Chapter 18

973 143 43
                                        

Dua buah ambulan beriringan datang dengan sirene yang tak kunjung hilang, tepat berhenti di depan rumah sakit konkuk. Petugas rumah sakit langsung membuka pintu belakang ambulan dan menurunkan brangkar korban kecelakaan dari ke dua ambulan itu, tak selang beberapa menit sebuah mobil sport merah dengan cepat berhenti mendadak di belakang ambulan.

Younghoon, pakaian pria itu sudah bersimbah darah, ia keluar dari mobil dengan pakaian yang sudah kacau, dan langsung berlari mendekati salah satu brangkar korban kecelakaan yang merupakan seorang laki-laki yang bisa dikatakan dengan kondisi yang dibilang sangat parah, telinga dan hidungnya terus mengeluarkan darah, apalagi wajahnya hampir tertutup darah yang juga merembes dari kepalanya.

Younghoon terlihat cemas belum lagi ia menoleh ke satu brangkar lagi seorang perempuan terbaring di sana dengan pecahan kaca yang menancap di wajah, dan di lehernya belum lagi salah satu kakinya tidak berhenti mengeluarkan darah. Kedua brangkar di masukkan ke dalam ruangan operasi yang bersebelahan.

Younghoon meremas rambutnya kuat, kenapa bisa begini, ia tak bisa duduk tenang, wajah younghoon yang sekarang berbanding terbalik dengan biasanya, laki-laki itu terus mondar-mandir tak karuan, hingga kedatangan taehyung dan minhyuk membuat laki-laki itu bernapas lega.

"Bagaimana?" tanya minhyuk.

"Belum ada kabar," Jawab younghoon.

Taehyung memukul pelan bahu younghoon.

"Semuanya akan baik-baik saja," Ucap taehyung menyemangati.

Tak lama suara derap langkah yang tergesa-gesa dan tak sabaran di sepanjang koridor menuju ruang operasi, membuat perhatian ketiga laki-laki teralih.

"Bagaimana keadaan putraku?" tanya nyonya oh bertanya pada younghoon, karena sebelum ke rumah sakit ia sudah menghubungi orang tua sehun, perihal anaknya yang mengalami kecelakaan. Nyonya oh tak bisa tenang semenjak dapat kabar kalau putra satu-satunya mengalami kecelakaan.

"Dokter masih menanganinya di dalam bibi," Jawab younghoon.

Kaki ibu sehun mendadak lemas, untung tuan oh langsung dengan sigap menangkap tubuh istrinya yang hampir merosot ke lantai.

Tak lama, orang tua Nayeon juga datang ke rumah sakit, tak jauh mereka sudah melihat calon besan mereka sudah dulu tiba di sana.

"Nayeon. Nayeon bagaimana?" Pertanyaan itu kembali terdengar dari mulut yang berbeda, ia melihat nyonya oh tak berhenti menangis di pelukan suaminya.

"Bibi tenang saja, jangan khawatir dokter sedang berusaha di dalam. " Kali ini minhyuk yang menjawab.

Ya benar, sehun dan Nayeon mengalami kecelakaan di lokasi yang sama, mobil yang dikendarai sehun menabrak truk tangki dari arah yang berlawanan.

Sudah satu jam lebih semenjak korban di bawa kerumah sakit, lebih tepatnya ketika masuk ke ruang operasi, sedangkan kedua keluarga pasien menunggu dengan harap-harap cemas di luar, bahkan Mina dan Sana juga sudah berada di sana dalam keadaan masih memakai pakaian tidur, mereka menenangkan ibu Nayeon yang juga tak henti menjatuhkan air mata mengingat kondisi Nayeon.

Setelah lebih satu jam menunggu, salah satu pintu ruangan terbuka terlihat dua orang dokter keluar diikuti dengan beberapa suster yang mendorong brangkar keluar.

Semuanya tersentak dan melihat siapa yang di atas brangkar.

Sehun.

Nyonya oh langsung mendekat ke arah putranya yang membuat hatinya pilu, apalagi melihat perban di kepala dan luka di wajahnya.

"Maaf, pasien harus di pindahkan ke ruang ICU, untuk perawatan yang lebih lanjut," Ujar salah seorang suster dan setelahnya mereka mendorong brangkar sehun.

HELLO MONSTER (End) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang