19. Pertemuan Keluarga

1.2K 178 4
                                    

"Yn. Ada apa denganmu?, apa kau tak suka dengan pilihan gaunnya?"

Seketika itu, Yn tersadar dari lamunannya setelah mendapat teguran dari Seokjin.

Yn menggeleng lalu tersenyum, "Tidak. Kedua gaunnya cantik, jadi aku merasa bingung harus memilih yang mana"

"Benarkah?. Kalau begitu, bagaimana jika kita pilih keduanya?" Usul Seokjin sembari menarik untuk menatapnya

Yn mengangguk dan setelah itu, Seokjin pun meminta pada seorang pegawai butik untuk membungkus gaun yang di pilihnya tadi.

"Jadi, setelah ini kita mau kemana lagi?" Tanya Yn saat ia dan Seokjin sudah keluar dari butik tempat mereka membeli gaun pengantin

Sejenak, Seokjin berpikir lalu mempersilahkan Yn untuk masuk lebih dulu ke dalam mobilnya. Setelahnya Seokjin pun masuk dan duduk di samping Yn.

"Bagaimana kalau kita bertemu dengan ibu ku dulu?, aku ingin memperkenalkan mu secara resmi" Ajak Seokjin sembari menoleh ke arah Yn yang sedari tadi telah memperhatikannya

Yn diam, bimbang harus mengiyakan ajakan Seokjin atau tidak.

"Seokjin, sebenarnya ada yang ingin aku katakan padamu tapi kau jangan marah ya"

Seokjin mengangguk sembari mengelus surai milik Yn.

"Aku hamil"

Beberapa detik, keadaan hening tak ada yang bersuara hingga Seokjin menarik Yn ke dalam dekapannya.

"Benarkah?. Kau yakin kau hamil?" Tanya Seokjin, senang namun berbeda dengan Yn yang tak menunjukkan kesenangannya

Yn terlihat biasa saja, "Ya. Aku hamil. Kemarin aku mengetes nya dengan testpack dan hasilnya positif"

"Kalau begitu, aku akan mengatakan ini kepada ibu ku juga, iya pasti akan senang mendengar kabar ini" Ucap Seokjin sembari melepaskan pelukannya dari Yn dan menatap sayang pada gadisnya itu

"Dia pasti akan terkejut jika dia tahu bahwa aku adalah adik mantan istrimu"

Seokjin seketika diam, tak tahu harus menyahut apa namun setelahnya ia tersenyum lembut kepada Yn, "Mungkin ibu akan terkejut tapi setelahnya ia pasti akan sangat bahagia karena sebentar lagi ia akan menjadi seorang nenek".

***

Ibu Seokjin menatap tajam pada Yn saat mereka berempat termasuk ayah Seokjin sudah duduk di satu meja di dalam restoran tempat pertemuan mereka.

"Jadi kau adik Hana?" Tanya ibu Seokjin

Yn yang tadinya menunduk mulai mengangkat wajahnya dan mengangguk, "Ya. Aku adik Hana sekaligus ibu dari anak Seokjin"

Ibu Seokjin membelalakkan matanya terkejut setelah ia mendengar penuturan Yn yang tiba tiba.

"Kau hamil?"

Yn sekali lagi mengangguk atas pertanyaan dari ibu Seokjin.

"Kalau begitu percepat saja pernikahan kalian" Ucap ibu Seokjin yang mulai terlihat antusias

"Tidak bisa" Sela ayah Seokjin yang sedari tadi diam, memperhatikan istri dan calon mantunya

Seketika ibu Seokjin menoleh ke arah suaminya dengan kesal, "Kenapa tak bisa?. Dia tengah mengandung anak Seokjin, cucu kita".

Ayah Seokjin menggeleng sembari menatap tanpa ekspresi pada Yn, "Apa keluargamu tahu soal hubunganmu dengan Seokjin? Dan apa kau alasan dari perceraian mereka?"

"Ayah!!!" Sela Seokjin yang tak suka dengan ucapan ayahnya pada Yn

Ayah Seokjin menoleh ke arah sang anak, "Kenapa?. Apa kau benar benar mencintai dia?, atau karena kalian sudah melakukannya sebelum percerainmu dengan Hana hingga membuat kau memilih dia dan membuat istrimu itu?"

Mendengar hal itu, Yn menunduk takut hingga kehadiran seseorang membuat keluarga Seokjin terkejut bukan main.

"Dasar anak tak tahu diri" Maki ibu Hana pada Yn hingga membuat gadis itu ikut terkejut di buatnya

Yn berdiri dari duduknya, "Ibu, apa yang ibu lakukan di sini?"

"Apa ini balasan yang kau berikan pada ibu dan Hana?. Kenapa kau tega merebut kebahagiaan kakakmu?, apa tak ada laki laki lain yang kau sukai?. Kenapa harus suami kakakmu?... Jawab ibu, jawab"

Ibu Hana menarik kerah baju Yn dan menguncang tubuh sang anak dengan linangan air mata yang membasahi kedua pipinya. Ia tak menyangka bahwa anak yang sudah ia besarkan susah payah sudah berbuat hal yang memalukan.

"Gugurkan anak itu dan kembalilah bersama ibu" Sambung ibu Hana dengan suara paraunya

Yn menggeleng sembari mencoba melepaskan tarikan di kerah bajunya, "Tidak. Aku akan membesarkan anak ini apapun caranya"

Tarikan di kerah baju Yn merenggang, "Yn. Dengarkan ibu kali ini, gugurkan bayi itu atau ibu tak akan menganggapmu anak lagi"

"Bukankah selama ini anak ibu hanya kak Hana?. Aku akan tetap mempertahankan anakku apapun caranya. Aku tak peduli jika ibu tak menganggapku lagi karena sedari dulu, ibu memang sudah seperti itu kepadaku. Ibu selalu membela kak Hana dan membanggakan ia, sedangkan denganku ibu malah bersikap acuh dan sering kali memberikanku barang bekas milik kak Hana. Tapi berkat itu, aku bisa memiliki apa yang kak Hana miliki. Aku mencintai Seokjin dan aku mencintai anakku jadi aku tak akan melepaskan dua orang yang paling berharga ini".

****

Kini Yn sudah tertidur di kamarnya setelah menghadiri pertemuan keluarga yang tiba tiba saja menjadi kacau karena kedatangan ibunya tadi.

Yn membuka matanya lalu menghela napas setelah ia rasa Seokjin sudah tak ada di dalam kamarnya lagi.

"Aku menginginkan anak ini" Gumam Yn sembari mengelus perutnya yang masih datar

Perlahan Yn bangun dari tidurnya lalu turun dari kasur.

"Setelah anak ini lahir, aku akan sangat menyayanginya. Aku tak akan membiarkan ia berakhir sepertiku, di benci oleh ibu sendiri dan di anggap tak ada" Ucap Yn sembari memandangi pantulan dirinya di kaca lemari

Yn tersenyum masam sembari masih memandangi dirinya, "Aku memang anak yang buruk, pantas saja ibu membenciku tapi ia tak seharusnya bersikap seperti itu kepadaku. Aku tetaplah anaknya, anak yang ia lahirkan dengan susah payah"

Setelahnya Yn menunduk dan mulai menangis. Hatinya terlalu sakit ketika ingatan tentang masa kecilnya tiba tiba saja berputar di kepalanya bak kaset rusak.

Saat Yn masih kecil, ia tak di temani siapapun untuk mengambil rapor di sekolahnya dan saat ia pulang ke rumah, ia malah mendapati kedua orang tuanya tengah duduk bersama dengan Hana dan tertawa bahagia.

Di lain waktu, Yn tak sengaja terserempet mobil saat ia hendak menolong Hana namun saat keduanya sudah berada di rumah sakit, ibunya malah memarahi Yn dan memakinya karena sudah membuat lutut Hana berdarah. Ibunya tak tahu bahwa Yn menahan sakit di pergelangan kaki, bahu dan sikunya.

Yang terakhir, saat Hana membawa Seokjin ke rumah mereka dan memperkenalkan lelaki itu sebagai calon suaminya. Ibunya malah mencibir Yn tak sebaik dan secantik Hana.

Rasanya hati Yn benar benar sudah di patahkan oleh perlakuan ibunya yang pilih kasih terhadap ia dan Hana. Saat itu ia ingin marah tapi tak bisa, dan setelahnya Yn memilih untuk menjauh. Tak ingin lagi berharap kasih sayang dari sang ibu.

"Bagaimana rasanya kehilangan suami yang kau cintai?" Gumam Yn sembari menghapus air mata yang membasahi kedua pipinya

"Sakit kan?. Aku pastikan kau dan ibu tak akan bahagia dan di bayangi rasa bersalah karena sudah memperlakukanku dengan buruk"












Tbc

Seperti biasa, setelah baca cerita ini, author harap kalian like dan komen ya biar author semakin bersemangat lanjutinnya, tapi author harap banget kalian komennya jangan next doang, kadang tuh author sakit hati kalau udah susah2 ngetik tapi komennya cuma next, seengaknya kalian komen kata kata penyemangat atau pendapat kalian soal cerita ini.

Sembari nunggu cerita ini lanjut, jangan lupa juga baca cerita author yang lainnya ya. HOTEL RED MOON, ROVEWARDZ THE STORY OF MAGIC, MY BOYFRIEND FROM MAGIC SHOP dan THIS IS MY LOVE STORY

Terbaru, author baru aja publish cerita baru yang berjudul UMBRELLA, jadi silahkan di baca like dan komen ya readers.

Brother In LawTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang