Storm

746 124 8
                                    

DOUBLE UP!

Vote and Comment

.
.
.
.

Tetaplah seperti itu
Tetaplah seperti itu.
Aku selalu selangkah di belakangmu,
Selalu.
.
.
.
.
.




26 Desember 2010

Tapi dia tak pernah datang, bahkan sampai kini-

Dia tidak pernah datang lagi.

04:07

Taehyung perhatikan jarum detik bergerak setelah berbaring dengan selimut menutupi tubuhnya, mengalunkan obrolan kecil yang digumamkan sang Raven dalam tidur–pada pikiran.

Mungkin setelah berterus terang padanya, ingatan buruk itu muncul lagi;

Taehyung jadi merasa bersalah. 

Namun, dahulu—setelah mengerjakan tugas hitung-hitungan dari sekolah dasarnya, neneknya pernah berkata,

jika seseorang sampai melantur dalam tidurnya itu berarti dia kelelahan. Dan apa yang ia katakan merupakan hal yang berada di ujung lidah, tetapi tak pernah bisa diungkapkan. 

Neneknya juga berkata, satu kecupan kecil bisa mengurangi rasa lelah yang ada.

Maka dari itu, sebelum berlalu pulang, Taehyung titipkan sebuah kecupan pada dahi Jungkook yang sudah terlelap, meski lelaki itu tidak mengetahuinya.

Ia hanya berharap apa yang diucapkan sang Nenek benar. 

"Tumben kau sudah bangun?" 

Suara familiar itu membuatnya menengok untuk mendapatkan sang kakak yang tengah melahap roti sisa kemarin dengan handuk terlampir di bahu, bersandar pada pintu kamar. 

"Kebangun sendiri." Berdusta, padahal seharian ini ia tidak tertidur sama sekali.  "Hyung juga, kenapa sudah mandi? Ini kan hari Minggu?" 

"Biasa, pekerjaan dadakan. Hyung baru akan pulang mungkin besok malam." 

"Tiba-tiba sekali sih." Si adik memprotes.

"Huh—Tae tahu kan bos Hyung itu ajaib? Dia punya sekretaris sendiri, tetapi tetap Hyung yang disuruh-suruh mendampinginya." 

Taehyung terkikik geli, kalau dipikir-pikir tenyata Namjoon sudah merencanakan tahap pendekatan sejak awal ya? Lagipula setelah insiden 'Merawat Hyungnya yang sedang sakit' mereka tampak lebih dekat.

"Kenapa kau tertawa begitu?"

"Entahlah, aku hanya merasa kalian sangat cocok." 

Mata Jin dibuat membesar akan tutur katanya, seperti biasa Taehyung terkena peringatan "Berhenti mengada-ngada" dari Hyungnya lagi. 

Memang sih, sudah tak terhitung berapa banyak si surai cokelat mendapat semburan panjang lebar kakaknya sebab selalu mencoblangi kedua insan yang lebih tua itu.

Cuma kini berbeda dari sebelumnya, rona kemerahan menemani ocehan lelaki berpundak lebar. 

"Pokoknya stop berkata seperti itu lagi Tae!" Tegas sang kakak setelah 30 menit berlalu.

"Iya, iya. Maaf deh..." Taehyung mengalah sembari mengangguk, menelan kekocakkan kakaknya.

Membuat Jin menghela nafas, menyudahi sesi emosi. "Ya sudah Hyung siap-siap dulu." 

"Tapi Hyung," 

"Apa?"

"Kalau kalian memang berjodoh, bagaimana? " 

Turn Back Time (KOOKV) || ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang