Beautiful Ghost 19

494 91 5
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


🍁🍁🍁

Lima Tahun Kemudian.

Joohyun memakai kacamata hitamnya dengan pandangan mencari seseorang yang akan menjemputnya hari ini. Salah satu Pengacara junior yang ada di firma hukum milik sang Ayah jika Joohyun tidak salah mengingat namanya adalah Oh Minho.

Setelah selesai menjalani rehabilitas di rumah sakit dan juga rawat jalan Joohyun akhirnya memutuskan kembali mengejar pendidikannya yang memang sejak awal mendapatkan beasiswa di Jepang setelah selesai dengan pendidikannya tahun lalu Joohyun tidak langsung kembali ke Korea Selatan melainkan bekerja disalah satu perusahaan dan memutuskan untuk tidak memperpanjang kontrak kerjanya.

Ada banyak hal terjadi saat dirinya berada di Jepang selain hal menyenangkan Joohyun juga mengalami hal yang kurang menyenangkan.

"Cha Joohyun?" Sapa seorang pria tinggi membuat Joohyun menoleh.

"Oh Minho, dimana kau memakirkan mobilmu?" Tanya Joohyun melangkah keluar dibantu oleh Minho membawa salah satu kopernya.

"Disana, sedan hitam." Ucap Minho menunjuk sebuah sedan hitam yang terparkir dengan rapih.

Joohyun memejamkan kedua matanya begitu duduk di kursi mobil. Belum sepuluh menit mobil yang mereka kendarai keluar dari bandara ponselnya berdering menampilkan nama kakak iparnya dengan panggilan video call.

"Bibi Joohyun!" Ucap Hajun dengan semangat membuat Minho melirik kesamping kemudi dimana Joohyun yang saat ini tersenyum tipis.

"Apa kau membawa mainan yang kupesan? Ah aku tidak sabar untuk memainkannya Bibi Joo." Ucap Hajun dengan wajah tidak sabarnya, anak kecil berusia delapan tahun itu benar-benar maniak dengan mobil-mobilan. Joohyun bahkan merogoh cukup banyak untuk membeli mobil remote control yang cukup populer.

"Bibi mengirimkannya melalui paket, apa belum sampai?" Ucap Joohyun membuat raut wajah bingungnya.

Lalu tak lama Hajun meninggalkan panggilan video membuat Joohyun hanya bisa melihat langi-langit ruang tamu rumah mereka dan pekikkan Hajun pada Ibunya, "Ibu! Bibi Joohyun mengatakan mengirimkan mobilku lewat paket. Apa tidak ada paket datang untukku?"

"Tidak ada. Apa paketnya salah alamat ya?" Ucap Jieun dengan kedua tangan yang sedang menyuapi makan putrinya, Cha Yura yang barusia tiga tahun.

Tak lama Joohyun kembali melihat wajah Hajun pada layar ponselnya, "Bibi tidak salahkan menulis alamat rumahku?" Tanya Hajun membuat Joohyun gemas.

"Yak! Bagaimana bisa Bibi salah menulis alamat rumah Bibi sendiri." Ucap Joohyun dengan membuat wajahnya kesal.

"Tapi Ibu mengatakan tidak ada paket untukku, Bibi." Ucap Hajun dengan wajah merengeknya.

Ah ini adalah yang paling Joohyun sukai, menggoda Hajun hingga keponakannya itu menangis.

"Jangan-jangan Ibumu benar paketnya salah alamat." Ucap Joohyun dengan wajah pura-pura tersadar.

Beautiful GhostTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang