Chapeter 23

1K 124 26
                                        

"Benarkah, kita akan ke korea?"
Berapa kalikah wang yi harus mendengar pertanyaan yang sama dari mulut gadis yang sedang duduk di sampingnya kini.

Ini sudah kali ke tiga hana memastikan apa yang dikatakan wang yi semalam, ia hanya tak ingin menganggap pembicaraan semalam hanyalah bunga tidur.

"Hm," Jawab wang yi tangannya seraya mengelus kepala hana, tapi hana nampak menolak sentuhan wang yi di kepalanya.

Wang yi menarik tangannya canggung, dan berusaha untuk tersenyum.

"Jika kita ke Korea, kau harus berjanji padaku," kata wang yi dengan mimik yang serius.

"Tunangan lagi?" Hana tak suka jika sudah berbicara sesuatu yang sensitif.

"Bukan! Aku tak memaksamu. Hanya saja jangan pergi dariku, diluar sana banyak orang yang sangat berbahaya, aku tak ingin sesuatu yang buruk terjadi denganmu," Jelas wang yi.

"Kau cerewet sekali, bukankah hanya kau orang yang kukenal," Ujar hana.

Mobil yang mereka tumpangi kini sudah sampai di depan restoran mewah yang bangunannya terhubung dengan salah satu hotel bintang lima di pusat kota.  Hana dan wang yi akan makan siang di sini, ditambah restoran yang satu ini khas dengan menu Korea, menjadi salah satu tempat yang banyak dikunjungi oleh  penduduk Korea yang menatap di sana ataupun para traveler.

"aku menerima telfon dulu, aku akan menyusul," Kata wang yi seraya mengangkat telfonnya dan sedikit menjauh, sedangkan hana masuk duluan. Gadis itu berjalan dengan banyak pikiran, ia kehilangan sesuatu kemarin, ia sudah mencarinya di dalam kamar dan sekitar rumah, tapi ia tak menemukannya.

Apa mungkin, kalungnya jatuh saat malam itu, padahal cincin di kalung rasanya sangat berarti bagi hana, entah kenapa mungkin ini ada kaitannya dengan memorinya yang hilang.

Prank

Kesadaran hana, mulai pulih kala terdengar bunyi piring jatuh, ia tak sengaja menyenggol seorang pelayan kafe yang sedang membawakan menu ke sebuah meja pengunjung, sontak saja semua perhatian teralih padanya termasuk tuan muda oh yang sedang menyantap makanannya.

Ketenangannya terasa diganggu dengan masalah kecil ini, dari semalam ia tak bisa tidur dengan tenang, di tambah informasi dari bawahannya jika yeji melarikan diri dari tempat gadis itu di kurung. Ya selama ini yeji sudah menjadi seorang tawanan, tapi bukan di dalam penjara, sehun pikir penjara tempat yang cukup baik untuk gadis seperti yeji. makanya ia akan menyediakan tempat khusus untuk gadis kecil itu, namun sehun akan memanggilnya perempuan gila, itu adalah panggilan yang cocok untuk kondisi yeji saat ini.

Hana langsung minta maaf, tanpa ia sadari suaranya membuat kegiatan seseorang terhenti.

Sehun terhenyak, ia semakin memperhatikan gadis yang menyebabkan masalah itu, suaranya berasal dari sana, ia tak salah lagi, ia sangat kenal suara itu.

Nayeon.

Ya, wanita itu adalah Nayeon, tanpa menunda waktu sehun langsung menuju ke tempat hana yang ikut membereskan masalah yang ia buat, setelah selesai ia pun berdiri hana terus mengucapkan maaf, ia akan membayar kerugian yang ia buat.

"Im Nayeon," Sebuah suara yang begitu pelan namun terdengar jelas. Hana menoleh, bukan lantaran panggilan itu, hanya saja ada sebuah tangan yang menyentuh pundaknya, membuat gadis itu menoleh dan diam membantu melihat sosok rupawan di depannya.

Netral mereka bertemu, sehun memandangnya tajam namun tersirat kerinduan di sana, sedangkan hana menatapnya penuh kagum, betapa sempurnanya laki-laki di depannya kini. Hanya keheningan yang terjadi diantara mereka, hingga sebuah dekapan mendadak membuat hana menjadi bingung.

HELLO MONSTER (End) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang