TERKADANG aku berpikir apa yang aku lakukan? Perasaan tidak tahu, kesedihan dan kebingungan selalu saja melekat seperti sebuah parasit dalam diriku. Tidak adakah waktu untuk menarik sebuah napas? Wasiat ibuku dalam mimpi untuk selalu menikmati sebuah hidup yang aku pilih. Dari Hanabi yang mengatakan bahwa aku adalah kunci dan sudah diincar. Mereka seperti sudah mengetahui semuanya dalam diam dan kebisuan, tapi tidak memberi tahu dengan pasti terhadapku. Kata-kata penuh dengan sebuah teka-teki yang sangat merepotkan. Tidak ada seseorang yang bisa merangkai sebuah jawaban dari jawaban yang terpecah.
"Jadi jika menurut informasi tersebut, adik tiri anda –ayah Dik Fumioka sudah tahu bahwa apa yang dia lakukan adalah hal yang berbahaya, lantas menyiapkan anda sebagai penolong –atau bisa disebut penengah di antara mereka, ya. Mungkin bisa saya sebut seperti itu?" Aku bersumpah aku sudah muak untuk berpikir, batinku.
Paman Kanae berkata, "iya, tidak salah lagi memang demikian. Bahkan dia sudah tahu saat apa yang dia lakukan masih dalam bentuk rencana. Aku awalnya tidak terlalu mengerti apa-apa, tapi akhirnya dari 'informasi alam rimba' juga aku bisa mendapatkan sebuah kabar panjang. Tidak bisa disebut sebuah kabar baik tapi paling tidak masih berbentuk sebuah kabar yang bisa dipegang erat. Tapi memang, sebuah kabar akan selalu ada yang memburamkan dari sebuah sisi yang tidak diperbolehkan untuk diketahui, begitulah asas tidak terlihat dalam jurnalistik. Jika kita berikan semua kabar tanpa ada yang ditutupi maka tidak akan ada hal menarik dari sebuah kabar. Kabar menjadi menarik karena ada yang ditutupi," katanya. "Akhirnya walaupun kita mengetahui apa yang ditutupi, kita juga tidak bisa untuk membuka hal tersebut. Jadi hanya bisa ikut arus air saja dan ikut menutupi kabar itu, termasuk dalam hal ini. Fakta belum tentu adalah kebenaran."
Aku selalu dikelilingi orang yang rumit. Atau bisa jadi memang dalam diriku mengundang sekelumat orang-orang rumit dengan berbagai pikiran dan jalan mereka masing-masing. Kelicikan seseorang tidak bisa diketahui sampai mereka membuka dirinya sendiri.
"Saat Fushida pergi, dia ternyata mulai bertindak secara masif dan terbuka. Dengan pengalaman dan pemikirannya dari Partai Radikal dan membuat sebuah organisasi bersifat komunal yang bergerak di bidang perdagangan dan pertanian, namanya Monogaki, entah anda sudah pernah mendengar nama itu atau belum. Karena walaupun cukup terkenal dan terbuka, sebenarnya pergerakan mereka yang sesungguhnya tidak bisa diketahui secara rinci. Tapi dari apa yang terlihat mungkin bisa dibilang lebih fokus pada pertanian mereka. Organisasi yang sangat terbuka dan membiarkan siapapun masuk dengan mudah. Konsep mereka sebenarnya Monogaki sangat sederhana, menanam sendiri dan menjual sendiri. Bisa dipahami bahkan oleh mereka yang tidak sekolah sekalipun. Untuk semua jaringan dan bagaimana pengelolaan, mereka mengambil keputusan secara bersama. Walaupun bersifat komunal, tapi tidak ada istilah pemimpin pada awalnya. Semua setingkat sebagai anggota dengan tugas masing-masing sesuai kemampuan mereka. Awalnya yang ikut hanya sekelompok petani, tapi karena jaringan yang semakin meluas dan mereka mulai membuka pintu kerja sama dengan berbagai perusahaan makanan, maka yang ikut dengan mereka juga beragam. Mereka membeli sebuah komplek yang dulunya adalah sebuah desa, karena banyak orang-orang dari desa itu bergabung, maka seluruh desa dibeli dengan dana organisasi. Jadi tidak ada lagi yang memiliki rumah secara khusus di sana, hampir semuanya adalah milik organisasi dan bersama. Tapi walaupun begitu, mereka tidak menolak sistem harta pribadi. Tetap ada harta untuk orang-orang secara pribadi dan untuk pribadi, tidak murni bersifat komunal. Lagipula sifat komunal sendiri tidak bisa diterapkan pada mereka yang sebelumnya berkonsep liberal dan kapitalis. Karena majemuknya orang-orang yang ikut, mereka tentu tidak mau harta mereka tiba-tiba menjadi milik bersama begitu saja. Strategi semacam itu hanya akan merusak organisasi mereka tanpa sadar. Oleh karena itu Fushida menerapkan berbagai kebijakan yang menarik tapi tidak keluar dari sistem komunal itu sendiri."
Aku melemaskan jari-jari tanganku hingga terdengar sebuah bunyi segar yang memecah suasana. Rasanya bahkan suara serangga ikut diam sejenak untuk mendengar bunyi renyah dari sendi-sendiku yang pegal ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Antara Aku dan Manusia
General Fiction"Cukup satu kesalahan, itu akan membuatmu menderita." Lahir di kota yang sakit, dengan segala situasi yang sakit. Mencari apa itu kebahagiaan, dan menghindari segala kepura-puraan. Semesta kecil seorang wanita, yang dirundung kenangan dan masa lalu...