part 8

52 14 3
                                    

Happy reading 🍁

"Sinta"lirih Jesicca

Jesicca langsung menutup pintunya, tapi nihil sinta menahan kemudian masuk ke apertemen begitu saja.

Sinta aurora alexsa. Anak dari alexsander yang tak lain adalah suami baru ibunya jesicca.

Sinta sendiri ia memiliki saudara kadung 2, Aldi sanderrandri abang dari sinta, dan 1 saudara tiri yang tak lain adalah anak dari ibunya jesicca dan alex yang berusia 6 tahun.

Jesicca menatap malas sinta yang sedang duduk dikursi.

"Sejak kapan lo pake hijab begituan"

"Rambut itu aurat yang harus dijaga ga kaya lo ditebar tebar"

Jesicca duduk dikursi.

"Mau ngapain lo"

"Lo disuruh kesana sama mamih"

"Gue ga mau"

"Tapi lo har-"

"ya tapi gue ga mau gimana dong"

"Keras kepala".

"Gue males"Jesicca bangkit dari duduk nya.

Sebelum benar benar pergi meninggalkan sinta jesicca perkata"Pergi lo lantai apertemen gue kotor kalau diinjak lo terlalu bagus untuk kaki lo jadi sana pergi".

"Satu kali aja jes"

Jesicca menghentikan langkahnya didepan pintu kamar.

"Fine, gue kesana nanti pulang lo"setelah itu ia melanjutkan langkahnya ke kamar.

Sinta tersenyum senang dan meninggalkan kamar apartemen Jesicca.

***

Seperti yang dikatakan jesicca kemarin.ia berkunjung ke rumah alex.

Alasan ia malas kerumah alex, karna ia malas selalu dibanding bandingkan dengan sinta.

Mobil jesicca masuk ke perkarangan rumah mewah yang bercat putih dan emas yang terlihat lebih elegan.

Sebelum mengetuk bel jesicca menghela nafas.

Jesicca menekan bel berkali kali tapi tetap saja tidak ada jawaban dari tuan rumah.

"Mana si katanya suruh kesini, malah ga ada "guman jesicca.

Yang diharap harapkan akhirnya pintu terbuka dan dibuka oleh bi dirna-asisten rumah tangga.

"eh non jesi Ayo masuk"

Jesicca tersenyum kemudian masuk dan duduk di sofa ruang keluarga.

Tok.

Suara langkah kaki yang dari tangga terdengar jelas. Siapa lagi kalau bukan Helda arsita-ibu jesicca.

"Udah lama"

"Belum"

"Ngapain Aku disuruh kesini?".

"Ga papa mamah kangen aja"ujar helda lalu duduk disamping jesicca.

"Dari kapan kamu berhijab?"Tanya helda sembari mengelus kepala jesicca.

"Ga penting. Udah deh mah aku mau pulang"

"Kamu ko ga ada sopan sopannya sama orang tua! Contoh tuh sinta dia anak baik pinter, jago masak, Walaupun mamah bukan mamah kandungnya, dia selalu sopan sama mama ga kay-"

"Udah deh mah jesi capek, ini yang jesi males kalau kesini selalu dibanding bandingkan sama sinta!. Aku Jessica bukan sinta, jesicca tetep jadi jesicca ga bisa jadi sinta, maupun sebaliknya!."Setelah mengatakan isi hatinya yang ia pendam selama ini, jesi keluar.

Langkah jesicca berhenti saat mendengar suara helda.

"Kamu tuh ga sopan, kamu bukan anak mamah!"

Jder.

Bagai di sambar petir disiang bolong, hati jesicca teriris saat mendengar perkataan sang mamah, lantas ia membalikan badannya dan melihat ibunya dengan tersenyum Miring.

"Jadi mama nyesel lahirin aku?"

Dilihat helda masih mengatur emosinya.

"Iya"

Jesicca tertawa berbarengan dengan cairann bening yang turun dari matanya.

"Kenapa mamah lahirin aku kalau nyesel?, mamah bisa lo gugurin kandungan waktu ngandung aku."

"mau kamu apasih jes, ga tau terima kasih!".

"Mau aku,cuman 1 mah, MATI."setelah itu jesicca berbalik badan.

Sebelum benar benar pergi jesicca mengucapkan. "Terima kasih udah beri rumah itu, untuk uangnya saya secepatnya saya bayar ke anda"

Didepan pintu jesicca bertemu aldi, ia menatap sinis aldi, dan pergi meninggalkan aldi begitu saja.

Jesicca pergi ke danau dekat dengan apertemennya, untuk menenangkan hatinya.

Deringan hp jesicca berbunyi nyaring ditelinga jesicca.

Jesicca mengendus kesal saat melihat siapa yang menelfonnya. Vano.

Dengan malas jesicca mengagkat

Tbc

Assalamualaikum, maaf lama upnya karna masih hari lebar aku minta maaf sama kalian ya, minal aizin walfaizin,tadinya aku mau bikin sampe 1000 kata tapi karna aku kecelakaan jadi 588.maaf yah dan see you di part selanjutnya :)

Dipersatukan TuhanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang