BAB 17

25 11 7
                                    

"Kau siapa?" tanya pemuda itu.

"Aku Kaori, sahabatnya" jawabnya dengan suara bergetar.

Kaori terus menatap Monica, ia benar-benar tak bisa menahan tangisannya kali ini.

"Hentikan tangisanmu. Ia baru saja bisa tertidur beberapa saat yang lalu" ketus sang pemuda.

"Kau ini siapa? Kau bukan keluarga Monica kan?" Kaori menatap sengit pemuda itu.

Jika dilihat dari wajahnya, pria ini berusia sekitar awal 20 tahunan.

Tunggu, apa jangan-jangan.

"Apa kau yang menjemput Monica siang tadi?!" tanya Kaori yang sedikit menaikkan nada suaranya.

"Aku bilang kecilkan suaramu!" pemuda itu menarik Kaori untuk menjauh dari ranjang Monica.

"Aku ngga akan segan-segan untuk mengusirmu dari sini. Dan ya, bukan aku yang menjemput Monica siang ini. Andai aku tau jika ia akan mengalami ini semua, aku tak akan mengizinkan dirinya untuk pergi hari ini"

"Tunggu dulu, HEI! Kau ini siapa? Kau bukan keluarga Monica bukan? Kenapa kau seenaknya sendiri?!"

"Sekarang aku memang bukan keluarga Monica. Tapi setelah ini, Monica akan menjadi tanggung jawabku sepenuhnya"

"M-maksud mu?!" pemuda itu hendak menjawab, namun derit pintu yang terbuka membuat keduanya menoleh.

"Kaori, bisa ikut kami sebentar?" Kaori mengagguk, dan mengikuti kemana kedua orang tuanya membawa dirinya.

Ayah dan ibu Kaori membawa Kaori menuju sebuah lorong yang sepi, mengajaknya untuk duduk disebuah kursi tunggu yang ada disana.

"Otou-san? Ada apa?" tanya Kaori akhirnya, setelah beberapa menit berlalu dan hanya keheningan yang melingkupi mereka.

"Kaori, Otou-san tau kau anak yang baik. Jadi tolong dengarkan dulu semua penjelasanku"

Ibu Kaori yang hanya meneteskan air mata tanpa mengeluarkan suara sedikitpun itu merangkul pundak sang anak.

"Ada apa Otou-san, Oka-san?"

Ayah Kaori menarik nafasnya dalam-dalam sebelum akhirnya mulai merangkai kalimatnya.

"Nak, kecelakaan yang dialami Monica bukanlah kecelakaan biasa. Dia, mengalami kecelakaan tersebut setelah berhasil lari dari seseorang yang hendak melecehkannya"

"A-APA?!" Kaori tak dapat lagi membendung perasaan.

Marah, sedih dan tak berdaya bercampur aduk didalam hatinya.

"Tenang dulu sayang" ujar sang ibu seraya memeluk sang anak.

Air matanya ketiganya terus mengalir, membayangkan bagaimana perasaan orang yang mereka sayangi itu saat peristiwa itu terjadi.

"Lalu bagaimana dengan pelakunya Otau-san? Dimana bajingan itu sekarang?!"

"Pihak kepolisian tengah menangani kasus ini nak, dan orang-orang yang ada disana itu adalah keluarga Abraham. Mereka yang akan menangani kasus ini dan menjadi wali Monica"

"Wali? T-tapi, Ayah Monik masih hidup. Bagaimana bisa mereka jadi wali Monica?"

Kaori semakin bingung disini.

Siapa keluarga Abraham ini?

Apa hubungan mereka dengan keluarga Monica?

"Ayah Monik, ia baru saja ditahan pihak kepolisian setelah tertangkap mengedarkan narkoba di Mojokerto nak?"

HiraethTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang