👍💕
"Jadi gimana interview kerjanya?", Tanya Juli kepada Kai yang baru saja mendudukkan bokongnya dikursi tamu yang masih bersambung dengan yang Safa dan Sean.
"Ya begitulah, gue sudah tau mereka mencari lulusan IT. Tapi namanya modal nekat.", terang Kai sambil melonggarkan dasinya.
"Jadi?", kini Safa memperbaiki duduknya dan ikut penasaran.
Sementara Candra dan Sean menegakan tubuh mereka dari senderan.
"Mereka bakal menghubungi lewat Email.", Kai membuat mereka semua kembali duduk menyender. Penasaran mereka berganti dengan atmosfer lain.
"Yaudah sih, Toh jadi juragan tempe juga lumayan, ya kan?", Safa menanyakan tanggapannya pada yang lain dengan nada meyakinkan.
Julia dan Sean saling lihat seperti mengkomunikasikan sesuatu.
"Hmm, sebenarnya semenjak kamar tempe itu jadi kamar Safa. Tempenya ngga sebagus kemarin, jadi kang sayurnya udah ngga mau ngambil.", jujur Kai karena memang itu yang terjadi.
"Hah! Serius?." Safa terlihat menyesal. Sudah 2 bulan ia menempati kamar itu dan ia baru tau tentang hal ini sekarang.
"Maaf gue terlalu sibuk dengan kegiatan kuliah sampai gak tau tentang hal ini.", Safa memegang kepalanya lalu berfikir.
"Sudahlah Fa, 'toh dia masih bisa jual tempenya ke pasar.", Bela Juli agar Safa tidak terus menerus menyalahkan diri.
"Eh si Sekar udah kelar belum didalam yah?", Tanya Candra agar mereka berhenti membicarakan tentang kamar dan tempe.
"Semuanya ayo masuk, makanannya sudah jadi.", Sekar memanggil dari dalam, membuat mereka semua beranjak dari taman ditengah rumah tempat mereka biasa nongkrong setelah selesai berkerja.
Kecuali Kai, Sean, dan Sekar yang lebih sering dirumah dan menjadi freelance.
Setelah masuk dan duduk di kursi mereka masing-masing, Sekar membawakan sayur, lauk dan air.
"Tempe goreng, sambal tempe goreng, kripik tempe, sayur santan tempe?", protes Sean yang memang sedikit pemilih soal makan.
"Sebenernya itu sayur pepaya muda sama kacang panjang.", terang sekar.
"terus?", tanya Sean yang mengaduk mangkuk sayur itu. Mencari keberadaan kacang panjang, sayur kesukaannya.
"sebenarnya, karena populasi tempenya lebih banyak, mereka pindah.", jelas sekar.
Sean penasaran maksud Sekar dengan pindah. Sekar sebenernya belajar sakratis gini dari Sehan juga, makannya dia bales.
"Kesana!", tunjuk sekar ke benda datar dibalik badan Sehan.
Terlihat sebuah iklan tentang bumbu dapur berupa MSG dengan adegan memotong sayuran di sana dan semuanya hanya menampakkan mata yang berputar serta bibir yang melengkung, terutama Sean.
KAMU SEDANG MEMBACA
[Complete] KAWAN © 2020| AU Rocket SKY
FanfictionStarted June 2020 Rank on June 2021 №2 on #joyhun №2 on #seulkai №9 on #wenyeol 6 anak manusia yang harus menjadi hero untuk diri mereka sendiri. ---- "Sekar!" teriaknya. Tapi ternyata gadis itu sudah berada diujung lapangan tanah terbuka sambil...