Bölüm 23

1K 165 17
                                    

Warning GXG________

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Warning GXG
________

*Part kali ini agak panjang, sepanjang jalan kenangan kita. Jiakhhh
.
.
.

Selama melayani Tuan Putri Yessica Tamara mereka bertiga sama sekali tidak merasa curiga atau merasakan sesuatu yang mengganjal dirumah gadis bermata cokelat itu. Mereka masih terlalu asik bergurau satu sama lain sibuk dengan dunia mereka, hingga mereka mendengar suara ricuh dari ruang depan.

“Suara paan tuh?” Tanya Mira.

Chika mengangkat bahunya merasa masa bodo, “Paling itu Mami aku.”

Dahi Mira mengkerut, “Mami kamu itu manusia bukan Titan, masa sampe se-rusuh itu.”

Benar juga. Maminya memang rusuh tapi tidak se-rusuh ini, terdengar banyak suara pecahan dan seperti suara tembakan.

Dar! Dir! Dur! Der! *Biar lucu aja

“Woi! Masih ada orang kah di dalam sana yuhuu~” Teriak seorang laki-laki paruh baya bertopeng dengan pakaian serba hitam.

Pletak!

“Bego banget lo! Kita kesini mau ngincer yang punya nih rumah, lo malah nanya di kata main petak umpet ape.” ucap Temannya yang sama-sama memakai topeng dan pakaian serba hitam.

“Woi! Keluar lo, gue tau kalian ada di dalam! Keluar atau bakal gue hancurin nih rumah!” Teriak laki-laki itu.

Mereka tidak hanya berdua tapi ada sepuluh anggota, lima orang berjaga di depan karena mereka sudah menyekap penjaga rumah Chika beserta Maminya.

Dor!

Satu tembakan terdengar disana dan tepat dimana posisi menembak kearah tembok dekat dapur yang ada keberadaan Mira, Ara dan Chika yang sedang bersembunyi.

“Kak Miwa, a-aku ta-takut.” Lirih Chika yang bibirnya sudah bergetar hebat mendengar suara tembakan.

Mira menenangkan Chika hingga ia melihat sebuah pisau dapur setidaknya alat itu bisa membantu mereka walaupun tak sepadan dengan pistol yang orang-orang itu punya.

“Mir! Lo ngapain anjir?! Lo mau ngelawan sendirian hah?! Enggak ada ya! Gue emang benci sama lo tapi ya nggak gini lah.” ucap Ara.

“Nggak ada cara lain, kita harus hadapin mereka satu persatu. Lo disini aja temenin Chika, kasian dia hidupnya selalu sendiri. Aww!” ucap Mira yang langsung terkena cubitan dari Chika.

“Gue ikut deh, gabut kalo cuma nemenin Tuan Putri mah. Mending ikut berantem, tinggalin aja lah si Tuan Putri ini. Nyusahin doang.” Ujar Ara membuat Chika langsung melotot.

Mira manggut-manggut saja, “Bagus. Sadar juga lo kalo Tuan Putri satu ini memang menyusahkan.”

Chika makin melotot dan merasa geram dengan tingkah kedua gadis dihadapannya ini, apa-apaan mereka ini! Seharusnya putri raja itu dijaga bukan dibiarkan gitu saja! Menyebalkan sekali!

WITH YOU - CHIMI [END]✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang