Seorang pria berjalan cepat menuju ruang private sebuah bar ternama di kota Surabaya. Dua orang pria berbadan besar menghalanginya ketika ia hendak membuka ruangan tersebut.
"Minggir!"
"Baas tidak ingin diganggu oleh siapa pun kali ini."
"Bodoh, aku tidak peduli!" Jake hampir saja melayangkan sebuah pukulan, namun suara pintu yang terbuka mengurungkan niatnya.
Seorang wanita cantik menyambutnya dengan tatapan hangat.
"Hi Jake, kenapa kau terlihat sangat gusar baby?" tak menghiraukan ucapan sang wanita, ia melanjutkan langkah menghampiri pria yang sedari tadi mengabaikan panggilannya.
"Hi Dude, c'mon Jeje baru saja memberikanku barang yang bagus. Kau ingin mencobanya?" ujar pria itu seraya mengambil sebuah gelas wine dan menuangkan cairan berwarna kemerahan dari botol kaca berwarna gelap di hadapannya.
Wanita yang menyambut dirinya juga sudah duduk manis disamping Baas, dan menyandarkan kepalanya dengan nyaman di dada bidang yang tertutup kemeja hitam ketat itu.
"Jake terlihat sangat terburu-buru, Darling" wanita itu mengambil gelas wine miliknya, dan memainkan cairan yang ada di dalamnya.
"Aku sudah sering mengatakannya bukan, aku akan terus berada dibawah perintahmu jika kau tidak pernah melibatkan anggota keluargaku disini!" suara rendah Jake yang sarat akan penekanan dan peringatan itu menginterupsi seluruh ruangan.
"Ya, aku sangat mengingat itu, Dude. Apa aku pernah melanggarnya selama ini?" Jake melemparkan sebuah amplop berisikan beberapa foto yang langsung tersebar di atas meja.
"Aku harap apa yang aku pikirkan ini tidak benar, Baas."
Pria itu menatap beberapa foto disana, begitu juga wanita bernama Jeje yang sudah mengambil beberapa lembar diantaranya.
"Tunggu dulu! Ini benar-benar momen yang epic bukan?" ujarnya seraya menunjukkan salah satu foto seorang wanita yang memeluk seorang pria disana.
"Memang apa yang kau pikirkan Dude?" tanya Baas seraya menaikkan salah satu alisnya dengan kedua tangan bersedikap, menunggu jawaban dari Jake.
"Kau paling tau apa yang aku pikirkan. Sekali lagi aku tekankan! Jika sampai semua ini menyeret anggota keluargaku, aku tak akan segan-segan untuk menyelesaikan semuanya."
Pria itu berbalik dan meninggalkan ruangan. Sedangkan dua orang lainnya, masih duduk manis menatap pintu yang baru saja dibanting dengan keras oleh Jake.
"Wow, rubah yang dulu kau pungut kini menunjukkan sisi Alfa-nya"
Pria itu mendengus mendengar ucapan wanita di sampingnya. Tangannya terulur mengambil sebuah foto seorang wanita yang terlihat berbincang santai dengan seorang pria di hadapannya.
Pemandangan sama, dengan yang sering ia lihat dimasa lalu.
Sayang sekali bukan, pasangan lovebird yang sangat dipuja banyak orang itu pada akhirnya memiliki jalan yang berbeda.
Akhir.
Benar juga, ini bukanlah akhir yang seharusnya.
Masih ada beberapa hal yang harus ia lakukan untuk memberikan akhir dalam cerita itu.
Ia terlarut dalam pikirannya, seraya menggenggam foto yang menampilkan senyuman yang selalu menjadi candu tersendiri untuknya.
__________
Suara pintu yang terketuk mengalikan atensi Monica yang tengah larut ke dalam dunia novel yang ia baca.
"Bunda?" sapa Monica yang melihat sang bunda memasuki kamar tidur mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hiraeth
Romance"Kamu adalah rumahku, aku mohon jangan tutup pintu itu lagi. Aku lelah. Aku ingin pulang sekarang." Bisma Anggara Putra, Seorang prajurit Kepolisian Republik Indonesia yang memiliki karir cemerlang diusianya yang terbilang masih muda. Memiliki wajah...