Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Karena biasanya kalau Giselle mau hangout bareng Raya selalu ada Harsa yang mengganggu girls time mereka. Jadi kali ini Giselle yang datang ke rumah Raya, karena cowok itu pasti gak berani buat datang.
"Memang paling bener gue ke rumah lo, soalnya Harsa gak bakal ngerecokin" ucap Giselle sambil mengunyah kue yang dibawa Raya
"Tapi kenapa itu cowok gak berani kesini Ray?" Sambung Giselle
"Dia takut katanya" jawab Raya
"Emang bapak lo nyeremin apa?" Sahut Giselle
"Kata orang sih bapak gue ganteng" ucap Raya
"Mau bilang nggak, tapi bapak lo beneran ganteng jadi iyain aja deh"
Dengar celetukan Giselle, keduanya langsung tertawa. Ya memang dua anak manuasia ini sereceh itu.
"Kelihatannya lo sekarang enjoy sama Harsa" ujar Giselle
"Dia orangnya asik, kalau gue lagi jenuh dia selalu buat mood naik lagi" ucap Raya
"Tapi bukan Harsa orang yang lo cari kan Ray"
Sorot mata Raya berubah jadi sendu, taoi senyumannya tetap mengembang, "Gue gak tau tapi adanya Harsa banyak bantu gue"
Sebagai sahabat terdekat Raya, Giselle tau betul bagaimana tuntutan orang tua Raya. Memiliki strict parents bukan hal yang bisa di lalu banyak hal. Tapi Raya adalah bukti nyata untuk Giselle bagaimana sahabatnya itu tetap bisa bahagia.
"Tapi sampai kapan?"
Tatapan menjadi Raya gelisah, Giselle ada benarnya. Suatu hal yang terlalu berjalan mulus akan berakhir cukup menggenaskan menurut Raya.
"Gue gak maksud ikut campur, tapi Harsa bukan orang yang bisa lo aja berkomitmen Ray" sambung Giselle
"Sel, kita jangan bahas ini ya. Gue jadk ragu sama dia jadinya"
"...maaf"
"Gak apa-apa cuman kita kalau ngobrol jangan yang berat-berat gini. Kepala gue sakit"
Beberapa orang tua memaklumi untuk anaknya terlambat menikah, tapi tidak dengan orang tua Raya. Menurut mereka Raya sudah terlalu tua untuk masih mencari-cari pasangan apalagi Raya anak perempuan satu-satunya. Orang tua Raya gak menerima dengan anaknya yang masih menyendiri apalagi setelah peristiwa Raya dan Kean batal nikah. Orang tua Raya menaruh banyak ekspetasi dengan keduanya.
"Apa gue harus bicara sama Harsa?" Raya angkat suara
"Kalau menurut lo itu terbaik, coba aja"
"Tapi gue takut, Harsa kelewatan punya kehidupan bebas bukan kaya gue"
Giselle gak punya jawaban yang pas untuk menjawab ucapan Raya. Apa kata Raya benar, cowok itu terlalu memegang paham 'you only live once' beda dengan Raya yang sudah punya rencana masa depan.