Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ini sudah kesekian kalinya El menelpon Giselle tapi dari jam 9 malam Giselle sama sekali gak mengangkat telponnya. Akhirnya El ke apartemen Giselle disaat jam hampir menunjukan jam 11 malam.
El sudah menekan bel apartemen Giselle namun tidak kunjung mendapat balasan, El tidak menyerah ia masih terus menghubungi Giselle.
El bersandar di pintu apartemen Giselle sesaat, namun tidak lama ia melihat hal yang mengejutkan Giselle baru saja keluar dari unit di seberang bersama dengan laki-laki yang El kenal dengan nama Naresh.
"El, kenapa kesini?" Tanya Giselle berjalan ke arahnya
El bukan menjawab ia malah melihat ke arah Naresh, "Kenapa lo keluar sama Naresh?"
Giselle tersenyum kikuk, "Gak apa-apa kok El. Lo masuk dulu kalau mau cerita"
Giselle cepat-cepat memasukan pin apartemennya, hawa-hawa di lorong sudah gak enak mungkin mendekati tengah malam para penghuni kasat mata mulai ready jalan-jalan di lorong.
Naresh gak mau kalah, sorot matanya pada El tidak kalah mengintimidasi.
"Ngapain lo malam-malam ke apartemen Giselle" tanya Naresh
"Bukan urusan lo"
"Urusan gue lah"
"Lo Siapanya Giselle memangnya?" Tantang El
Tawa Naresh tertahan mendengar pertanyaan El. Dia sebetulnya ini gak tau mau jawab apa supaya bisa menang dati El.
"Tentangganya" jawab Naresh tidak kalah songong
"Sejak kapan tentang ngatur tamu yang datang" serang El balik
Giselle sudah mendengar perdebatan kedua laki-laki single ini cuman bisa menahan emosi, "Lo berdua berantem di luar aja sana. Menganggu orang tau gak" tegur Giselle
"Gue gak mau berantem, gue perlu bicara sama lo" ucap El
"Giselle lo ngapain bawa masuk cowok malam-malam" tegur Naresh
"Otak lo disuciin dulu ya Na, lo pikir El cowok bejad. Kalau lo yang masuk ke apartemen cewek mungkin bisa dicurigain" ucap Giselle
Naresh melotot, dia berjalan masuk juga apartemen Giselle. Gak cuman Giselle yang kaget karena Naresh masuk tanpa izin tapi El juga.
"Gak baik perempuan dan laki-laki berduan doang" ucap Naresh
Giselle menghela napasnya dan menutup pintu apartemennya kembali. Sudah hampir tengah malam Giselle gak niat buat cari ribut. Percaya aja 2 orang laki-laki ini gak bakal macam-macam.
"Ada apa El malam-malam ke sini?" Tanya Giselle sambil membawa 3 gelas minuman ke pantry.
El mengeluarkan amplop coklat dari tasnya, "Ini dari pak Aldrik"
