Part ini lumayan panjang. Semoga kalian menikmati part ini. Happy reading ❤
▪︎
بِسْمِ اللّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ
▪︎
"Yang.."
Alyssa berdeham menanggapi panggilan suaminya.
Setelah cukup lama tidak menemukan sang istri akhirnya Riza melihat wanita dengan rambut cepolnya itu tengah menyiram tanaman miliknya yang ada di belakang rumahnya. "Di cariin ternyata disini," ujar Riza membuat Alyssa terkekeh.
"Ada apa sih suamiku?"
Alyssa merasakan hembusan nafas sang suami menerpa ceruk lehernya. "Kangen."
Alyssa terkekeh ketika mendengar ucapan Riza barusan. "Tumben langsung mandi, biasanya harus disuruh."
"Pengen langsung peluk istri, abis kerja gerah banget Yang, gaenak kan peluk kamu kalo kondisi aku lagi kotor."
Alyssa mengangguk-anggukan kepalanya. "Masuk aja yang, hawanya dingin takut kamu sakit."
"Tanggung Mas, bentar lagi ya."
"Yaudah." Usai mengatakan itu Alyssa terdiam tak bergerak menyirami tanaman dihadapannya lagi. "Kenapa berenti?"
"Pelukannya lepas dulu, biar cepet selesai." Wanita itu terkekeh ketika mendengar dengusan suaminya. "Bentar aja kok, nanti peluk lagi gapapa."
"Kalo nanti mah lebih dari sekedar pelukan Yang." Ucapan Riza sukses membuat mata Alyssa membulat.
"Mesum terus ih!"
Riza malah semakin tertawa melihat wajah sang istri. "Mesum juga sama istri kan?"
"Astaghfirullah, udah ih sana gausah deket-deket." Setelah selesai menyirami semua tanamannya, Alyssa memasuki rumahnya.
"Kangen yang," Riza sudah kembali meraih tubuh wanitanya, kembali ia dekap raga itu. "Jangan nolak, nanti dosa."
Pada akhirnya Alyssa hanya bisa pasrah. Berpuluh-puluh menit mereka habiskan dengan canda tawa, kebucinan keduanya atau sekedar menceritakan hari ini yang sudah mereka lewatkan dengan baik. Sampai pada akhirnya terdengar suara adzan maghrib.
"Sholat dulu yuk." Ajak Riza menarik jemari Alyssa.
Alyssa menarik tangannya kembali. "Lagi libur, Mas." Ucapnya dengan suara yang sendu.
Riza yang awalnya berdiri kini kembali terduduk. "Kenapa jadi sedih, hm?"
"Kamu pasti berharap bulan ini aku gak dapet ya? Makanya aku takut mau bilang kalo hari ini aku mulai haid." Netra Alyssa berkaca-kaca, Riza yang melihat itu serta mendengar ucapan istrinya barusan hanya menggeleng. "Siapa yang bilang sayang?"
"Aku ngerasa bersalah banget Mas karena hari ini aku dapet." Wanita itu semakin sesenggukan.
"Udah jangan sedih lagi. Kalo memang bulan ini kamu dapet, gapapa. Mungkin belum waktunya Allah titipin amanah ke kita sayang." Riza mendekap kembali tubuh Alyssa dengan erat. Air matanya pun tak dapat ia tahan ketika melihat sang istri kembali merasa menjadi wanita yang gagal untuk suaminya.
"Aku minta maaf, Mas. Aku minta maaf aku belum bisa wujudin impian kamu jadi ayah sampe sekarang." Ujarnya dengan suara yang bergetar akibat tangisan.
Pria itu menggeleng. "Shutt, jangan minta maaf. Ini perjuangan kita berdua sayang bukan cuma kamu, tapi aku juga. Kita harus sama-sama kuat dan berusaha ya? InsyaAllah Allah hadirkan malaikat kecil pelengkap keluarga kecil kita nanti."
KAMU SEDANG MEMBACA
My Beloved Husband [On-Going]
Romance[Follow dulu sebelum baca] [Spiritual - Romance] - 𝐊𝐢𝐭𝐚 𝐚𝐝𝐚𝐥𝐚𝐡 𝐬𝐞𝐩𝐚𝐬𝐚𝐧𝐠 𝐩𝐞𝐧𝐲𝐞𝐦𝐩𝐮𝐫𝐧𝐚 𝐢𝐦𝐚𝐧 𝐲𝐚𝐧𝐠 𝐭𝐞𝐩𝐚𝐭 Arti pernikahan sejatinya memang sesuatu yang sakral. Mengarungi bahtera rumah tangga dengan pendamping ter...