43. Hasilnya

858 133 85
                                    

Hari ini, Yn, Seokjin dan Lini telah berkumpul di rumah salah satu pasangan suami istri itu untuk melihat hasil tes DNA yang di kirimkan pihak rumah sakit kepada mereka.

Yn duduk di sofa sembari menggendong buah hatinya yang telah ia beri nama Kim Yian beberapa hari yang lalu setelah ia keluar dari rumab sakit. Di sofa yang lain, Seokjin duduk bersama Lini yang terlihat menanti hasil DNAnya.

"Jika bayi itu terbukti bukan milikku, aku akan menceraikanmu." Ucap Seokjin pada Yn sedangkan wanita itu sudah mengangguk pasrah dengan apa yang terjadi nanti

Seokjin menghela napas berat ketika tangannya menarik secarik kertas dari dalam amplop coklat yang di pegangnya.

"Bagaimana?, apa hasilnya?." Disamping Seokjin, Lini mendekatkan dirinya pada pria itu ketika ia mulai membaca kata demi kata yang tertera di kertas yang di pegangnya

Seokjin menjatuhkan kertas yang sudah di bacanya. Ia lalu berdiri dari duduknya dan berlalu pergi dari sana. Lini lantas memungut kertas tersebut dan mulai membacanya.

Gadis itu tersenyum lalu menunjukkan hasilnya pada Yn. "Sepertinya hari ini kau harus mengemas barang-barang mu dan pergi dari sini."

Yn memejamkan matanya sembari menepuk pelan sang bayi di gendongannya. Ia sudah tahu apa arti dari reaksi Seokjin dan ucapan Lini padanya. Bahkan bayinya bukan milik pria itu.

"Kenapa kau diam saja?, ini bukan dirimu yang dulu. Atau kau sedang merencanakan sesuatu?." Tuding Lini pada Yn

Wanita itu menggeleng dan berdiri lalu memandang acuh pada Lini. "Aku tahu kau yang melakukan itu semua."

"Benarkah?. Ku rasa itu bukan aku. Aku tak akan bisa melakukan hal buruk seperti ini, karena yang biasa melakukannya itu kau." Balas Lini lalu pergi dari hadapan Yn

Yn menghela napas berat lalu pergi ke kamarnya dengan menggendong sang buah hati. Saat ia hendak masuk ke kamar, Seokjin sudah menyeret sebuah koper besar lalu mendorongnya ke arahnya.

"Aku sudah mengemas semua barangmu jadi kau hanya cukup mengangkat kakimu dari sini bersama bayi itu." Ucap Seokjin dengan dingin dan raut wajah acuh

Yn mencoba tersenyum tipis. Ia mengangguk lalu meraih kopernya dan berbalik meninggalkan Seokjin yang tengah berdiri di ambang pintu kamarnya.

Sekeluarnya Yn dari rumah Seokjin, wanita itu terlihat bingung. Ia menunduk dan melihat bayinya yang tertidur dengan pulas tanpa tahu bahwa mereka sudah tak memiliki tempat untuk berlindung lagi.

"Sayang, ibu harus bagaimana?. Rasanya terlalu berat untuk menghadapi ini semua." Gumam Yn dengan sedih

Wanita itu meneteskan air matanya lalu mengusapnya dengan punggung tangannya. Setelahnya ia berjalan pergi melewati jalan setapak perumahan tersebut. Lama berjalan kaki, Yn mendudukkan dirinya di taman sembari menenangkan sang bayi yang mulai terusik karena panasnya cuaca saat itu.

.

Lini menenangkan Seokjin yang tampak kalut setelah mengusir Yn. Pria itu memukul temboh hingga membuat punggung tangannya mengeluarkan darah dan menetes di lantai rumahnya.

Lini mendudukkan Seokjin di sofa lalu mengobati dan melilitkan perban pada tangan pria itu. "Kau masih tak menyangka dengan hasil tes DNA nya?. Jika iya, kau bisa melakukannya lagi."

Seokjin menggeleng dan menatap Lini yang terlihat serius melilit perban di tangannya. "Aku menyesal karena sudah membuang Hana demi Yn."

"Lalu, apa nantinya kau akan menyesal sudah mengusir Yn dan bayinya?."

Seokjin menggeleng lalu menarik tangannya dari Lini. "Untuk apa menyesal, jelas-jelas bayi itu bukan milikku dan wanita itu sudah mengkhianatiku cukup lama."

Brother In LawTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang