1

14.7K 704 35
                                    

"ra, nanti kamu baik baik ya" ucap sang ayah dibalik kemudinya

hanya dibalas dehaman oleh Ara

Hubungan kedua manusia ini memang tidak terlalu baik semenjak kejadian itu. Kejadian yang memisahkan 2 insan yang saling mencinta, kejadian yang menjadi penyebab luka terbesar di hati keduanya.

"dah sampe" ucap ayah disusul keluarnya mereka berdua

didepan rumah sudah ada Shani, sang mama menyambut dirinya dan sang papah.

"hai mah" ucap ara sungkan dan langsung disambut pelukan hangat oleh sang mama

Sejak papah dan mamahnya berpisah dan mamahnya pergi membawa kakanya. Ara memang tidak berhubungan dengan Shani dan kakanya. Entah apa yang membuat Shani memutuskan kontak antar dirinya dengan mereka

"kamu apa kabar?" tanya Shani sambil memeluk erat anaknya

"baik mah" jawab ara sekenanya

ara tidak sabar untuk bertemu dengan sang kaka setelah 4 tahun berpisah tidak ada kontak.

Apakah sang kaka bertambah tinggi?

atau

Kakanya bertambah tinggi?

dan

kakanya semakin cantik

sehingga

kakanya kini sudah memiliki kekasih?

dengan gelengan kepala Ara memasuki rumah meninggalkan Vino dan Shani yang masih berbincang singkat

Sambil memperhatikan desain rumah yang terbilang cukup sederhana namun hangat, dengan interior kebanyakan kayu, Ara juga mencari figura foto mamanya dengan kakanya.

"ARAA KAMAR KAMU DILANTAI 2 YA" teriak sang papah dari arah luar

"YA PAH" balas ara teriak

karena dirinya menenteng banyak tas berisi keperluan pindahannya, ara langsung menuju lantai 2 untuk menaruh dan mengistirahatkan badannya.

Masalahnya dilantai 2 ada 2 kamar dengan warna cat yang sama.

"yaudah lah ya" ucap ara setelah beberapa detik termenung sambil membuka salah satu pintu dihadapannya

'ceklek'

Bukannya langsung masuk atau langsung pindah ke pintu sebelahnya. Ara hanya terpaku dipintu tersebut.

"ka chika?" tanya ara pelan

iya, benar. Ini kamar ka Chika, kaka kesayangannya sekaligus pujaan hatinya. Didalamnya juga ada kakanya yang sedang terbaring lemas dengan kompres di dahinya.

Dengan langkah pelan, ara mulai mendekati kasur chika, tak lupa ia segera menutup pintu dan menguncinya. Entah apa tujuannya, ia hanya menguncinya tanpa alasan.

"ka chika?" panggil ara sekali lagi dengan mata berkaca kaca

hey, ini gadis yang paling ia rindukan selama 4 tahun belakangan ini. Bahkan rasa rindunya kepada ibunya kalah besar dengan rasa rindu yang ia miliki kepada gadis yang sedang terbaring ini.

Merasa ada yang memanggilnya, chika dengan perlahan mengerjapkan pandangannya, dan Ara adalah objek yang pertama kali ia lihat.

CHiKARA(gxg)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang