TUBUH wanita adalah sebuah misteri; bisa kukatakan bahwa segala misteri yang aku ketahui berhubungan dengan tubuh wanita, tak terkecuali beberapa mitos sekalipun. Tubuh itu membentuk sebuah gravitasi yang menarik dan memikat. Terkadang aku sendiripun tidak bisa menahan godaan semacam itu, dan aku mulai membayangkan para laki-laki yang benar-benar menahan hasrat mereka dengan sekuat tenaga. Bisa kuakui mereka memiliki iman yang kuat walaupun tidak mengenal iman itu sendiri. Sebuah ikatan terbentuk antara jiwa dan tindakan mereka, membuat mereka benar-benar bisa menahan godaan diluar logika itu.
Miyako masuk ke apartemenku dan berganti pakaian. Saat ini, jam sudah menunjukkan pukul setengah sebelas malam. Miyako sepertinya benar-benar lelah namun nampak sangat bahagia, saat ini masih berputar di kepalaku tentang banyak hal lain, namun ekspresi Miyako yang menyenangkan saat ini benar-benar menarik perhatianku. Tiap memandangnya rasanya aku ingin terus tersenyum dan ikut bahagia, itulah kebenaran. Aku menyiapkan futon untuk Miyako. Walaupun tinggal sendiri, aku membeli futon tambahan untuk jaga-jaga. Walaupun aku tidak punya teman untuk menginap disini, pada akhirnya futon ini berguna juga.
Setelah menyiapkan futon, aku duduk di dekat jendela, mengamati langit yang selalu ingin aku lihat untuk memunculkan sebuah harapan. Tidak adanya bulan disana benar-benar membuat hatiku kosong. Sebuah keharusan yang tiba-tiba menghilang menyebabkan guncangan besar bagi seseorang. Apalagi hal itu sebesar bulan. Melihat langit yang hanya dihiasi bintang-bintang kecil tanpa pemimpin itu benar-benar membuat hatiku sunyi dan kesepian. Namun sepertinya tiap bintang kecil itu tidak menyadari hilangnya pemimpinnya, atau mungkin mereka tidak tahu jika memiliki sebuah pemimpin. Pemimpin besar yang tidak pernah terlihat oleh tiap bintang kecil dari sisi mereka berada. Hampir-hampir aku kehilangan harapan untuk mencari tahu dan melanjutkan pemahaman ini. Melihat langit gelap itu terus menerus membuat hatiku semakin gelap –seperti dimakan oleh sesuatu.
Miyako tiba-tiba ada disampingku, dia memakai piyama yang sedikit kebesaran yang membuatnya benar-benar terlihat imut. Dan –dia tidak memakai bra. Miyako duduk dan ikut menatap langit dengan pandangan yang dalam. Apakah Miyako juga tahu tentang hilangnya bulan? Aku benar-benar ingin menanyakan hal itu padanya. Namun rasa takut dan keraguan menyelimuti diriku dan perasaanku. Pada akhirnya tidak ada kemajuan apapun yang aku buat. "Hei Naoko..." Ucapnya singkat dan terpotong begitu saja. Sepertinya dia sedang memilih kata-kata yang tepat dengan hati-hati. "...Kapan terakhir kali kau bersenang-senang?"
Aku tercenung dengan pertanyaan itu. Apakah aku bersenang-senang belakangan ini? Aku tidak ingat tentang itu. Bukti bahwa aku tidak ingat berarti bahwa aku tidak bersenang-senang belakangan ini.
"Aku tidak ingat." Aku mengakui hal itu.
"Tiap orang punya cara sendiri untuk berbahagia. Terkadang cara itu tidak dibenarkan secara moral, namun seseorang tidak berhak mengintimidasi kebahagiaan seseorang selama tidak menganggu publik."
"Ada macam-macam cara berpikir seseorang."
"Sama seperti bermacam-macam cara untuk berbahagia dan bersenang-senang." Kata Miyako.
Ucapan Miyako ada benarnya. Terkadang karena hal kecil, aku benar-benar bisa merasakan kebahagiaan yang dalam. Tidak peduli tentang apa itu, selama hal itu selaras dengan keinginanku maka kebahagiaan itu muncul begitu saja. "Naoko, pernah coba narkoba? Ganja?"
Aku benar-benar kaget mendengar Miyako berkata seperti itu. Aku memang sering kesepian dan terkadang berpikir bahwa mati lebih baik daripada hidup suram seperti ini. Namun tidak pernah terpikirkan olehku untuk menghisap ganja atau apapun jenis narkoba itu. Mengenalnya saja tidak pernah. Sama sekali. Aku menatap langit dan mengirup udara malam dengan sekali hirupan yang dalam, lalu menghembuskannya. "Tidak, tidak pernah sama sekali."
KAMU SEDANG MEMBACA
Antara Aku dan Manusia
Ficção Geral"Cukup satu kesalahan, itu akan membuatmu menderita." Lahir di kota yang sakit, dengan segala situasi yang sakit. Mencari apa itu kebahagiaan, dan menghindari segala kepura-puraan. Semesta kecil seorang wanita, yang dirundung kenangan dan masa lalu...