Bölüm 19

1K 197 40
                                    

Warning GXG

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Warning GXG

Ternyata pegel juga ya🙂
_______

Chika masih betah berdiam diri di Bandara sambil menundukkan kepalanya dengan mata yang memerah. Banyak pasang mata yang melihat gadis itu yang terlihat seperti orang yang sudah tidak waras, sedari tadi sesegukan tanpa ada yang mau menolongnya untuk bangkit dari sana.

Puk!

Tiba-tiba saja gadis itu merasakan sesuatu yang menutupi tubuhnya, Chika membuka matanya melihat sebuah jaket yang sudah melekat ditubuhnya.

“Enggak malu nangis di depan umum kayak gini?” Tanya orang itu.

Chika mendongak menatap nanar wajah seseorang dihadapannya itu, ia langsung memeluk tubuh orang itu dan memukulinya.

“Aku benci kamu, kak!” Ujar Chika.

Orang itu Mira. Amirah Fatin. Gadis yang hampir saja membuat Chika menjadi manusia tidak waras, kalau saja gadis itu beneran pergi meninggalkannya. Gadis ini mampu membuat Chika benar-benar kehilangan akal jika saja meninggalkan gadis bermata cokelat itu sendirian dengan perasaan yang belum sempat ia sampaikan.

“Maaf.” Lirih Mira memeluk erat tubuh jangkung gadis itu.

“Ayo bangun, biar gue antar lo pulang.” ucap Mira membantu Chika berdiri.

Tiba-tiba saja tubuh Mira di dorong cukup keras oleh gadis dihadapannya itu, bahkan gadis itu juga menatapnya dengan sangat tajam.

“Segampang itu kamu ngomong?! Kamu nyuruh aku pulang tapi setelah itu kamu pergi begitu aja, tanpa mau tanggung jawab dengan apa yang udah kamu lakuin ke aku! Kamu punya hati enggak sih, kak?!!” Teriak Chika membuat banyak pasang mata melihat kearah mereka berdua.

Mira paham gadis itu sedang tidak baik-baik saja makanya ia mengajak pulang gadis itu untuk berbicara secara baik-baik. Mira juga paham bahwa gadis itu sedang kecewa, marah bahkan benci dengan dirinya.

“Tenang aja, gue bakal tanggung jawab. Makanya ayo kita pulang dan bicara secara baik-baik.” ucap Mira yang berusaha untuk tetap tenang.

“Aku semakin yakin kalau kamu cuma memanfaatkan aku yang notebene-nya memang sedang butuh, dan aku semakin percaya sama omongan papah ku, kalau papah kamu yang sebabkan adik aku meninggal!” Ujar Chika yang sudah susah mengontrol emosinya sendiri.

Mira menajamkan matanya ketika Chika sudah dengan berani membawa nama almarhum ayahnya, ditambah Chika menuduh ayahnya adalah seseorang yang menyebabkan adiknya Chika meninggal.

“Enggak usah bawa-bawa nama ayah gue.” ucap Mira dengan nada dingin.

Chika tersenyum miring, “Kenapa? Karena emang kenyataannya benar begitu kan? Kalau ayah kamu yang sebabkan adik aku meninggal!”

WITH YOU - CHIMI [END]✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang