"Masih belum ada tanda tanda pergerakan Bis?" tanya Jessica melihat Bisma yang tengah fokus mengamati satu persatu layar yang menampilkan rekaman cctv dari setiap sudut Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya.
"Entahlah, tapi aku rasa mereka bakal bergerak hari ini." Jessica menaikan salah satu alisnya.
"Bagaimana kau bisa seyakin itu?" tanyanya sesaat sebelum menyesap cangkir kedua kopi hitamnya.
Malam ini adalah malam ketiga pengintaian, yang dilakukan oleh para pasukan khusus diseluruh Jawa dan Bali pada setiap pintu masuk kegiatan ekspor dan impor berlangsung.
Hari ini Bisma bersama Rio, Joan dan Jessica membawa pasukan yang terbagi atas tiga kelompok. Kelompok pertama yang dipimpin oleh Rio, Kelompok kedua oleh Joan, dan kelompok terakhir oleh Jessica.
"Kau tau kan, aku punya firasat yang kuat sejak dulu." Jessica hanya mendengus mendengar jawaban Bisma. Sampai sebuah suara dari walkie-talkie miliknya mengalihkan perhatian mereka.
"Pasukan tiga kepada komandan."
"Laporkan."
"Di bagian Timur kami melihat adanya pergerakan. Dua container baru saja diturunkan, dan sebuah truck tertutup dan dua buah mobil mendekati obyek."
Mendengarnya Bisma langsung mengarahkan fokusnya kepada CCTV dibagian Timur Pelabuhan. Benar saja, Bisma bisa melihat apa yang dimaksud oleh salah satu anak buah Jessica tersebut.
"Tetap awasi pergerakannya Dri. Saya akan segera kesana" ujar Jessica seraya beranjak dari tempatnya.
"Laporkan ke pasukan lainnya untuk bersiaga, aku akan mengawasi kesana." Bisma mengangguk paham dan mulai menyalakan sinyal darurat kepada setiap komandan regu.
"Bagian Timur" gumam Rio sesaat setelah memperhatikan sinyal yang diberikan.
Bisma terus mengawasi pergerakan yang ada dibagian Timur tersebut. Dapat Bisma lihat juga, Jessica dan juga semua pasukannya mulai mendekat.
Joan dan Rio telah mengarahkan pasukan mereka menuju bagian Timur yang dimaksud. Perlahan mereka mulai mendekat.
Jessica yang sudah mempersiapkan senjata yang ia pegang, berjalan semakin mendekati container yang dimaksud. Terlihat ada beberapa orang berpakaian serba hitam dan bersiaga dengan senjata mereka disekeliling truck yang mulai menerima barang dari dalam container.
"Lapor! Jessica kepada Komandan."
"Laporkan."
"Ada sekitar duapuluh orang bersenjata bersiaga di sekitar container dan truck. Mereka memindahkan beberapa kotak kayu besar ke dalam Truck."
"Baik, tunggu sampai pasukan satu dan dua datang. Lalu bergerak."
"Baik."
"Bisma kepada pasukan satu."
"Siap komandan."
"Arahkan pasukan dari arah utara. Bergerak lebih cepat!"
"Siap dilaksanakan."
"Bisma kepada pasukan dua."
"Siap komandan."
"Arahkan pasukan dari arah barat. Percepat pergerakan segera!"
"Siap dilaksanakan."
Bisma memperhatikan semua layar yang ada dihadapannya. Ia dapat melihat semua pergerakan yang dilakukan oleh pasukan pasukan yang ada. Sampai akhirnya semua pasukan sudah siap diposisi mereka. Bisma memberikan perintah.
"Dorr!" sebuah tembakan dilepaskan oleh Jessica.
"Menyerahlah! Kalian sudah dikepung dari berbagai sisi."
KAMU SEDANG MEMBACA
Hiraeth
Romance"Kamu adalah rumahku, aku mohon jangan tutup pintu itu lagi. Aku lelah. Aku ingin pulang sekarang." Bisma Anggara Putra, Seorang prajurit Kepolisian Republik Indonesia yang memiliki karir cemerlang diusianya yang terbilang masih muda. Memiliki wajah...