Sehun kembali tanpa ada kedengeran bunyi mobil, ia berjalan ke arah tangga dengan melayangkan tatapan tajam pada para bodyguardnya, yang langsung membuat mereka tertunduk dan meneguk ludah kasar, tak jarang pula ada yang langsung keringatan sampai membasahi jidat mereka.
Nayeon masih menekuk kepalanya, tangisnya masih saling bersahutan, ia tak sadar jika sehun sudah ada di depannya. Sehun memandangnya sebentar sebelum akhirnya angkat suara.
"Bangun im Nayeon," Kata sehun lembut.
Nayeon mengangkat wajahnya, ia melihat sehun sebentar hingga kembali menyembunyikan wajahnya.
"Tak ingin bangun?" Kata sehun kini ia berjongkok menyetarakan tingginya bersama Nayeon.
"Aku salah, maaf," Selamat Nayeon pelan tapi sehun masih bisa mendengarnya, sehun tersenyum ia mengusap rambut Nayeon penuh kasih.
"Sudah kubilang, aku tak gampang memaafkan orang," Kata sehun ingin menjahili Nayeon, membuat gadis itu kembali menangis kencang, dan perlahan menjulurkan tangannya pada sehun.
"Oppa bisa mengambil salah satu tanganku," Kata Nayeon tangannya gemetaran, membuat sehun terlihat bingung apa Nayeon berpikir ia akan bertindak demikian hanya untuk sebuah balasan maaf.
"Akan aku pertimbangkan, tapi kaki lebih menarik," Kata sehun semakin menjahili Nayeon, sontak saja Nayeon kembali menarik tangannya dan menyembunyikan kakinya, ia kembali menjerit sakit kala kakinya yang keseleo malah bersentuhan kasar dengan tangga yang di dukinya.
Sehun terlihat khwatir, ia langsung mengendong Nayeon, dan secara otomatis Nayeon mengantungkan tangannya di leher sehun, ia juga mencuri-curi pandang melihat wajah sehun dari bawah, rahang yang tegas dan pahatan yang sempurna, tak cukup satu kata untuk menggambarkan kesempurnaan wajah dan fisiknya.
"Aku mencintaimu, benar-benar mencintaimu, maaf membuatmu kecewa sebelumnya," Ungkap Nayeon yang membuat langkah sehun terhenti ketika ia baru keluar dari dalam lift , ia tak salah dengarkan, cepat saja sehun melihat Nayeon dalam gendongannya tapi gadis itu cepat-cepat menyembunyikan wajahnya dengan bantuan rambut serta dada sehun.
Sehun kembali membawa Nayeon ke kamar yang tadi di tempati Nayeon, ia meletakkan gadis itu hati-hati, tapi Nayeon berusaha untuk tidak bertemu mata dengan sehun, ia yakin sehun pasti mendengar apa yang ia katakan tadi.
"Aku akan meminta Taehyung untuk ke sini," Kata sehun.
"Kim taehyung?" tanya Nayeon memastikan, sehun mengangguk.
"Untuk apa?" tanya Nayeon.
"Dia akan memeriksa kakimu," Jawab sehun.
"Apa dia seorang dokter?" Nayeon kembali bertanya.
"Hm," Jawab sehun singkat ia langsung mengeluarkan ponselnya.
"Kenapa tidak dokter lain saja," Kata Nayeon.
"Aku tidak percaya pada dokter lain," Jawab sehun ia pun kembali menghubungi taehyung.
Nayeon tak menyangka jika Taehyung menjadi seorang dokter dengan tampangnya yang tak mau peduli itu.
.
.
.
.
.
"Maaf bos, kami belum bisa menemukan keberadaan nona im hana," Lapor salah seorang bawahan pada wang yi yang kini sedang bermain golf di samping rumahnya.Wang yi yang tadi sedang memukul bola, melihat bolanya melenceng sedikit dari lubang targetnya, sorot matanya bukan kecewa karena bolanya tak masuk lubang melainkan laporan yang ia terima.
Wang yi kini mengkode pria yang melapor itu untuk lebih dekat dengannya, dengan ragu-ragu pria itu mengikuti perintah wang yi, dan sekali pukulan telak dan begitu keras di layangkan ke arah kaki pria itu menggunakan stick golf.
![](https://img.wattpad.com/cover/235056157-288-k100661.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
HELLO MONSTER (End)
FanficSudah lama tidak bertemu denganmu," ujar pria beriris mata tajam terseyum hangat pada wanita yang berdiri dua langkah di depannya. "Apa kau merindukanku seperti aku merindukanmu?" lagi-lagi pria itu bersuara dengan penuh pengharapan di sana. Namun...