26. Airlangga Festival (2)

7.7K 979 16
                                    

"Jangan lupa buat yang baru masuk suruh beli minuman ini buat HTM, lagian cuma goceng masa gak mau si." Latifa berseru panjang saat dia sedang memberikan arahan untuk acara Airfest malam nanti. Sekarang sudah pukul 17.00 makanann yang di jual oleh seluaruh kelas juga sudah habis dan ludes. Laporan juga sudah Latifa terima. Kini mereka tinggal bersiap untuk acara puncak nanti malam.

"Oh iya, keamannan juga ya, gue takut nanti Kak Bara sama Gengnya bawa minuman keras, kita kan gaada yang tahu. Bukan cuma mereka aja pantau anak-anak luar sekolah juga. Tapi kak Bara sama Gengnya jadi prioritas. Soalnya kita tuan rumah, seenggaknya kalo ada masalah bukan dari kita, semua saling bantu dan kordinir ya."

Mereka mengangguk paham, setelah pengarahan selesai, Latifa memberikan mereka istirahat sampai habis magrib nanti. Dipersilahkan untuk yang mau makan, sholat, tidur, ataupun mandi. Yang penting nanti mereka tiba tepat waktu di lapangan dan gak ada yang ngaret.

Tok tok

"Permisi."

Latifa menoleh kearah pintu, "Iya, cari siapa mas?"

"Mba Latifa, Ketua OSIS dari SMA Airlangga."

Latifa mengerutkan dahinya bingung, apa lagi ini?

"Saya mas. Ada apa ya?."

"Ada kiriman 50 bungkus nasi Padang buat mbak sama rekan setim."

Latifa menerima dua bungkusan plastik besar, "Cahyo, bantuin." Dia teriak memanggil Cahyo yang lagi sibuk rebahan diatas sofa.

"Apaan nih?"

"Nasi padang."

"Dari?"

"Udah pegang dulu bawa masuk. Bawel banget deh."

Cahyo manggut-manggut lalu pergi ke dalam menenteng dua bungkusan plastik berukuran sedang di tangannya.

"Tanda tanganin dulu mba." Seolah mendapat tatapan sulit diartikan dari Latifa pengirim makanan itu kembali bersuara.

"Yang pesen yang minta mba tanda tangan. Katanya tanda tangan mba mahal jadi dia susah dapetinnya. Saya juga bingung. Saya kira mbaknya artis atau minimal pernah nongol di tv. Ternyata saya aja gatahu mbak siapa kan. Mbaknya ga terkenal kan berarti?"

Latifa terkekeh, "Eh, bisa aja si mas. Yaudah makasih ya mas."

Latifa memutar otak, seseorang yang melakukan tingkah aneh dan selalu di luar dugaan.

Tersangkanya cuma satu.

Raga.

Cowok itu selalu berhasil membuat Latifa terheran-heran.

Mencium pipinya, mengikat tali sepatunya, memesan taxi online dan sekarang memesan nasi Padang.

Seketika pipinya memanas, semburat merah menahan malu terlihat diwajahnya yang putih.

Latifa memegang kedua pipinya, "Mikir apa gue. Raga Lo berhasil bikin gue salah paham."

Benar.

Raga berhasil bikin Latifa salah paham, selalu menduga-duga apa yang dia lihat namun kenyataannya, Raga masih peduli dengannya.

Raga terlihat seperti tidak serius mendekatinya, namun perlakuan Raga kepada Latifa sangat manis dan selalu bisa menimbulkan senyumnya.

Latifa selalu salah paham dengan sikap Raga yang acuh dan memiliki banyak perempuan yang dia gebet juga. Namun pada kenyataannya Raga akan tetap kembali ketempatnya berpijak diawal.

Tempat ternyaman yang pernah Raga temui.

Mengapa?

Jika memang Raga menyukainya, mengapa Raga menjauhinya?

BCS : RAGALATIFA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang