16. Who?

896 118 0
                                    









"Kapan sampainya sih?"

"Bentar lagi kok"

"Iya bentar lagi, dari tadi kamu bilang itu itu aja tapi mana? Kok ngak sampai sampai"

"Sabar yah Jiho. Aku serius bentar lagi kita sampai"

"Tapi aku udah capek jalan Jaehyun" keluh Jiho.

Jaehyun menghentikan langkahnya. "Mau istirahat dulu?" tawar Jaehyun.

Jiho menggeleng. "Ngak usah. Nanggung nanti"

"Yaudah, kalau gitu aku gendong kamu aja"

Jiho mengangguk semangat. Jaehyun tersenyun lalu jongkok, membiarkan Jiho naik ke punggungnya.

Merasa Jiho sudah naik, Jaehyun berdiri dan mulai melangkah.

"Kamu datangkan di pesta bentar malam?" tanya Jiho.

"Hmm, aku ngak bisa janji"

"Kenapa?"

"Dirumah ngak ada orang, jadi Mama nyuruh aku buat jagain rumah" kata Jaehyun.

"Yaudah, nanti aku temanin kamu jagain rumah"

Jaehyun menggeleng. "Ngak! Aku ngak mau kalau kita berdua aja, nanti yang ketiga setan dan kamu tau kan kalau setan menggoda manusia itu bagaimana?"

Jiho tersenyum lalu mengecup pipi Jaehyun. "Kamu kenapa gemasin banget sih Jae?"

"Itu karna kamu"

"Kok aku?"

"Karna kamu udah buat aku makin jatuh cinta ke kamu" kata Jaehyun.

Pipi Jiho memerah, dan sebentar lagi jantungnya pasti akan berdetak kencang.

"Jae?"

"Hmm?"

"Kamu beneran sayang sama aku?"

Pertanyaan Jiho mampu membuat Jaehyun berhenti dan menurunkan Jiho dari pundaknya.

Jaehyun menuntun Jiho untuk duduk di kursi taman. Pria itu jadi lupa kemana tujuan awalnya tadi.

"Kamu masih ragu sama aku?" tanya Jaehyun.

Jiho mengangguk. Benar, dirinya masih ragu akan cinta Jaehyun padanya.

Jaehyun menghela nafasnya. "Jiho, cinta aku ke kamu itu nyata. Aku ngak pernah main main sama hubungan kita. Aku serius sayang ke kamu"

"Tapi, nanti kamu ninggalin aku lagi Jae" kata Jiho yang mulai berkaca kaca.

Jaehyun menggeleng. "Ngak! Aku ngak akan pernah ninggalin kamu lagi"

"Kalau sampai itu terjadi, aku sendiri yang akan jauh dari kamu. Meski itu rasanya sangat sulit" sambung Jaehyun.

"Kamu ngak bakal bohong lagi kan Jae?" tanya Jiho.

"Aku ngak bakal bohongin sama kecewain kamu lagi. Aku janji" kata Jaehyun.

"Aku pegang janji kamu" kata Jiho lalu memeluk Jaehyun.

"Tumben kamu nanya kayak gitu?" tanya Jaehyun sambil mengusap lembut rambut Jiho.

"Ngak tau. Yang jelas perasaan aku ngak enak. Aku rasa akan terjadi sesuatu yang sangat besar" kata Jiho.

"Belum tentu kan firasat kamu itu nyata? Jangan terlalu dipikirin, aku ngak mau lihat kamu sakit cuma karna banyak pikiran" kata Jaehyun.

Jiho melepaskan pelukannya. "Jae, sebenarnya kita mau kemana?" tanya Jiho.

Jaehyun mengerutkan dahinya. "Aku lupa gara gara kamu nanya kayak gitu tadi"

Girl In The City - 97 LineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang