Night

901 142 2
                                    

Vote and Comment
.
.
.
.
.

Yet again,
Time silently ushers in the season.
All of a sudden, it was
The day i let go
Of your hand.

.
.
.
.
.





26 Desember, 2010

"Halo Hyung, iya aku sudah menuju rumah. Minyak, sabun, bumbu bahkan es krim kacang merah kesukaanmu juga sudah kubeli."

"Kembalian? Apa maksudmu, kembaliannya untukku lah sebagai ongkos berangkat." Taehyung mengerucutkan bibirnya, mendengar jawaban tak setuju dari lawan panggilan.

"Nanti sebagai ongkos pulang, Hyung juga harus membayar."

Jam setengah delapan malam, di malam minggu ini tak seperti remaja yang bercumbu mesra lainnya, Taehyung malah baru saja keluar dari minimarket memenuhi pembelanjaan kakaknya.

Mematikan ponsel setelah usai menjawab panggilan, lanjut menjilat es krim stroberi digenggaman, masa bodo dengan udara dingin yang menerpa.

Melewati jembatan penghubung jalan yang tersekat oleh sungai yang deras air nya tak main-main. Sekali kau jatuh, tubuhmu akan terseret jauh.

Bagus, begitu bagus untuk tempat mengakhiri hidup.

"Seram sekali." Berbicara sendiri, matanya mengarah kebawah.

Terkadang siluet bayangannya tercipta di dinding pembatas akibat lampu kendaraan yang berlalu lalang.

DUK

"Aw."

"Jalan tuh melihat kedepan."

Taehyung mengusap kepalanya yang terantuk sesuatu, lantas mengadah dan menemukan sosok pria yang tengah tersenyum di depannya.

Oh, tolong jangan preman bajingan lagi.

"Habis berbelanja?"

"Jungkook?"

"Hai."

"Kenapa kau disini?"

Jungkook mengedikkan bahu. "Ini jalanan umum, memang salah?"

Taehyung menengok ke sana kemari, was-was. "Jangan-jangan kau memata-mataiku ya?" Tuduhnya.

"Hem?"

"Kau kan selalu mengikutiku."

"Memang."

"Tuh kan?!"

Jungkook acak surai laki-laki dihadapannya. "Tapi kalau aku membututimu sedari tadi, aku tak mungkin muncul di arah berlawanan."

Benar juga.

"Lalu kau sedang apa?"

"Tadinya ingin berhenti bermain kejar-kejaran."

"Hah?"

Jungkook mengangguk, menoleh ke arah belakang. Membuat Taehyung ikut mendongkak, melihat melalui punggung laki-laki berjaket hitam, tak ada siapapun.

"Ada apa?"

"Tidak, em–Sunbae."

"Ya?"

"Es krim mu mencair."

Mata Taehyung membulat, menyaksikan lelehan es krim telah melingkupi seluruh telapak tangannya, lengket.


.

.

.

.

.


Turn Back Time (KOOKV) || ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang