Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Giselle baru ada waktu untuk ketemu El setelah pertemuan tengah malam itu. Sebetulnya Giselle gak sibuk tapi dia masih harus memperbaiki moodnya setelah beberapa hari overthinking dengan ketidak jelasan ini.
"Sel, mau makan siang apa?" Tanya El
"Oh sudah masuk jam makan siang?"
El mengangguk, "Atau makan di luar?"
"Gak deh, delivery aja sekalian makan sama papa" jawab Giselle
"Pak Aldrik sudah 3 hari ini ke China, lo gak tau?"
Giselle melebarkan matanya, "Oh ya? Gue gak ada di kabarin sih"
"Jadi tetap delivery?" Tanya El
"Gak apa-apa delivery, supaya gak buang-buang waktu" ucap Giselle
Sekarang Giselle dan El lagi mengurus berkas untuk sekolah milik Giselle di California. Tapi tiba-tiba Giselle kepikiran, kalau sebulan lagi di ke California artinya Giselle membuang tenaganya tentang omongan Papa dan Mamanya dan juga masalah hubungannya dengan Naresh sia-sia.
"Sel kenapa?" Tanya El yang melihat Giselle tampak mengerutkan keningnya
"El, gue mau nanya tapi lo jawab harus objektif sebagai laki-laki dewasa" ucap Giselle
"Nanya apa?"
"Ada gak sih cowok main-main ngajak nikah"
Ya itu. Giselle sempat mikir apa buaya semacam Naresh ini memang mudah mengajak nikah perempuan lain walau kesannya bercandaan.
"Harusnya sih nggak, soalnya menikah bukan perihal main-main"
Giselle melipat tangannya di dada, "Harusnya sih gitu tapi kok itu orang kaya ngajak nikah tapi kaya main perosotan"
"Siapa?"
"Bukan siapa-siapa sih" jawab Giselle
Suara ketukan pintu langsung mengalihkan perhatian Giselle dan El, "sebentar" ucap El langsung membukakan pintu.
"Yuna? Ada apa?" Yuna tersenyum ramah pada El dan memberikan makanan yang El pesan tadi.
"Tadi pak ob lagi ada panggilan alam pak, jadi Yuna yang bawain" ucap Yuna
Giselle menghampiri El di ambang pintu, "Oh terima kasih" ucap El sambil mengambil pesanannya di tangan Yuna.
"Anak buahnya El?" Tanya Giselle
"Iya ibu Giselle, saya Yuna anak divisi personalia"
Giselle sedikit terkejut, "Kamu tau nama saya?"
Yuna mengusap lengannya sambil senyum-senyum, "Masa anak pak bos gak tau bu"
"Ya sebetulnya gak tau gak masalah juga sih. Kamu sudah makan siang belum?" Tanya Giselle