27. Pemujaan setan

583 77 5
                                    






"Lo serius?!"

Chungha mengangguk. Setelah sampai di rumah Jihyo ia langsung di beri makan. Kemudian menceritakan apa yang dia ketahui..

"Gue nggak habis pikir sama emak Lo, cuma mau buka gudang doang langsung di kurung" ujar Jiho.

"Tapi--"

"Tapi apa?"

"Setiap malam Jum'at gue selalu dengar suara perempuan ketawa di dalam gudang. Gue penasaran jadi gue mau buka, tapi keburu ketahuan" kata Chungha.

Jihyo dan Jiho saling memandang satu sama lain. Malam Jum'at? Suara perempuan ketawa? Aneh dan ini janggal.

"Kalian berdua mau bantu gue buat buka gudang rumah gue? Bentar malam, malam Jum'at" ucap Chungha.

"Tapi kita kan besok sekolah kak" tolak Jihyo. Ia tau betul, kalau mereka pergi dan mengungkap sosok di balik gudang itu. Mereka tidak akan pernah kembali.

"Kita juga besok harus siap siap buat ke SMA Bintang" lanjut Jiho.

"SMA Bintang? Kalian mau kesana?"

Lagi dan lagi Jihyo dan Jiho mengangguk.

"Jangan! Di sana bahaya!"

"Kenapa? Kita juga kesana lebih dari sepuluh orang"

Chungha menggeleng. "Jangan!"

"Kita tetap ke sana!" Ujar Sowon yang tiba tiba masuk ke dalam rumah Jihyo.

"Kak Sowon?"

"Kasih kita alasan kenapa lo larang kita buat ke sana?" Tanya Sowon.

"G- gue ngga bisa kasih tau! Tapi gue mohon jangan ke sana, bahaya!"

"Kalau kita diam terus, kapan terungkap nya? Lo mau ada korban lagi? Gue tau Lo pasti tau betul bahwa setiap 5 tahun ada yang meninggal. Entah murid SMA Bintang, SMP Galaksi, atau mahasiswa kampus gue!"

"Jadi setiap 5 tahun ada yang meninggal?" Tanya Jiho.

Sowon mengangguk. "Mereka sama, gantung diri. Dan motif nya ngga terungkap. Gue udah baca artikel tentang ke 3 tempat itu. Udah dari tahun 1998" jelas Sowon.

"Minnie! Sebenernya yang miyeon bilang itu benar, Minnie udah meninggal 5 tahun yang lalu. Dan hari ini ada kabar kalau dia meninggal kan? Gue bingung kok bisa ya? Apa dia punya kembaran?" Tanya Sowon.

"Bisa jadi sih"

"Kabar itu memang Minnie, tapi cuma tubuh nya. Raga nya udah hilang"

Sowon, Jihyo dan Jiho menatap Chungha. "Maksud Lo?"

"5 tahun yang lalu, waktu itu SMP Galaksi tour ke SMA Bintang kan? Dari awal kita masuk gue udah ngerasa ada yang aneh. Pas kita di suruh buat istirahat, gue malah keliling. Gue liat Minnie nunjukin jalan buat Mina. Tapi gue liat Minnie kaya nahan sesuatu. Gue ikutin, dia masuk ke ruang leb. Lama gue nunggu tapi dia ngga keluar. Sampai gue denger seseorang nyuruh buat masukin mayat ke dalam peti. Pas gue ngintip, ternyata mayat nya Minnie" jelas Chungha.

"Mereka pemujaan setan" kata Yuna yang baru masuk ke dalam rumah.

"Pemujaan setan?" Tanya Jihyo.

Yuna menggangguk lalu duduk di samping Sowon. "Sorry kalau gue lancang dengar percakapan kalian kak, gue nyimak kalian dari tadi dan gue curiga kalau mereka ngelakuin pemujaan setan. Kasus kak Minnie itu... Dia di bangkitkan dari kematian. Dari buku yang gue baca, apabila seseorang di bangkitkan dari kematian besar kemungkinannya yang di dalam tubuhnya itu iblis"   jelas Yuna.

"Terus kanapa mereka bunuh Minnie kalau ujungnya bangkitin dia lagi?" Tanya Chungha.

"Maybe ada tujuan tertentu. Tubuh yang di kuasai oleh iblis jauh lebih besar kekuatan nya dari manusia. Mungkin mereka... Ah entahlah"

"Bentar, Lo kapan pulang?" Tanya Jihyo.

"Udah dari tadi, gue ngga betah di Medan kak. Ngga ada teman" kata Yuna dan Jihyo hanya mengangguk.

"HALLO EPRIBADEH!!!"

"Wah rame!"

Jihyo menghela nafasnya. Untung orang tua nya tidak ada di rumah, kalau ada bisa di usir mereka semua.

"Lah Sowon sejak kapan lo ada di sini?" Tanya Nayeon.

"Baru aja sih" jawab Sowon.

"Ngga" lirih Yuna yang masih bisa di dengar oleh mereka.

"Kenapa Yun?" Tanya Eunha.

"A-- aku gak papa. A- aku ke kamar dulu. Permisi" Yuna lalu buru buru menuju kamar nya.

Aku? Tumben Yuna berbicara begitu, pikir Jihyo. Tapi kata kata aku kan...

Yuna ketakutan!

"Eh ngga ada makan gitu?"

Lamunan Jihyo buyar saat mendengar suara Bambam :v

"Ohh ada kok, bentar gue ambil" Jihyo berdiri menuju dapur.

"Aku bantuin ya?" tawar Eunwoo.

Jihyo mengangguk. Aku! Aku! Aku! Aku! Kata kata itu terulang lagi di otak Jihyo.

"Akh!" Teriak Jihyo prustasi.

"Kenapa?"

"Ahh ngga kok" kata Jihyo.

"Benar ngga papa?" Tanya Eunwoo memastikan.

"Iya sayang"

Anjir!

Ini pertama kali nya Jihyo memanggil Eunwoo dengan sebutan sayang. Terbukti, pipi Eunwoo memerah.

Jihyo hanya tersenyum melihat itu, dia memang tidak pandai dalam urusan berpacaran. Tidak seperti teman temannya yang jiwa bucin nya tingkat akut.

"Sini Hyo, aku bawain separuh" tawar Mina.

"Makasih Mina"

Mina mengangguk lalu mengambil ahli nampan berisi jus jeruk.

Mereka bertiga berjalan menuju ruang tamu lalu meletakkan minuman serta cemilan ke atas meja.

"Gas kan guys, gratis nih"

"Ngga tau malu"

"Ngapain malu, rumah teman sendiri juga!"

"Jadi Lo ikut kan?" Tanya Taeyong pada Chungha.

Chungha mengangguk ragu.

"Okay! Besok dan 2 hari kedepannya hp kalian harus aktif terus. Kalau terjadi sesuatu langsung hubungi gue. Ngerti?" Ucap Taeyong.

"Ngerti!"

"Oh iya!" Sowon mulai menceritakan apa yang tadi ia ceritakan bersama Jihyo, Jiho, Chungha dan Yuna.

"Pemujaan setan? Gue juga curiga nya gitu" kata Jisoo.

"SMA Bintang ada CCTV nya ngga sih?" Tanya Minhyun.

"Ngga ada" jawab Miyeon. "Gue juga heran, kenapa tuh sekolah ngga pakai CCTV. Padahal universitas sama SMP nya pakai CCTV" kata Miyeon.

"Setiap 5 tahun ya? Berarti tahun ini mereka makan korban?" Ucap Jennie menyimpulkan.

"Loh bukannya korban tahun ini Minnie?" Tanya Hanbin.

Jennie menggeleng. "Ngga! Minnie udah jadi korban 5 tahun yang lalu. Dan mungkin itu sebabnya Minnie di lenyap kan lagi karna mereka cari korban baru?" Simpul Jennie.

"Hm bisa jadi" kata Seungcheol.

"Tapi korban selanjutnya siapa?"








































To be continued!

Mohon maaf lahir dan batin yya! Selamat hari raya idul Fitri bagi yang merayakan.

Girl In The City - 97 LineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang