05. First Time

354 49 4
                                    

Bangun karema alarm mungkin sudah biasa. Tapi, bagaimana jika bangun karena dering nada telepon masuk terus berdatangan.

Itulah yang dirasakan Ariana Zhelyna. Cewek itu berdecak sebal, menyumpah serapahi si penelepon karena telah mengusik tidur tenangnya. Ia meraba nakas perlahan, mencari keberadaan benda pipih itu.

Ta(pa)sya is calling ....

"Hal-"

"Jam segini masih ngebo? Lima belas menit lagi paralel test mulai, woy! Dan lo masih nyaman di kasur?!"

Sontak Ariana melirik jam. Pukul 06.45 WIB. Spontan ia melotot, lalu duduk lantaran kaget.

"Gue kes-"

"Berangkat sekarang atau lo bakal didiskualifikasi?!"

"Oke-oke. Gue man-"

"Nggak usah mandi! Pake parfum aja yang banyak. Kalau takut ntar siang bau asem, bawa cologne gel, nanti gue bantu selundupin. Cepetan pake seragam sekarang! Lima menit lo nggak sampai sini, awas!"

Lalu, panggilan terputus. Ariana mengembuskan napas panjang. "Punya temen cerewet amat kayak radio rusak."

Ia bangkit dari kasur. Memakai seragam dan menyisir rambut ala kadarnya. Oh, tak lupa memakai parfum sebanyak mungkin dan memasukkan satu botol cologne gel ukuran 50 mililiter.

Menyambar tas, lalu memakai sepatu secepat mungkin. Merasa sudah siap, ia berjalan mendekati pintu. Lantas menoleh sejenak ke arah makhluk di pojokan apartemennya. "Mor, lo kalau mau makan cari sendiri, ya. Gue udah telat. Bye!"

Ia berlari menuju lantai dasar melawan arus orang-orang apartemen yang hilir-mudik ke segala arah. Langkah kaki Ana berhenti di seorang tukang ojek yang tengah merokok.

"Bang, ke GHS sekarang. Ngebut, ya, Bang. Saya udah telat, nih." Lalu meloncat ke tempat duduk belakang.

***

"Si Kebo sampai juga akhirnya. Lo tau nggak, sih? Gue sama Ica nungguin lo dari tadi di sini. Kita takut lo didiskualifikasi dan dapet konsekuensi. Mana lo ditelepon susah banget! Fiks, ntar traktir makanan kantin!" sembur seorang Anastasya Lolita Putri saat Ana sudah sampai di hadapannya.

"Santai-santai," balas Ana enteng.

"Lo dateng tiga menit sebelum paralel test dan masih bisa ngomong santai?!"

"Ya, sorry."

"Nyebelin lo!"

"Bi-"

Perkataan Ariana Zhelyna terhenti saat speaker pengumuman berbunyi mengeluarkan suara yang keras dan jelas. Ketiganya mendengarkan dengan baik.

Kepada seluruh siswa kelas 11 silakan memasuki laboratorium komputer umum sebelum jam 07.00 WIB dan duduk di tempat masing-masing. Terima kasih.

"Yok, gaes!"

"Eh, bentar. Paralel test-nya pakai CBT, 'kan, ya? Sedangkan gue belum daftar akunnya. Gimana, dong?"

"Tenang. Gue udah daftarin, kok. Lo dapet komputer nomor 49. Cari aja nanti di dalem," balas Tasya.

"Lah, password-nya gimana?"

"Gue buat asal-asalan pakai nama panjang lo. Nanti kalau udah selesai kita ganti."

"Kok, bisa lo daftarin akun gue?"

Oneiro [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang