Lelaki hebat adalah lelaki yang berani menghadap orangtuanya dan meminangnya menjadi istri.
-My Beloved Husband-
▪︎
بِسْمِ اللّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ
▪︎
Setelah berunding dengan keluarga keduanya. Akhirnya mereka sepakat mengadakan acara lamaran pada hari ini.
Riza tengah bersiap-siap dengan pakaian lamarannya begitu juga dengan ibu dan ayahnya.
Acara lamaran ini turut mengundang keluarga besar kedua pihak, memang tak banyak tapi setidaknya inti dalam keluarga besar mereka harus hadir untuk menyaksikan cincin yang akan tersemat di jari manis keduanya.
Sedari tadi kegugupan menyergap Riza. Benar-benar gugup. Padahal ini belum akad, rasanya sudah begini apalagi nanti.
Bismillah. Lancarkan semua prosesnya yaAllah. Ucap Riza dalam hati.
"Udah siap, Riz? Tanya Afnan.
"Alhamdulillah sudah, yah."
"Cincinnya udah dibawa, Riz?" Ibunya datang dari arah kamarnya dengan memakai kebaya seragam dengan keluarga Alyssa nanti.
"Udah dong bu. Yang itu pasti gak akan pernah lupa." Ujar Riza sembari terkekeh lalu berjalan keluar menuju garasi dan mengemudikan mobil menuju rumah Alyssa.
🌻🌻🌻
"Dah selesai. Cantik banget sih adekku ini." Ucap Haura setelah menyelesaikan make up serta balutan hijab dikepala Alyssa.
Alyssa tersenyum menatap cermin didepannya. "Makasih ya kak,"
Haura mengangguk.
"Kakak dulu kayak aku gini gak si?"
"Kasi tau gak ya.." goda Haura.
"Ayo dong kak, pengen tau nih."
Haura tersenyum. "Iya, Al. Mungkin setiap orang bakalan ngerasain gugup waktu lamaran apalagi akad nanti."
"Jangan terlalu gugup. InsyaAllah lancar semua sampai hari h nanti, Al."
Alyssa berdiri lalu memeluk kakak iparnya itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Beloved Husband [On-Going]
Romance[Follow dulu sebelum baca] [Spiritual - Romance] - 𝐊𝐢𝐭𝐚 𝐚𝐝𝐚𝐥𝐚𝐡 𝐬𝐞𝐩𝐚𝐬𝐚𝐧𝐠 𝐩𝐞𝐧𝐲𝐞𝐦𝐩𝐮𝐫𝐧𝐚 𝐢𝐦𝐚𝐧 𝐲𝐚𝐧𝐠 𝐭𝐞𝐩𝐚𝐭 Arti pernikahan sejatinya memang sesuatu yang sakral. Mengarungi bahtera rumah tangga dengan pendamping ter...