Update cepet. Seneng gak nih?
Part ini panjang. Jangan lupa vote dan komennya yaaa❤
Happy reading 😊
▪︎
بِسْمِ اللّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ
▪︎
Bahkan hingga kepergian Azka disana, suaminya belum kembali. Apakah selama itu hanya menjawab telfon?
Apa benar yang dipikiran Alyssa tadi? Bahwa sang suami menyembunyikam sesuatu darinya?
Mungkinkah?
"Al!"
"Alyssa," wanita itu mengerjap ketika ada sebuah tangan tengah mengusap kepalanya. "Eh kamu udah selesai nelfon, Mas?"
"Udah. Kamu kenapa sih ngelamun terus." Pria itu memilih duduk di kursi dihadapan sang istri. "Lagi ada masalah?"
"Engga kok, aku nungguin kamu dari tadi. Emang telfon dari siapa sih sampe ngangkatnya harus jauh gitu?"
"Oh itu, kolega bisnis aku. Maaf buat kamu nunggu lama."
Alyssa menggeleng. "Gapapa. Udah yuk masuk,"
Walaupun perasaan mengganjal itu masih menggerogoti perasaan Alyssa, wanita itu memilih diam dan percaya dengan ucapan suaminya. Ia tidak boleh suudzon begini pada suaminya.
"Yang?" Panggil Riza ketika melihat sang istri masih diambang pintu kamar.
"Kenapa, Mas?"
"Ngapain disitu?"
Alyssa berjalan mendekat, duduk disebelah sang suami yang tengah duduk disofa kamar mereka. "Kamu ada masalah? Kok kayaknya ngelamun terus?"
Wanita itu hanya menggeleng seraya tersenyum. "Mungkin gara-gara kangen abah sama ummi, Mas."
"Kok gak bilang kalo kangen, kan bisa aku anterin kesana."
"Pengen nginep juga, tapi sama kamu. Mau ngga?" Tanya Alyssa.
Riza menatap sang istri lekat, mengecupnya. "Mau, lusa ya kita kerumah abah sama ummi."
Alyssa tersenyum manis dan mengangguk antusias. "Sayang kamu banget." Alyssa berkata seperti itu dalam dekapan suaminya tapi tetap terdengar walau sedikit teredam.
"Bilang apa kamu?"
"Sayang kamu bangetttt." Ujar istrinya lagi masih dengan suara pelan.
"Ah beraninya ngomong pas meluk, matanya ke aku dong."
Alyssa mendongak lalu mendekat dan mengecup singkat bibir suaminya. "Sayang kamu banget, suamiku."
"Aku juga sayang dan cinta kamu, banget." Ia dekap lagi raga yang sangat ia cintai itu. "Udah berani ya sekarang," pria itu gemas sendiri dengan tingkah istrinya, ia mengecup berulang kali pucuk kepala istrinya.
Sedang istrinya hanya bisa merasakan pipinya yang panas dengan apa yang dia lakukan tadi. Sungguh ia salah mengambil tindakan itu.
"Tindakan kamu bikin aku anu loh, yang." Sejenak, Alyssa mencoba memahami perkataan Riza. Ketika sadar dan paham dengan apa yang dibicarakan sang suami, ia mencubit perut Riza sampai ia meringis.
"Omongannya ih," gerutu Alyssa langsung melepaskan pelukannya.
"Abis kamu nyium tiba-tiba, kan aku gimana gitu, Yang." Celetukan suaminya membuat Alyssa menggerutu kesal. "Dosa lho cemberut didepan suami."
KAMU SEDANG MEMBACA
My Beloved Husband [On-Going]
Romance[Follow dulu sebelum baca] [Spiritual - Romance] - 𝐊𝐢𝐭𝐚 𝐚𝐝𝐚𝐥𝐚𝐡 𝐬𝐞𝐩𝐚𝐬𝐚𝐧𝐠 𝐩𝐞𝐧𝐲𝐞𝐦𝐩𝐮𝐫𝐧𝐚 𝐢𝐦𝐚𝐧 𝐲𝐚𝐧𝐠 𝐭𝐞𝐩𝐚𝐭 Arti pernikahan sejatinya memang sesuatu yang sakral. Mengarungi bahtera rumah tangga dengan pendamping ter...