"Kudengar kau akan ke Roma?" Ujar seorang pria yang duduk di sebuah sofa dalam ruangan, melihat ke arah pria yang sibuk dengan dokumen di atas mejanya.
"Apa kau ingin ikut?" tawar pria itu yang tak lain sehun tanpa menoleh ke orang yang ditawarkannya.
"Tawaranmu tak ada yang berujung baik tuan muda," Jawab pria yang tak lain adalah minhyuk sambil menyesap kopi yang dari tadi ada di atas meja.
"Untuk apa kau ke sini?" tanya sehun menyandarkan bahunya dan kini menatap minhyuk dengan satu alis terangkat.
"Baiklah, aku akan berterus terang," Kata minhyuk, berdiri dari tempat duduknya dan mengeluarkan selembar foto dari saku jass bagian dalamnya dan meletakkannya di meja kerja sehun.
Sehun mengambil foto tersebut, yang awalnya berekspresi datar kini berubah menyelidik.
Didalam foto tersebut ia melihat Wang Yi sedang mengusap pelan kepala seorang gadis, gadis yang berdiri menyamping dengan wajah yang tak terlihat jelas, entah kenapa bunyi detak jantung sehun memacu dengan cepat, ia merasa sangat familiar dengan postur tubuh gadis itu, meskipun sekarang rambutnya tak sepanjang dulu.
"Kau dapat foto ini dari mana?" Kata sehun dingin, minhyuk yang sedang mematuk-matuk patung kecil di meja sehun langsung menjawab.
"Tentu saja dari orang-orangku, mungkin ini sudah kebetulan kau akan ke Roma bukan? Mereka berada di sana, wang Yi melarikan tunanganmu ke Roma, kota romansa yang penuh cinta," Ujar minhyuk mencemooh.
Sehun langsung menghubungi seseorang, memintanya untuk menyiapkan penerbangan besok ke Roma, ia tak bisa menunggu sampai 2 hari lagi, urusan Nayeon adalah urusan pertama yang harus ia urus sekarang, urusan pekerjaan tak masalah untuknya.
Sehun langsung beranjak dari kursinya meninggalkan minhyuk yang dari tadi menunggu ucapan terimakasih dari pria itu, tapi lihatlah sekarang keberadaannya diabaikan begitu saja.
⏱️⏱️⏱️
Hana, gadis itu turun dari lantai dua dengan pakaian yang rapi khas karyawan, ia langsung mengambil tempat duduk di depan wang Yi yang sedang menikmati serapan paginya sebelum berangkat ke kantor.
"Serius, kau akan pergi bekerja?" tanya wang Yi tak percaya.
"Apa kau tak melihat penampilanku?" tanya hana mengoleskan selai coklat ke atas roti.
Wang Yi hanya tersenyum, setelah itu ia menberikan hana segelas susu hangat, hana langsung mengambilnya.
"Kalau begitu, biar aku antar, sekalian aku penasaran di perusahaan mana kau akan bekerja."
"Tidak perlu, aku bisa berangkat sendiri, jika mengantarku dulu, aku takut kau akan telat," tolak hana halus.
"aku direkturnya, tidak masalah kalau telat," Jawab wang Yi santai.
"Hanya direktur, kecuali kau yang punya, baru bisa berbuat seenaknya," Sahut hana, wang Yi hanya tersenyum. Hana tidak tahu saja, kalau sebenarnya memang dialah pemilik perusahaan itu, tapi itu tak ingin kebohongan yang sudah ia bangun dari awal akan terungkap begitu saja.
"Apa ada kabar dari dokter thomas?" tanya hana, mulut laki-laki itu yang tadi sedang mengunyah berhenti sesaat dan kemudian ia lanjutkan lagi.
"Apa kepalamu kembali sakit?" Tanya wang Yi khawatir, hana menggelengkan kepalanya.
"Ini sudah 4 tahun, tapi aku tak mengingat apapun," Ucap hana pelan.
"Tak perlu buru-buru hana, jangan di paksa" Kata wang Yi, hana mengangguk.
"Tak ada yang perlu diingat Nayeon, kau hanya perlu aku, tak ada yang lain," Batin wang Yi.
⏱️⏱️⏱️

KAMU SEDANG MEMBACA
HELLO MONSTER (End)
Hayran KurguSudah lama tidak bertemu denganmu," ujar pria beriris mata tajam terseyum hangat pada wanita yang berdiri dua langkah di depannya. "Apa kau merindukanku seperti aku merindukanmu?" lagi-lagi pria itu bersuara dengan penuh pengharapan di sana. Namun...