"Okay, kita harus terlihat tenang. Mengerti?"
Jihyo dan Eunwoo mengangguk lalu mereka bertiga berjalan masuk ke dalam rumah Mina.
Saat mereka masuk, semua mata tertuju pada mereka bertiga.
"Bagaimana?" tanya Rose.
Jihyo dan Yerin duduk sedangkan Eunwoo berdiri.
"Kita ngak dapat apa apa" kata Yerin.
"Kita juga ngak dapat rekamam di dalam gudang. Tapi kita ambil rekaman di luar gudang pada waktu kak Jennie mau bunuh kak Sejeong" kata Rose.
"Coba, gue mau liat" kata Jihyo.
Jungkook memberikan laptop pada Jihyo.
Yerin dan Jihyo menatap video itu dengan teliti, hingga akhirnya Jihyo menjeda video tersebut.
"Hyo" panggil Yerin yang masih fokus menatap layar laptop itu.
"Disini pukul 15.07, berarti saat itu kita sudah pulang" kata Jihyo.
"Hyo, lo tau siapa orang jubah hitam itu?" tanya Eunha.
Jihyo menggeleng. "Gue ngak tau. tapi disini gue yakin, kalau orang itu bantu kak Jennie" kata Jihyo.
Yerin mengangguk, menyetuji pemikiran Jihyo.
"Tapi tadi gue dapat sobekan baju kak Jennie yang udah ada darahnya. Bisa jadi orang itu nyerang kak Jennie" kata Rose.
"Kalau memang orang itu nyerang Jennie, ngak mungkin Jennie masih hidup sampai sekarang" ucap Yerin.
Mereka semua mengangguk. "Jihyo, lo masih ingat kan sama baju hitam yang dipakai orang itu?" tanya Jaehyun.
"Heum, gue masih ingat" jawab Jihyo.
"Gimana kalau kita ke rumah kak Jennie buat cari informasi?" usul Jiho.
"Jangan! Gue yakin, pasti Jennie udah tau kalau kita kerja sama" kata Yerin.
"Kak Yerin benar, gue juga ngak mau biarin kalian kembali ke rumah kak Jennie" ucap Jihyo.
"Lalu? Langkah selanjutnya apa?" tanya June.
"Gue udah mikirin ini dari tadi"
"Mikirin apa hyo?" tanya Eunha.
"Biar gue yang temui kak Jennie" jawab Jihyo.
"Jangan!" bentah mereka semua.
"Kalau lo pergi gue harus ikut Jihyo!" tegas Rose.
"Gimana kalau lo bertiga ke sana" saran Yerin yang menatap Mina.
Jihyo menghela nafasnya. "Yaudah, gue Rose dan Mina yang kesana" kata Jihyo.
"Tapi, kita naik taksi aja" tambah Jihyo.
"Kenapa? Itu sama aja buang buang uang Jihyo" kata Mina.
"Kalau kita naik mobil bisa jadi mereka ngikutin kita dan pasti suatu saat nanti mereka akan celakain kita" jelas Jihyo.
"Yaudah ayo"
.
.
."Lo yakin hyo?" tanya Rose yang kini mereka sudah berada di depan rumah Jennie.
Jihyo mengangguk lalu memncet bel beberapa kali.
Tak lama pintu terbuka, menampilkan Jennie yang membulatkan matanya. Lalu tak lama ekspresi wajah Jennie berubah.
"Ngapain lo kesini? Pergi!" usir Jennie.
"Kak kit--"
Plakkk
"Gue bilang pergi!" usir Jennie lagi setelah menampar Jihyo.
"Gue bilang juga apa hyo! Dia ngak mungkin berubah!" emosi Rose.
"Pergi atau gue seret kalian!"
"Kak gue cuma ma--"
Belum sempat Jihyo menyelesaikan ucapannya, Jennie lebih dulu menyeret Jihyo masuk ke dalam mobilnya. Mau tak mau Rose dan Mina juga masuk.
Jennie melajukan mobilnya dengan sangat cepat sambil sesekali melihat ke arah spion kaca mobilnya.
Jennie mengajak ajak tasnya lalu memberikan salep pada Jihyo.
"Pakai" kata Jennie yang kembali fokus menyetir.
Rose dan Mina terpelongo. Benarkah itu Jennie?
"Gue mohon sama kalian jangan pergi ke rumah gue" kata Jennie.
"Kak ki--"
"Jangan Jihyo! Disana bahaya!" potong Jennie.
"Lo kenapa kak?" tanya Rose dari belakang.
Jennie memberikan sebuah peper bag kecil pada Jihyo.
"Itu bukti yang kalian cari. Gue mohon jagain baik baik" kata Jennie.
"Dan disitu juga ada kunci apertemen Joy. Disana ada petunjuk, gue mohon sama kalian harus hati hati mulai sekarang"
Jennie kembali melihat ke arah spion mobilnya dan terdapat ada sebuah mobil yang mengikuti mereka.
"Gue tau lo orang baik kak" kata Jihyo.
"Gue bukan orang baik Jihyo. Ingat! Jangan pernah kerumah gue lagi. Dan kalian tidak boleh pisah, kalian harus tetap bersama"
"Soal Yerin, gue titip surat ini ke dia" Jennie memberikan sebuah kertas ke Jihyo.
"Di gudang sekolah ada pintu rahasia. Gue mohon kalian cek kembali kesana"
"soal kematian Joy bukan gue yang bunuh dia. Dan Sejeong juga belum mati"
Jihyo, Rose dan Mina membulatkan matanya.
"Kak Sejeong belum mati?" tanya Rose.
"Iya Sejeong belum mati. Sorry gue ngak bisa jelasin sekarang. Mereka mengikuti kita" kata Jennie.
Mereka bertiga berbalik ke belakang. Dan benar, ada sebuah mobil hitam mengikuti mereka.
"Gue bakal telpon lo nanti" kata Jennie lalu memberhentikan mobilnya.
"Gue minta maaf" Jennie keluar dari mobilnya dan menyeret Jihyo, Rose dan Mina.
Setelah itu, Jennie kembali masuk ke dalam mobilnya dan melajukannya. Dan tepat mobil Jennie pergi, mobil itu mulai mengikuti Jennie lagi.
"Jihyo?" panggil Mina yang masih kaget.
"Jadi? Selama ini kita salah" kata Rose.
Jihyo mengangguk. "Jangan bahas disini. Gue yakin pasti ada orang lain yang ngawasi kita" kata Jihyo.
Tbc.
Gimana terkejut ngak?
Mungkin part selanjutnya lebih banyak kejutan...