"Izinkan aku menjadi imam-mu, membawamu menuju jalan yang Allah ridhoi dan menuju jannah-Nya bersama."
-Rizansyah Azka Zian-
▪︎
بِسْمِ اللّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ
▪︎
Mentari telah menampakkan wujudnya kembali setelah kegelapan menyambut dimalam hari.
Pagi ini cerah bahkan sangat cerah. Hati Riza tak kalah cerahnya dengan hari ini. Karena apa? Karena hari ini rencananya akan menuju rumah gadis yang bernama Alyssa itu, untuk melanjutkan ke tahap nadzar. Setelah menunggu sebulan lamanya akhirnya dua hari yang lalu, Alyssa memilih melanjutkan proses taaruf dengan Riza.
Nadzar dikhususkan untuk lelaki yang memang berniat menikah dan siap menikah.
Fungsi nadzar sendiri yaitu ketika hendak melangsungkan pernikahan, nadzar ini bertujuan untuk menjamin kebahagiaan kedua mempelai. Termasuk juga agar tidak membeli kucing dalam karung.
Al Mughirah bin Syu'bah pernah meminta izin kepada Nabi SAW jika ia hendak meminang wanita. Lalu Nabi SAW bertanya, "Apakah engkau telah melihatnya?" Dia menjawab, "Belum." Kemudian Nabi SAW bersabda, "Lihatlah dia karena yang demikian itu lebih menjamin untuk melangsungkan hubungan kamu berdua."
"Ada yang lagi seneng, mau liat calon bentar lagi.." celetuk Afnan bernada gurau ketika melihat putranya tersenyum lebar.
Riza menoleh, bahkan lelaki ini tidak merasakan keberadaan ayahnya disana. "Biasa aja kok, yah." Riza terkekeh.
"Yakin biasa aja? Ayah liat dari tadi kamu narik napas mulu, gugup banget kan?" Afnan memang melihat putranya tengah menarik napas berulang kali tadi, sebelum Riza menyadari keberadaannya.
"Emang ada orang yang mau dateng kerumah calon, gak gugup yah?"
Afnan tertawa pelan. "Gugup tuh biasa, Riz. Ini belum akad, udah begini apalagi nanti kamu, Riz."
"Do'ain lancar ya, yah. Semoga lancar ya kalo dikasi pertanyaan sama ayahnya Alyssa."
Afnan tertawa pelan. "Kamu takut pertanyaan ayahnya Alyssa sulit, Riz?"
"Ya bukan gitu juga, yah. Gugup aja, soalnya ini menyangkut permulaan dalam proses pernikahan kami."
"Berpikirlah positif bahwa semuanya lancar. Bismillah semuanya dipermudah." Ucap Afnan sembari menepuk pelan lengan putranya.
🌻🌻🌻
Hanum berjalan menuju pintu kamar putrinya. Lalu mengetuk pintu kamarnya, "alyssa.."
Alyssa membuka pintu kamarnya. "Iya ummi?"
Hanum masuk lalu duduk diranjang putrinya. "Riza sudah datang. Kamu siap?"
Gadis berkerudung hitam itu mengangguk. "InsyaAllah Alyssa siap ummi."
"Apapun yang mengganjal dihati kamu, coba tanyakan jangan sungkan." Peringat Hanum seraya mengelus puncak kepala Alyssa sayang.
"Iya, ummi." Alyssa menggenggam tangan umminya erat, dapat dirasakan tangan gadis itu dingin berada dalam genggaman tangan umminya.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Beloved Husband [On-Going]
Romance[Follow dulu sebelum baca] [Spiritual - Romance] - 𝐊𝐢𝐭𝐚 𝐚𝐝𝐚𝐥𝐚𝐡 𝐬𝐞𝐩𝐚𝐬𝐚𝐧𝐠 𝐩𝐞𝐧𝐲𝐞𝐦𝐩𝐮𝐫𝐧𝐚 𝐢𝐦𝐚𝐧 𝐲𝐚𝐧𝐠 𝐭𝐞𝐩𝐚𝐭 Arti pernikahan sejatinya memang sesuatu yang sakral. Mengarungi bahtera rumah tangga dengan pendamping ter...