18. Entah Bagaimana, Ada Makhluk Itu Di Sana

11 4 0
                                    

SETELAH kejadian malam dengan segala kerumitan dengan dua kejadian yang membingungkanku, aku mulai memikirkan tentang apa yang salah pada diriku, atau apa yang ada di sekitarku. Sejak kapan semua ini dimulai dan kapan menjadi semakin intens. Pertanyaan semacam itu seringkali muncul dalam benakku sembari menatap langit tanpa kehadiran rembulan. Di dunia orang mati tak ada rembulan, kira-kira seperti itulah faktanya. Namun persatuan dua jalur alam yang seharusnya tidak terjadi sudah tidak bisa dielakkan dan aku berada dalam pusaran keheningan malam yang menyembunyikan sebuah rahasia umat manusia. Apalagi tentang makhluk yang berada di pohon tersebut. Aku seperti merasakan sebuah asal mula berasal dari sana, pada tempat itu, pohon itu –juga orang aneh itu. Layaknya sebuah inti yang menghidupi bagian-bagian di antaranya, menjaga sebuah kestabilan agar tetap stagnan pada apa yang digariskan –aku merasa dia menjalankan tugas seperti itu. Entah bagaimana dia melakukannya, yang pasti dia adalah sebuah entitas asing dari dunia yang di sini.

Mencari beberapa jawaban, aku menghabiskan banyak waktu berada di perpustakaan untuk membaca banyak sekali buku tentang mitos-mitos dan mitologi sejarah peradaban manusia. Entah mana yang fakta atau karangan orang dulu, yang pasti aku harus membacanya. Sebuah informasi penting terkadang tersembunyi dalam sebuah jajaran kalimat tak bermakna. Itulah kenapa banyak orang bodoh di dunia ini, dan hanya sedikit orang pintar. Mereka kebanyakan mengira sebuah tulisan tidak berharga dan tidak ada gunanya lalu enggan membacanya sedikitpun, seperti membuang kumpulan kalimat itu pada tembok. Informasi sampah, hal-hal semacam ini tidak diperlukan; untuk apa informasi dan cerita macam ini, seharusnya mereka membuat kabar tentang matinya direktur keuangan daripada informasi sampah semacam ini, atau banyak hal lainnya. Sedangkan mereka yang memiliki minat pada tulisan akan membacanya, apapun yang ia temui; bahkan kiranya menemui sebuah kertas di jalan mungkin akan dia baca sampai habis pada saat itu juga. Orang-orang seperti inilah yang bisa berkembang atas sebuah ilmu pengetahuan dan kebenaran. Dalam sudut lain, merekalah orang yang dapat memperbaharui sebuah peradaban atau mengembalikan sebuah keajaiban dalam dunia ini.

Di luar pengetahuanku, ternyata banyak sekali mitologi dalam sejarah yang unik dalam mitologi India, Mesir, Romawi ataupun Yunani. Mereka dipenuhi sebuah cerita dewa yang menjelaskan sebuah asal usul dan kejadian masa depan. Aku tidak tahu apa itu sebuah fakta, namun yang menarik, tiap hal selalu berhubungan dengan sebuah tali yang amat rumit. Tiap mitologi antar negara ataupun benua tentu saja berbeda namun benang merah seperti menuntun pada cerita yang sama, kisah yang sama dan perwujudan yang sama. Nama ataupun tempat tidaklah penting, namun apa yang terjadi dan inti masalah; itulah yang utama. Dalam hal ini aku cukup tertarik dengan beberapa mitologi Nordik yang aku baca, dan saat membaca beberapa hal tersebut aku menyadari sesuatu, sesuatu bahwa fakta pernah terjadi pada masa lampau dan berulang. Ya, inilah guna tulisan.

Dalam buku tebal bersampul coklat dengan beberapa tulisan yang sudah cukup hilang di beberapa bagian, memuat beberapa informasi menarik yang aku butuhkan, kemungkinan inilah yang aku alami dan aku temui. Buku itu benar-benar terlihat sangat tua dan di beberapa bagian kertas membekas sebuah noda hitam bekas jari-jari membalik kertas, dan di tengah kertas ada sebuah noda kuning yang menunjukkan bahwa buku ini sudah sangat lama. Aku tidak mengerti mengapa buku dengan informasi menarik seperti ini dibiarkan kotor begini saja, bukankah mereka seharusnya mencari tahu tentang apa yang terjadi di masa lampau atau bagaimana mitos-mitos itu bisa ada, pikiran mereka tidak mencapainya, batinku.

Dalam buku itu dituliskan beberapa mitologi yang terkenal pada Bangsa Nordik. Bangsa yang cukup besar dan menguasai beberapa bagian Eropa Barat dan pemukiman sekitar Laut Baltik. Kehidupan bangsa ini berlangsung hingga abad ke-20. Tentang bagaimana bangsa asli mereka saat ini, tidak diketahui. Kabar perang antar negara dan benua membuat beberapa pengetahuan terhambat dan tiap negara memfokuskan diri pada pertahanan dan militerisasi tiap daerah. Keaslian beberapa bagian di dunia mulai menghilang tiap berjalannya waktu yang tetap memutar. Tidak peduli apa yang terjadi dan apa yang dijalani, waktu tidak pernah diam.

Antara Aku dan ManusiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang