"Jungkook"
"....."
"Jungkook"
"....."
"Heuh, Kookie" Eunha menepuk bahu Jungkook dan itu refleks membuat Jungkook menoleh ke Eunha.
"Kamu lagi mikirin apa?"
Jungkook menggeleng lalu menarik Eunha ke dalam pelukannya.
"Don't mind, I only think of you" ucap Jungkook lalu mengecup puncak kepala Eunha.
Eunha tersenyum simpul lalu melepaskan pelukannya.
"Hmm, besok temanin aku yah ke mall" ucap Eunha.
"Besok?" Jungkook tampak berpikir. "Ngak bisa, aku udah ada janji sama Jihyo, Rose dan Mina"
Raut wajah Eunha berubah. Pikirannya kini ada janji apa Jungkook pada mereka bertiga.
"Lusa gimana?" tawar Jungkook.
"Terserah kamu aja deh" ucap Eunha lalu memalingkan wajahnya dari Jungkook.
"Hei, ada apa heum?" tanya Jungkook.
"Kamu ada janji apa sama mereka?"
-
-
-Jihyo memandang ke arah luar caffe, pandangannya tertuju pada satu objek yang dimana sang pujaan hati tengah bermesraan dengan sahabatnya, ralat mantan sahabatnya.
Hatinya berdenyut perih kala Yugyeom memberikan cincin pada Yuju.
Dengan cepat, Jihyo memalingkan wajahnya lalu meminum Americao yang sempat ia pesan 5 menit yang lalu.
Pandangan Jihyo kembali pada objek tadi, meski ia tahu hatinya pasti akan perih tapi ia tetap saja ingin melihatnya.
"Jangan diliat"
Jihyo tersentak, merasa sangat mengenal suara itu. Dan benar saja orang itu duduk tepat di depannya.
"Emang gue liat apa?" sela Jihyo.
"Mereka berdua kan?" tunjuknya pada objek yang sedari tadi Jihyo perhatikan.
"Sok tau!"
"Terkadang jujur itu lebih baik dari pada berbohong"
"Ck, iya iya gue liatin mereka" ucap Jihyo.
"Kenapa lo liatin mereka kalau lo tau hati lo bakal sakit?"
"Pengen aja"
"Bdw lo ngapain disini?" tanya Jihyo.
"Minum kopi"
"Kalian ada masalah?"
Jihyo mengangkat alisnya sebelah karna binggung. "Maksud lo?"
"Kalian bertujuh, tadi gue liat dikantin kalian berantem"
Jihyo terdiam, kata kata Eunwoo barusan mengingatkannya pada kejadian 2 tahun yang lalu.
"Gue ngerti lo pasti ngak mau cerita karna ini privasi lo. Tapi gue cuma minta sama lo, bicarain baik baik. Gue yakin kalian baikan lagi" ucap Eunwoo.
"Semuanya ngak segampang yang lo pikirkan Woo" kata Jihyo.
"Gue tau, itu emang ngak gampang buat kalian, tapi setidaknya lo berusaha agar persahabatan kalian seperti dulu lagi" ucap Eunwoo.
"Woo?" Panggil Jihyo sambil menatap lekat Eunwoo.
"Kenapa?"
"Kenapa lo selalu ada saat gue butuh seseorang buat nenangin diri gue?" tanya Jihyo.