Ia melangkah kakinya setelah sekitar 1 setengah jam perjalanan udara dari Bandara Soekarno Hatta menuju Bandara Juanda Sidoarjo Jawa Timur.
Ah!
Dia masih tak percaya, disini ia sekarang. Bagian timur dari pulau jawa yang selalu ingin dia hilangkan. Dari ingatannya, atau mungkin lebih dari itu.
Ketika Ia turun dari dalam pesawat, langit kelabu dengan rintik air yang turun dari atas langit seolah menyapanya. Berusaha menyentuh kulit berwarna sawo matang miliknya yang berada dibalik pakaian yang ia kenakan.
Kali ini ia mengenakan kaos hitam yang ia padukan dengan jaket kulit berwarna coklat, celana jeans dan sepatu Wingtip Boots berwarna senada benar benar membuatnya semakin terlihat mempesona. Hal itu terbukti sejak Ia memasuki pesawat hingga pesawat itu landing tak ada satupun wanita didalam pesawat yang mampu mengalihkan pandangan milik mereka dari Bisma.
"Apa kau senang sekarang?" Gumamnya kepada bayangan gadis yang tengah berjalan mundur menghadapnya itu.
"Hahaha Bii, kenapa kau cemberut gitu? Apa kau tak rindu denganku? Apa kau tak ingin melihat diriku yang sekarang?" Suara ejekan khas milik gadis yang memiliki mata coklat dengan bentuk kelopak yang cukup lebar itu, bulu mata lentik nan elok itu terus menatapnya dengan tatapan jahil namun menggemaskan miliknya itu.
Gadis yang selalu memenuhi isi kepalanya selama ini.
"Aku tau Bii, betapa kau sangat merindukanku tapi kau selalu memenangkan egomu yang terluka itu daripada hatimu yang meronta. Dan sekarang, lihatlah. Tuhan ingin mempertemukan kita lagi. Kau dan aku versi dewasa." Bayangan gadis itu masih saja menatapnya penuh kejahilan.
"Nanti kalau kau sudah bertemu diriku yang asli, jangan lupa untuk mengatakan betapa merindunya engkau setelah 15 tahun kita tak berjumpa."
"Aku tak akan pernah mencari atau bahkan sudi bertemu denganmu bangsat!" Pekiknya dalam hati.
"Bagaimanapun kamu, aku akan tetap mencintaimu. Tak peduli apa dan bagaimana pendapat orang. Kau tetaplah Bimoku."
Senyum tulus bayangan gadis itu membekukan kakinya sesaat. Sampai Ia tersadar, bahwa semua itu hanyalah halusinasinya selama ini.
Ia kembali melangkah, bersama 3 orang rekannya yang kini menjadi bawahannya menuju pintu keluar bandara dengan tas dan koper yang berisikan barang bawaan mereka.
Baru saja mereka sampai di depan pintu keluar, dua orang polisi berseragam lengkap menyambut mereka dan memberikan hormat.
"Selamat siang dan selamat datang, kami diutus oleh bapak Abra selaku kepala Kapolresta Mojokerto untuk menjemput kalian." Ujar salah satu anggota berpangkat Briptu itu sambil memberikan hormatnya.
Segera Bisma membalas hormat mereka dan mengikuti mereka menuju mobil yang telah disiapkan.
*Kantor Kepolisian Resort Kota Mojokerto*
KAMU SEDANG MEMBACA
Hiraeth
Romance"Kamu adalah rumahku, aku mohon jangan tutup pintu itu lagi. Aku lelah. Aku ingin pulang sekarang." Bisma Anggara Putra, Seorang prajurit Kepolisian Republik Indonesia yang memiliki karir cemerlang diusianya yang terbilang masih muda. Memiliki wajah...