part 13

34 11 0
                                    

Happy reading.

Semenjak kejadian Kemarin jesicca dibuat kesal dengan hpnya ingin rasanya ia membuang hp itu yang sendari tadi berdering tak jelas.

"Argghhhh.... Pusing gue"

Tring....

"ini lagi siapa si yang telfon ga tau situasi gitu"Dengan kesal jesicca mengangkat telfonnya sembari tak melihat siapa yang menelfon.

"Heh tau situasi ga si gue lagi pusing lo malah telfon bikin tambah pusing tauu ga!"

"Ekhmm... Hallo jesicca ini saya Arsi dosen kamu"

Matanya melotot mulutnya terbuka jesicca buru buru mengecek nama.

"Hallo bu maaf bu tadi sa-"

"....."

"Gitu ya bu, harus sekarang bu?"

"....."

"Emang berapa bu"

"...."

"Sampe minggu depan?"

"....."

"Oke bu makasih"

Tutt

Jesicca menghempaskan badannya dikursi.

Ia menghela nafas hidupnya sangat rumit belum  lagi harus membayar ke ibunya sekarang ia ditagih oleh dosennya.

"Andai aja bunuh diri ga dosa pasti udah gue lakuin"gumamnya.

Hp jesicca dibanjiri notifikasi lagi membuatnya semakin frustrasi.

"Bodo ah".

Hari ini jason ditugaskan untuk menjemput saudara dakjalnya itu ialah evan dan brayan.

Jason mengendus kesal saat evan melambaikan tangan agar mobilnya berhenti didepannya.

"Sial gue kaya supir aja"gumannya.

Mobil jason berhenti tepat didepan evan,tanpa basa basi kedua saudaranya itu langsung masuk dan duduk dikursi belakang.

Jason melirik kebelakang dan berucap."Lo kira gue supir lo ko?"

Evan cengengesan."Capek gue son, Bray sono pidah kedepan"

Bryan yang sudah memenjamkan mata hanya mengikuti perkataan kokonya.

Sepanjang perjalanan mereka tidak berbincang, dikarenakan kedua anak dakjal sedang terlelap.

"Gimana Hp lo masih bunyi?"

Jesicca bertemu isel karena isel tadi ingin membicarakan hal tentang pekerjaan

"Ga"

"coba beli hp lagi aja"usul isel.

"Lo kira hp goceng tiga hah?! "

Isel menggaruk tengkuk yang tak gatal.

"Jes"panggilnya

"hm"

"Gue dapet nih pekerjaan buat lo"

Seketika mata jesicca melotot dan berkaca-kaca. "Serius lo?"

Isel mengagguk."Tapi lo mau ambil ga nih"

"Apa dulu pekerjaannya"

"Jadi pelayan dicafe saudara gue"

"Letaknya dimana?"

"Ntar gue kasih alamatnya"

"Oke gue ambil"jawab jesicca dengan keyakinan penuh.

Setibanya dirumah evan-Bryan.

Dipersatukan TuhanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang