Rayuan (2)

772 133 5
                                    

DOUBLE UP!

Vote and Comment
.
.
.
.
.

Menataplah lebih lama
Dari matahari
Akan kekal semua bahagia
Dalam rangkum adanya rupamu.

.
.
.
.




25 Desember 2010

Cuitan burung gereja bertengger pada jendela terbuka, baru terlihat olehnya. Coretan berbagai nama siswa—tak ia ketahui, memenuhi meja laboratorium juga kini baru ia sadari ada di sana, dengan tambahan err lambang cinta? 

Kim ♡ Jeon, misalnya. 

Seperti tak asing, membatin. Namun tak ia pikir panjang. 

Di waktu sebelumnya pasti Taehyung terlanjur fokus dengan berbagai eksperimen di dalam laboratorium kimia itu. 

Bahkan seingatnya ia tak terusik dengan pendingin ruangan yang ternyata tidak berfungsi hingga harus mengandalkan kesejukkan dari kipas angin tua yang di tiap pergerakkannya menimbulkan suara decitan. 

Namun kini, ia memilih untuk duduk di bangku paling belakang sambil bertopang dagu, membuat siswa-siswi bahkan Sungmin Sonsengnim mengernyit bingung; 

tentu saja, Taehyung setiap memasuki laboratorium tidak pernah absen menduduki bangku tengah paling depan.Sampai-sampai seakan telah hafal, teman sekelasnya tak akan duduk di sana.

Bangku milik Kim Taehyung, begitu jikalau ditanya.

"Harimu tidak baik, Taehyung-ah?" 

Taehyung menggeleng kikuk sebab guru kimianya bertanya demikian, mungkin wajahnya terlalu transparan dalam berekspresi? Entahlah. 

"Hanya sedikit tak enak badan, Songsenim. Aku baik kok."  

Taehyung tak menyangka, di sepanjang hidupnya ia pernah masuk bagian dari siswa lain yang dilanda bosan akan kegiatan campur mencampur itu.

Mendengarkan materi pun masuk kuping kanan, keluar kuping kiri. Ia merasa bersalah sebenarnya, tetapi di otaknya lebih memuat banyak pikiran penting. 

"Tae kau masing ingin di sini?" 

Pertanyaan dari seseorang yang sedang menggantungkan sebuah jas lab putih mengambang di udara, tak terbalas.

"Taee." Panggilnya lagi tak terima.

"Tae!" 

"Huh?! Apa?" Si surai cokelat terkesiap sebab tepukan pada bahu kanannya. Mendapati temannya yang tengah mencebik kesal. "Kau ini aku panggil malah melamun begitu." 

"Maaf, kenapa Jim?" 

"Bel istirahat, ayo kita ke kantin." 

Taehyung terdiam sebentar, melepaskan pegangan Jimin setelahnya. "Duluan saja." 

"Loh? Memangnya mau apa lagi? Kulihat kau juga sedang tak mood bereksperimen tuh." 

Taehyung memandang kesekitar, menggaruk tekuknya tak gatal, mencari alasan pasti.

Gila saja jika ia berterus terang ingin menunggu Jungkook, yang sepengetahuannya akan datang beberapa menit lagi ke dalam laboratorium. 

"Apa? Kau mau apa?" 

"A-aku, beres-beres! Aku mau beres-beres, Iya! Lihat ini belum pada dibersihkan." Taehyung berujar cepat mengambil botol cairan, sedikit terlihat aneh dimata sahabatnya. 

"Kau tahu kan nanti ada petugas kebersihan?" 

Taehyung mengangguk kaku. "Terus? Sudah ayo ke kantin." Jimin berujar, menarik tangan seseorang di sebelahnya yang lagi-lagi menepis ajakannya. 

Turn Back Time (KOOKV) || ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang