Mina memutar bola matanya malas melihat ke empat orang yang berada di hadapannya.
Sekarang mereka berlima sedang berada di rumah Rose.
Ponsel Jihyo tiba tiba berdering, dengan cepat Jihyo langsung saja menganggkatnya meski tak tahu siapa si penelpon.
"Hallo?"
"Ini nomor Jihyo bukan?"
"Iya ini gue sendiri" Rose, Mina, Eunwoo dan June menatap Jihyo.
"Apa kabar Jihyo. Lo masih ingat sama gue kan?"
Jihyo menaikkan alisnya binggung. Bagaimana ia bisa ingat kalau si penelpon saja tidak menyebutkan namanya.
"Siapa hyo?" tanya Rose.
Jihyo menggeleng. "Ngak tau"
"Speaker" pinta Rose dan Jihyo segera mematuhinya.
"Lo siapa?"
"Daniel. Ini gue Kang Daniel"
Tutt tutt.
Jihyo langsung saja memutuskan panggilannya.
"GILA" teriak Rose tak percaya.
"Daniel siapa?" tanya Eunwoo.
"Itu kak Daniel. Kakak kelas kita waktu SMP" jelas Mina.
"Rose" panggil Jihyo yang masih memegang dadanya karna shok.
"Gila hyo. Sumpah gue kaget banget" kata Rose.
"Kenapa harus kaget?" tanya June.
Drett drett.
"Rose angkat gih" pinta Jihyo.
"Ngak ah lo aja Min" tolak Rose.
"Aku juga ngak mau" Mina juga menolak.
"Yaudah biar gue aja" kata Eunwoo lalu mengambil ponsel Jihyo.
"Eunwoo jangan" teriak mereka bertiga kompak.
"Loh kenapa?" tanya Eunwoo.
Jihyo mengambil ponselnya dari tangan Eunwoo lalu menonaktifkan ponselnya.
"Heuh" akhirnya Jihyo bisa bernafas lega sekarang.
"Gue yakin Daniel itu bukan hanya sekedar kakak kelas kalian" kata June
Jihyo, Rose dan Mina saling tatap tatapan.
"Kita dulu pernah suka sama kak Daniel, makanya kita shok tadi" jelas Rose yang tentunya dia hanya berbohong.
"Sekarang ngak lagi kan?" tanya June.
"Ya ngak lah"
"Jihyo" panggil Eunwoo.
"Apa!" Jihyo masih kesal masalah tadi.
"Gue cuma temanin Jungkook doang kok. Gue ngak ikut balapan" jelas Eunwoo.
Seekan mengerti situsai, Mina, Rose dan June pergi meninggalkan Jihyo dan Eunwoo.
"Jihyo" panggil Eunwoo namun Jihyo tetap mendiaminya.
"Jihyo"
"Lo marah sama gue? Kalau iya gue minta maaf"
Eunwoo menghela nafasnya lalu memegang tangan Jihyo.
"Lepasin Daniel!" ucap Jihyo spontan.
Mata Jihyo membulat, ia baru saja membuat kesalahan yang sangat fatal.