Allahuakbar
Allahuakbar
AllahuakbarSuara takbiran dari iklan sirup didepan TV membuat semuanya saling pandang. Baik Juli, Sean, Candra maupun Safa kini dalam kondisi kurang semangat. Jika saja mereka tadi tepat waktu untuk pergi ke bandara tentunya mereka kini sudah berada di kampung halaman masing-masing dan bersiap merayakan lebaran lusa. Namun sepertinya mereka harus merayakan hari besar itu disini.
"Kalian kan harusnya di bandara? Kok masih disini?" Tanya KAI yang baru masuk rumah bersamaan dengan Sekar yang baru selesai belanja buat lebaran.
"Ceritanya panjang. Gue nelfon nyokap gue dulu bilang ga bisa pulang lebaran ini." Ujar Sean lalu berdiri dan berjalan gontai sambil menggeret kopernya.
"Jadi gini," Candra pun bercerita jika saat sampai di tol menuju bandara ban mobil mereka pecah. Saat menelepon bengkel tidak ada yang mau menerima permohonan servis mereka karena sudah libur. Akhirnya mereka nyoba buat ganti ban sendiri. Sewaktu udah selesai dan sampai di bandara pesawat Sean sudah berangkat 15 menit yang lalu. Sean pun duduk di sana dengan tampang kosong karena tiketnya hangus. Juli pun nyoba nenangin Sean dengan ngelus-ngelus bahunya.
Untuk pesawat Safa, Juli dan Candra masih ada waktu 30 menit sebelum check in. Kemudian ada penumpang yang lagi cari tiket untuk 3 orang. Orang itu sampai mohon-mohon tapi penerbangan sudah penuh. Karena kasian akhirnya Safa nanya dan ternyata orang tuanya sedang sakit parah dan butuh ke 3 anaknya untuk hadir. Mereka udah ngga bisa nunggu karena penerbangan ini yang terakhir.
Ngeliat muka Safa yang udah melas ke Candra akhirnya Candra pun nawarin tiketnya. Walaupun ntar bakal bermasalah di check in semoga petugas bandara bisa ngerti.
Akhirnya mereka pun ngasih tiket mereka, awalnya Candra agak takut Juli bakal ngamuk tapi nyatanya gadis Purnawan itu bisa bersikap santai dan berfikir jika tak buruk juga sekali-kali tidak mendengar cibiran para adik maupun kakak ibunya yang penuh basa-basi ✨berbisa✨ itu.
"Jadi kita lebaran disini." Kata Candra dan disambut seruan Sekar.
"Yeay!" Gadis itu tidak dapat menyembunyikan kesenangan hatinya mengetahui lebarannya akan bersama dengan kedua kawannya ini. Sempat awkward karena hanya dia yang bersorak, akhirnya Juli dan Safa pun ikut berdiri dan memeluk Sekar. Candra pun mengikuti jejak Sean ke pintu tengah.
"Yeay kita lebaran bareng!" Mereka sudah seperti Teletubbies.
Mereka pun masuk kedalam kamar Juli untuk membongkar koper, sedangkan Safa masuk ke kamarnya untuk meletakkan koper miliknya dan akan menyusul Sekar dan Juli.
Namun setelah selesai meletakkan miliknya Candra masuk dan mengunci pintu.
"Ihh mas kebiasaan ih suka ngagetin!" Pukul Safa pada lengan suaminya saat mengatakan hal itu.
"Hehehe, dibantuin yah bongkar kopernya." Tawar Candra tapi malah ditolak oleh Safa.
"Ga usah mas, aku mau ke kamar Juli." Gadis itu beranjak namun ditarik oleh suaminya dengan memeluk perut wanita itu. Mereka pun jatuh ke ranjang.
"Ihh mas ntar ada yang liat. Malu." Safa berusaha ngelepasin pelukan suaminya. Azan isya pun berkumandang. "Tuh udah azan ayok Teraweh!" Safa melihat wajah suaminya cemberut jadi gemes sendiri.
Cup.
Safa mengecup kening Candra. Yang dicium cuman senyum-senyum lalu manyunin bibirnya.
"Ntar ada yang liat ah." Tolak Safa. Namun kepalang tanggung akhirnya Candra yang nyosor. Cukup lama mereka ada di posisi itu. Candra duduk di ranjang Safa dan Safa berdiri sambil tangan nya memegang kepala Candra dan tangan Candra memeluk pinggang Safa.
KAMU SEDANG MEMBACA
[Complete] KAWAN © 2020| AU Rocket SKY
FanfictionStarted June 2020 Rank on June 2021 №2 on #joyhun №2 on #seulkai №9 on #wenyeol 6 anak manusia yang harus menjadi hero untuk diri mereka sendiri. ---- "Sekar!" teriaknya. Tapi ternyata gadis itu sudah berada diujung lapangan tanah terbuka sambil...