Vote and Comment
.
.
.
.
.You're Autumn
To my
Winter heart.
.
.
.
.11:35
"Tahu tidak akhir-akhir ini kau sudah seperti anak kuliahan yang menyusun skripsi?" Si pemilik julukan mochi menggerutu, apapun yang ia katakan sedari tadi tak pernah direspon sahabat dari kecilnya itu.
"Maaf Jim, tapi aku sedang banyak pikiran."
"Kelihatan sih, lagian apa yang kau pikirkan? Ujian akhir?" Jimin bertanya, dokumen di tangan kanannya ia biarkan beriak dengan angin pertengahan siang sebelum akhirnya terdiam sebab mereka telah memasuki gedung tujuan.
"Tae, kau tahu kan prinsipku saat ujian? Datang, kerjakan, lupakan. Sudah, sesederhana itu."
"Ini bukan tentang ujian, lebih rumit."
"Oh? Memangnya ada ya yang lebih rumit dari ujian?" Lagi-lagi ia bertanya, memasuki lift setelah itu memperhatikan Taehyung memencet tombol yang membawa mereka ke lantai lima.
"Kemari."
"Setidaknya jawab aku dulu kek..."
Taehyung melangkah, memandu sahabatnya menuju ruangan kakaknya, yang ternyata Jin telah berdiri di depan sana menunggu keberadaannya.
"Tae!" Dipanggil namanya sumringah. "Mana dokumennya?" Membuat Jimin yang memang sedari tadi menggenggam dokumen Jin yang tertinggal, mengulurkan.
"Loh dengan Jimin juga?"
"Iya Hyung, tadi tidak sengaja bertemu Tae di festival Seoul, jadi sekalian saja deh."
"Terimakasih ya, kalian langsung pulang?"
Sebelum Taehyung dan Jimin mengangguk, suara deheman mengintrupsi, mendatangkan sosok tinggi yang memperlihatkan lesung pipitnya meski tak sedang tersenyum lebar.
"Wah tampan." Yang paling pendek dari mereka berdesis tak sadar, membuahkan sikutan cukup kencang dari sahabatnya.
"Namjoon Hyung." Taehyung membuka suara, ia tersenyum seperti biasa takkala pria pintar itu muncul di hadapannya.
"Dokumen tertinggal?"
Jin mengangguk kikuk. "Maaf Sajangnim. Mereka sudah ingin kembali kok."
"Kalian sudah makan?" Namjoon bertanya, matanya ia arahkan pada laki-laki manis yang lekas berbinar sembari menggeleng, mengelus perut dengan sahabat di sisi yang tak ada bedanya.
"Baiklah, ayo makan siang bersama."
"Yeayy!!!" Pekikkan kesenangan Taehyung dan Jimin menggelegar, menimbulkan lirikan penasaran karyawan yang lain serta permohonan maaf Jin (untuk kesekian kali).
"Tak apa, Jin kau juga ikut."
"Tapi saya masih kenyang Sajangn-"
"Tak ada penolakan."
Akhirnya pertahanan si laki-laki berbahu bidang runtuh, ia ikuti keinginan atasannya dan kedua bocah yang sedikit menguras emosi.
Hingga di lantai satu, langkahan mereka terhenti takkala nama Namjoon dikumandangkan senang.
Menampakkan pria berjas rapi dengan bodyguard serta asisten di masing-masing sisi.
"Akhinya kita bertemu, selama ini kemana saja?"
"Ah, tidak kemana-mana hanya sedikit istirahat belakangan ini." Balas pria itu setelah berjabat tangan, ia terkekeh pelan sembari mengelus pundak rekan perbisnisan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Turn Back Time (KOOKV) || END
FantasyKim Taehyung diberi kesempatan menjelajah waktu. Memutar tangan kanan jam ke 10 tahun lalu, masa sekolah menengah atasnya. "Sunbae cantik." "Diam dasar dungu!" Membawa Taehyung kembali bertemu laki-laki Raven yang terkenang dalam musim dinginnya...