14. Jangan Hina Abi

11.9K 1.2K 64
                                    


Selamat malam semuanya

Absen dulu yuk, kalian baca ini dari kota mana aja?

Yang kesini karena tiktok cung 🙋

Jangan lupa vote, komentar dan share ke sosial media kamu yaa ♥️♥️

Jangan lupa vote, komentar dan share ke sosial media kamu yaa ♥️♥️

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Sekali Lo ngehina anak gue, kelar idup Lo!"

-Raga Januar Prasetyo-

Raga menyugar rambutnya yang berantakan karena helm yang dia gunakan, menatap kaca spion dengan gayanya yang sangat membagongkan.

Setelah rapi dan mencabut kunci motornya, ia langsung berjalan menuju kantin, dimana kedua temannya sudah menunggunya sejak tadi.

Tidak ada akhlak bukan Raga satu ini, baru sampe sekolah bukannya langsung masuk ke kelas malah ngemper di kantin.

Sepanjang perjalanan ia mendapati sorot mata yang serius, ada dari beberapa siswa juga turut berbisik saat Raga melewatinya.

Raga tak ambil pusing, ia hanya merasa bahwa mereka sedang sibuk menggosipkan ketampanan yang dia miliki.

Tangannya melambai saat melihat kehadiran Rigel dan Januar ditempat biasa mereka tempat.

"Mpok Junet, Gorengan ceban. Biasa ya bayarnya nanti."

Raga mengambil sepuluh gorengan dan membawa ke meja yang sudah di booking kedua temannya.

"Lama banget si, sejam kita nunggu disini." Rigel mencomot bakwan yang tadi Raga bawa. Marah si marah tapi ngeliat makanan luluh juga.

"Lagian ngapain si nyuruh gue Dateng pagi-pagi?"

Rigel menatap Januar, cowok itu mengeluarkan ponselnya dan menunjukan sesuatu kepada Raga.

Mata Raga melotot sempurna saat ia melihat satu foto yang bertuliskan,

"Raga dan Metana sudah melakukan hubungan intim dan memiliki Anak bernama Abi."

Brak

"ANJING."

Baik Rigel ataupun Januar terkejut setengah mati, bahkan beberapa pasang mata siswa yang juga sedang berada di kantin sontak menatap ke arah Raga yang menggebrak meja.

"Siapa yang nyebarin itu?"

"Gue gak tahu, tadi pas datang Mading dipenuhi gitu. Pas gue lihat ternyata itu penyebabnya," ujar Januar menjelaskan karena memang cowok itu yang pertama kali melihat berita itu di Mading.

"Pasti Bara Ga."

Raga menoleh menatap Rigel, benar juga. Malam itu Bara mendatanginya dengan amarah. Bisa saja kan cowok itu mau buat masalah sama Raga. Dia tak peduli jika hanya dirinya yang dipermalukan tapi ini sudah menyangkut Metana dan Abi. raga tidak bisa diam saja.

BCS : RAGALATIFA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang