" Mereka semua pun bangun dan saling melihat.
"Yang terpilih adalah Safa." Jelas Candra.
"Hah?" Semua mulut terbuka lebar apalagi para citizen.
"Karena telah menjadi mafia di hatiku" lanjut pria tertinggi diruangan itu dan seketika ruang makan itu pun riuh. Bahkan Juli sudah siap untuk membalik meja karena kelakuan cringe Abang nya itu.
"Sialan! Udah deg-deg an aja!" Suara Kai mulai emosi.
"Kok deg-degan jangan-jangan elu?" Kini Sean yang sebelumnya satu kubu mulai mencurigai sekutunya.
"Lah Napa jadi gue?"
"Okey! Mafia berhasil membunuh satu citizen tetapi orang ini berhasil selamat karena dokter memilihnya," Jelas Candra.
"dan orang yang dituduh menjadi mafia adalah Sean!" Lanjut Candra.
"Yampun bukan gue!", Bela Sean.
"Stop anda tidak boleh berargumen sekarang!" Juli mulai berani akan pemikirannya.
"Jadi Sean adalah-"
Candra mulai menahan kalimat selanjutnya dan membuat Juli lagi-lagi kesal.
"Bang lu bisa ga sii jadi moderator!!!" Juli mulai ngegas karena geram akan pola abangnya. Lagi.
"Hehehe santuy santuy!"
Dia pun melanjutkan lagi.
"Sean ternyata adalah . . ."Dokter!"
"Hah?" Mulut Juli melebar bahkan DAMRI saja bisa masuk kedalamnya.
"Tu kan!" Suara Sean naik karena apa yang dia bilang terbukti.
"Jadi siapa dong?" Safa mulai pusing dan memegang kepala.
KAI menundukkan kepalanya. Sekar melihat kanan kiri.
Okay malam telah tiba dan mereka kembali tertidur. Mafia kembali memilih korban, karena dokter telah dipenjara dia tak dapat menolong lagi dan kini mafia bisa membunuh citizen.
"Juli mafia menembak mu." Kata Candra dan membuat citizen lainnya kaget. "Hah?" Kini seseorang tengah bingung.
"Kini tersisa polisi citizen dan mafia. Jika citizen salah memilih maka mafia menang dan jika sebaliknya maka kota akan selamat" terang Candra.
"Okey siapa pun diantara kalian yang citizen gue ngaku kalo gue polisi. Jadi please jangan tuduh gue!" Safa mulai berargumen.
"Ga mungkin aku yang polisi kok." Kini Sekar mengeluarkan argumen pertama miliknya.
"Kok lu baru keluar argumen sih? Apa bener lu polisi?" Kini kai mulai mencurigai Sekar. "Bukannya gue yang polisi?" Kini mereka saling lihat-lihat curiga.
Kalau benar kai polisi maka bisa jadi sekar berbohong dan Safa hanya melindungi diri agar tidak ditembak oleh mafia yang asli.
Mereka pun berhenti berargumen dan kai mulai saling melihat dengan Candra.
"Malam telah tiba."
Kembali Candra membuat mereka tertidur, mafia pun bangun. Hal ini membuat Juli meremas pegangan tangan Sean gemas karena tidak menyangka bahwa orang itu adalah mafianya. Membuat Sean kesakitan tapi tidak berani bersuara.Mafia pun memilih satu kepala untuk ditembak dan Candra mengangguk paham. Mafia pun kembali tidur dan kini giliran citizen yang tersisa, jika ia memilih mafia yang tepat maka ia selamat namun jika ia salah menangkap polisi maka mafia lah yang berjaya.
"Baik siang telah tiba dan yang terbunuh adalah
mafia!"
Juli saling kompak dengan Sean.
"Bagaimana polisi?"
"Kepala aku pusing." Sekar menjawab sambil memegang kepalanya.
"Yah ga asik masa baru main pertama mafia udah kalah!" Safa mulai mengutarakan kekecewaan nya.
Dan ternyata kai sang citizen ke dua, juga melindungi diri makannya. Makanya Sekar memang berkata jujur dan Safa lah yang sebenarnya adalah mafia.
Bagaimana pusing?
Sama author juga lanjutin ga nih main mafia nya?
Atau udahan aja kali yah soalnya permainan kedua itu udah ketebak karena klipnya udah aku post juga di feed Instagram. Kalau ngga buka aja video di bawah hehehe
Insyaallah aku bakal lanjutkan post cerita ini tiap Kamis Minggu depan.
Semoga bisa lanjut terus dan gak ngebosenin yah
KAMU SEDANG MEMBACA
[Complete] KAWAN © 2020| AU Rocket SKY
FanfictionStarted June 2020 Rank on June 2021 №2 on #joyhun №2 on #seulkai №9 on #wenyeol 6 anak manusia yang harus menjadi hero untuk diri mereka sendiri. ---- "Sekar!" teriaknya. Tapi ternyata gadis itu sudah berada diujung lapangan tanah terbuka sambil...