Satu tahun lalu
Suara dentuman musik menggema diseluruh ruangan, kepulan asap rokok menguar kala cowok itu selesai menghisap rokok yang terletak di selipan jarinya. Senyumnya merekah seolah kebahagiaan yang dia rasakan malam ini tak ada yang bisa menandinginya.
Raga menatap perempuan yang masih terlelap dalam tidurnya. Napas berat berhasil lolos dari hidungnya. Ia menatap tubuhnya yang polos tanpa busana. Begitupun Metana yang terlelap dalam damai. Padahal suasana diluar kamar yang mereka tempati sangat berisik dan tak terkontrol.
Raga melihat beberapa tanda kepemilikan serta darah perawan pada perempuan disampingnya ini. Seketika kepalanya semakin pusing saat ia mencoba mengingat apa yang sebenernya terjadi kepada mereka berdua.
Benarkah Raga telah memperkosa Metana?
Benarkah Raga telah merenggut mahkota perempuan itu malam ini?
Raga mengacak rambutnya frustasi, bahkan sampai sekarang dia benar-benar tak yakin kalau dia memang sudah memperkosa Metana.
Mberrr papa
Raga tersadar dari lamunannya saat Abi tiba-tiba memangilnya, walaupun belum jelas pelafalannya, tapi Raga senang bukan main."Uuu anak papa udah bisa manggil papa sekarang, iya?"
Teriakan kencang melengking sempurna didalam ruangan, membuat Raga lagi-lagi tersenyum puas akan perubahan Abi yang semakin hari semakin berkembang.
Kemarin kata Mba Delima Abi sudah bisa merangkak, bahkan Abi sering sekali mengikuti Mba Delima kalo lagi mau ngambil makanan. Kaya ga sabar gitu.
Bulan depan ulang tahun Abi yang ke 2 tahun. Tak terasa, waktu cepat sekali berlalunya. Kayanya baru kemarin Abi lahir.
Raga melihat anaknya yang tertawa girang karena ditemani mainan khusus untuk seumurannya. Mau dia emut-emut ataupun di pukul ke kepalanya tidak akan sakit.
"Abi bobo ya, udah malam nih. Papa ngantuk."
Raga berusaha membujuk Abi sembari membereskan beberapa mainan Abi yang berhamburan. Namun Abi malah teriak-teriak seolah Raga gaboleh ngeberesin mainannya.
Raga pasrah, ia menyender sofa dan merebahkan kepalanya untuk menghilangkan kantuknya.
Namun, siapa sangka, dalam hitungan beberapa menit Raga sudah berhasil meninggalkan Abi sendirian di ruang tamu, meninggalkan Abi dan pergi kealam mimpi yang sudah Raga tunggu-tunggu sejak tadi.
****
KAMU SEDANG MEMBACA
BCS : RAGALATIFA
Teen Fiction[TAHAP REPUBLISH] FOLLOW SEBELUM MEMBACA JANGAN LUPA VOTE, KOMEN DAN SHARE KE SOSIAL MEDIA KAMU YA ♥️ Cover mentahan PINTEREST 📌 SUDAH TAMAT DIVERSI SEBELUMNYAA TAPI MASIH BANYAK TYPO 🤲 SEDANG TAHAP REVISI DAN REPUBLISH ULANG #Boysclubseries ****...