22. Keinginan

1.1K 134 8
                                    

Pagi ini, Yn di buat terkejut oleh kotak berisi fotonya bersama Taehyung yang tengah berduaan. Niat awal ingin memulai pagi yang indah, Yn yang bangun lebih awal mendengar bunyi bel dan setelah ia membuka pintu rumahnya, ia mendapati kotak itu sudah tergeletak di depan kakinya.

"Siapa yang melakukan ini?" Gumamnya terkejut

Tak ingin ketahuan oleh Seokjin, Yn segera membuat kotak berisi foto itu ke dalam tong sampah yang kebetulan berada di depan halaman rumahnya.

"Kau sedang apa?" Tanya Seokjin sembari berjalan keluar melewati pintu rumah mereka

Yn yang baru saja membuang kotak tadi hanya menggeleng lalu menghampiri Seokjin yang berada di teras rumah mereka.

Dengan manja, Yn bergelayut di lengan Seokjin dan tersenyum manis kepada lelaki yang resmi menjadi suaminya.

"Hanya membuang sampah" Jawabnya

Seokjin pun mengangguk lalu membawa Yn masuk ke dalam rumah mereka. Sesampainya mereka di ruang makan, Yn memeluk Seokjin yang hendak mendekati dapur.

"Ada apa?" Tanya Seokjin berbalik ke arah Yn

Yn tersenyum simpul lalu berjinjit kepada Seokjin, "Aku ingin sesuatu" Bisiknya

"Kau ngidam?" Tanya Seokjin memastikan dan Yn hanya mengangguk manja

"Jadi apa yang kau inginkan?" Tanya Seokjin sekali lagi

Sejenak Yn diam lalu kembali tersenyum simpul, "Aku menginginkanmu" Jawabnya lalu mengecup bibir Seokjin sekilas

"Tapi ini masih pagi"

Yn menggeleng, "Tapi semalam kita tak sempat melakukan itu"

"Itu karena kau bilang kau sedang lelah"

"Tapi sekarang aku sudah tak lelah lagi" Kekeh Yn hingga membuat Seokjin menghela napas

"Kata dokter, kita tidak bisa melakukannya selama kandunganmu masih muda, bagaimana jika terjadi sesuatu padanya?, aku tak ingin itu terjadi, sayang" Ucap Seokjin meminta pengertian pada Yn

Yn menggeleng lalu kembali mengecup bibir Seokjin, "Tapi aku menginginkannya. Kata dokter, kita bisa melakukannya asal kau berhati hati"

"Baiklah" Ucap Seokjin pada akhirnya

Seokjin tak ingin membuat kesayangannya menunggu dan setelah itu, ia pun mencium bibir Yn dengan posesif hingga wanitanya itu mulai membalas ciumannya.

Cukup lama mereka beradu dalam ciuman yang panas hingga Seokjin mengangkat Yn dan mendudukkan nya di atas meja agar mempermudahkan mereka untuk berciuman kembali.

"Lakukan yang lebih" Pinta Yn di sela sela ciumannya dan Seokjin

Seokjin mengangguk lalu mulai menggerayangi tubuh Yn. Di bukanya kancing piyama Yn satu persatu lalu tangannya mulai leluasa menyentuh kulit wanitanya dengan lembut.

"Ahhhh, Kimhh Seokhhhjinhh" Desah Yn saat Seokjin menyentuh bagian dadanya yang sudah tak tertutup kain sehelaipun

****

"Kau sudah mengirimnya?" Tanya Taehyung pada seseorang sembari duduk di salah satu meja di restoran

Lawan bicaranya mengangguk sembari memalingkan wajahnya dari Taehyung namun setelahnya ia menoleh dan tersenyum tipis pada lelaki yang mengajaknya mengobrol tadi.

"Sudah. Apa menurutmu Seokjin akan percaya dengan foto itu?" Sahutnya yang ternyata adalah Hana, mantan kakak ipar Taehyung

Taehyung menghela napas lalu menyeruput kopi yang di pesannya tadi, "Entahlah. Haruskah aku berbuat jauh pada adikmu?"

Hana menggeleng sembari tersenyum tipis, "Nanti saja. Lagi pula kau sudah berjanji kan untuk membantuku. Saat ini, aku hanya ingin membuat Yn takut namun setelah itu, kau bisa berbuat jauh jika kau mau"

"Kau tahu, dulu aku sempat menyukaimu saat pertama kali melihatmu di kampus kala itu, tapi perasaan itu mulai sirna saat Seokjin mengenalkanmu sebagai pacarnya. Jujur, aku sakit hati bahwa saat pernikahan kalian. Tapi, saat bertemu Yn, aku mulai melupakanmu dan jatuh cinta padanya" Akui Taehyung hingga membuat Hana tersenyum miris

Benar, saat mereka masih berada di kampus yang sama, Taehyung sempat jatuh hati pada sosok Hana yang merupakan seniornya di kampus. Seringkali Taehyung mengikuti berbagai kegiatan Hana di kampus hanya untuk mencari tahu kesukaan gadis itu, namun saat ia hendak menyatakan perasaanya pada Hana, sang kakak yaitu Seokjin malah mengajaknya untuk bertemu di restoran sembari mengenalkan pacarnya.

Awalnya Taehyung merasa senang karena sang kakak sudah mendapatkan pujaan hatinya namun saat ia melihat Hana berjalan menghampiri meja mereka, Taehyung menyesali itu.

Taehyung tak menyangka bahwa Hana lah sosok pacar sang kakak. Pupus lah sudah perasaan Taehyung kala itu. Cinta pertamanya di kampus sudah bersama yang lain, dan itu kakanya sendiri, Kim Seokjin.

Hana memalingkan wajahnya keluar jendela lalu menghela napas, "Andai saja kau bisa memilikinya sebelum ia merebut Seokjin dariku, aku pasti akan sangat berterima kasih kepadamu"

****

Perlahan Yn mengerjapkan matanya, sedikit mengerang kesakitan saat mencoba mendudukkan dirinya di kasur miliknya yang empuk.

"Apa dia sudah pergi bekerja?" Tanyanya saat mendapati kamarnya yang kosong tanpa sosok Seokjin di sana

Di liriknya jam dinding yang sudah menunjukkan pukul 3 sore, "Aku tiba tiba saja ingin bertemu Jungkook" Gumamnya tanpa sadar

Setelahnya Yn menghela napas lalu turun dari kasurnya dengan menggunakan selimut tebal untuk menutupi tubuh polosnya.

"Apa ku telpon saja dia?" Gumam Yn sembari mengambil handphone nya yang terletak di atas meja rias

"Baiklah, sebaiknya ku telpon saja" Sambungnya lalu mulai mencari kontak Jungkook di handphone

Ketemu. Yn pun menekan tombol call di samping nama Jungkook dan beberapa detik kemudian, lelaki itu mengangkat telponnya.

"Ada apa menelponku?" Tanya Jungkook sembari menjauh dari Jimin yang tengah berada di sampingnya

Saat ini, Jungkook memang tengah berada di area parkiran kampus bersama Jimin, berdiri cukup jauh dari temannya itu agar Jimin tak mendengar pembicaraannya dengan Yn.

"Tiba tiba aku merindukanmu" Sahut Yn sembari menyandarkan dirinya di meja nakas

Jungkook menghela napas sembari berkacak pinggang, "Kau merindukanku setelah meninggalkan ku?, kau pikir kau siapa ku hingga menganggapku semurah ini?" Kesalnya

Yn menghela napas lalu memijit keningnya, "Merindukanmu bukanlah keinginanku, aku juga tak tahu kenapa bisa merindukanmu seperti ini. Tiba tiba saja aku merindukanmu dan aku juga merasa mual" Jelasnya jujur

"Apa kau sedang mengindam?" Tanya Jungkook dan Yn mengangguk dalam dia

"Sepertinya begitu" Jawab Yn ragu

Jungkook menghela napas lalu memijit keningnya yang tiba tiba saja terasa sakit, "Haruskah aku datang ke rumahmu sekarang juga?"

Sesaat Yn diam, sedikit bingung harus menjawab apa namun setelahnya ia malah mengangguk, "Emm, datanglah ke rumahku" Jawabnya sembari memasang raut wajah datar

Jungkook pun mengangguk, "Baiklah, kalau begitu tunggu aku" Sahutnya lalu mematikan sambungan telpon Yn padanya

"Siapa yang menelponmu?" Tanya Jimin saat Jungkook berbalik ke arahnya

Jungkook tersenyum tipis lalu memasukkan handphonenya ke dalam saku celananya, "Seorang teman. Emmm, Jimin sepertinya aku tak jadi menemanimu membeli buku, aku harus ke suatu tempat, temanku membutuhkan ku"

"Oh, benarkah?, kalau begitu aku tak masalah"

Jungkook lalu tersenyum lebar tanda senang, "Ya sudah, kalau begitu aku pergi dulu. Dah" Ucapnya lalu pergi dari hadapan Jimin, menyalakan motornya lalu pergi menemui Yn di rumahnya















Tbc

Hello readers. Maaf ya, author telat lanjutin cerita ini, soalnya author baru dapet idenya sekarang. Seperti biasa, jangan lupa like dan komennya ya biar author semangat lanjutannya. Love u readers 😙😙😙😙

Brother In LawTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang