“Monik, tolonglah dengerin Mas. Kamu jangan ke café dulu hari ini”
“Mas kenapa sih aneh banget? Udah Bimo di kirim ke Bunda tanpa bilang ke aku, sekarang ngga boleh ke café juga?! Emang ada apa mas?”
Pagi ini, mereka sudah disibukkan dengan perdebatan yang cukup panas.
Monica yang kehilangan memorinya tentang kejadian yang telah ia alami, dan Bryan dengan kekhawatirannya tentang keselamatan Monica.
Bryan terdiam, ia tak tau harus beralasan seperti apa kali ini.
Ia sebenarnya ingin mengambil cuti dan membawa Monica ke Psikiater mereka, namun mengingat banyaknya kasus yang harus ia selesaikan pekan ini membuat kepalanya hampir meledak sekarang.
Sialan!
Dia sangat menyesal sekarang, kenapa ia harus menjadi seorang jaksa?!
“Monik, kamu percaya sama Mas kan?”
“Tentu mas. Aku selalu percaya sama mas, asalkan mas juga memberikanku sebuah alasan yang logis. Sungguh mas, sikapmu hari ini benar-benar aneh”
“Ini semua demi kebaikanmu Monik!”
“Maksud mas apa? Kebaikan apa? Jelasin ke aku?!”
“Cukup Monik! Turutin aku apa salahnya sih?! Aku ini suamimu!” nada bicara Bryan naik satu oktaf.
Bila sudah begitu Monica hanya bisa diam.
Lagi-lagi.
Hatinya terlalu kecil untuk menerima bentakan dari Bryan.
Bulir-bulir air mata Monica mulai berkumpul dipelupuk maniknya. Bryan sadar, ia kembali melakukan sebuah kesalahan.
“Monik, maaf” ujarnya seraya berusaha meraih tangan Monica.
Dengan cepat, Monica menyembunyikan tangannya. Ia mundur beberapa langkah sampai akhirnya berbalik dan berlari menuju perpustakaan pribadinya.
BRAAKK!!
Suara bantingan pintu menyambut pendengaran Bryan.
“Sialan!” umpat Bryan seraya menendang udara.
__________
Keputusan Kaori untuk cuti hari ini membuahkan hasil. Berbekal informasi yang ia dapatkan dari salah satu teman Arga yang bekerja di Polres Mojokerto, disini ia sekarang,
Kantor Polrestabes Surabaya.
Ia melangkahkan kakinya memasuki bangunan tersebut, dan langsung menanyai para polisi yang sedang bertugas jaga saat itu.
“Selamat siang pak, mohon maaf menganggu saya ingin bertanya apakah Bripka Bisma Anggara ada di kantor hari ini?”
“Selamat siang bu. Iya hari ini Pak Bisma ada disini, namun beliau sedang rapat bersama dengan anggota lainnya”
“Kira-kira selesai jam berapa kalau boleh tau?”
“Ibu dari mana ya sebelumnya?”
“Oh, saya dari kantor kejaksaan Kota Mojokerto” ujar Kaori seraya mengeluarkan tanda pengenalnya.
Polisi berpangkat Briptu itupun sempat terkejut sesaat, sebelum akhirnya.
“Rapat mereka tak bisa ditentukan bu kapan selesainya, namun biasanya mereka akan beristrirahat pada jam makan siang dan makan malam”
Kaori melirik jam tangan yang ia kenakan. Masih ada satu setengah jam lagi sebelum jam makan siang.
“Baiklah, terima kasih” ujar Kaori seraya beranjak dari tempatnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hiraeth
Storie d'amore"Kamu adalah rumahku, aku mohon jangan tutup pintu itu lagi. Aku lelah. Aku ingin pulang sekarang." Bisma Anggara Putra, Seorang prajurit Kepolisian Republik Indonesia yang memiliki karir cemerlang diusianya yang terbilang masih muda. Memiliki wajah...