"Oppa, wanita yang di rumah itu_"
"Dia im Nayeon, tunangan ku," Jawab sehun memotong ucapan yeji.
"Apa oppa menyukainya?" tanya yeji.
"Menurutmu?" tanya sehun meminta pendapat yeji.
"Tidak! oppa tidak menyukainya."
"Bagaimana kau bisa yakin kalau aku tidak menyukainya?" Tuding sehun.
Mereka kini tengah berada di rumah yang di tempati yeji, yang merupakan rumah milik sehun.
"Karena oppa menyukaiku. Buktinya oppa lebih memilih aku dari pada dia," Jawab yeji yakin.
"Hwang yeji apa kau belum sadar juga?"
"Maksud oppa?"
"Aku memilihmu karena kau begitu lemah. Aku perhatian padamu karena kau begitu menyedihkan. Jadi kuharap jangan sampai melampaui batas," Kata sehun pergi meninggalkan yeji yang mematung atas ucapan sehun barusan.
"Itu tidak benarkan?" tanya Yeji pada dirinya sendiri. Sehun mendapatkan sebuah kiriman foto dari seseorang yang ia tugaskan untuk mengawasi Nayeon, di foto tersebut terlihat Nayeon duduk satu meja dengan pria yang sudah lama tidak dikenalnya. Wajahnya memanas setelah melihat foto kiriman kedua, terlihat pria itu mengusap kepala Nayeon sebelum berdiri.
"Wang yibo, beraninya kau menyentuhnya, brengsek!!!" Umpat sehun memukul kaca yang ada dihadapannya.
Yeji yang masih memikirkan ucapan sehun, seketika tersintak ketika mendengar pecahan kaca, sontak saja ia langsung menuju ke arah bunyi pecahan.
"Oppa!" Pekik yeji melihat sehun dengan napas yang masih cepat dan tangannya sudah meneteskan darah yang sudah jatuh di lantai.
Sehun melihat yeji, terlihat wajah yeji yang ketakutan, seketika sehun tersenyum, ia sangat suka melihat orang ketakutan seperti ini, ia mendekat ke arah yeji yang masih mematung di tempatnya berdiri.
"Apa yang terjadi? Aku akan mengambil kan obat, " Kata yeji berniat untuk pergi, tapi sehun menahan tangannya.
"Tidak perlu, jangan merepotkan dirimu" Kata sehun tersenyum hangat sambil menyentuh wajah yeji dengan tangannya yang berlumuran darah, tapi tak lama sentuhan itu berubah menjadi kasar kala sehun mencekram dagunya yeji dengan sangat keras.
"Oppa lepaskan!!! Apa yang terjadi denganmu hah, ini sakit," Jerit yeji, tapi sehun malah menambah cengkeramannya.
"Ini belum seberapa, jadi bersabarlah," Kata sehun melepaskan cengkeramannya dan berlalu meninggalkan yeji yang masih shock dengan kejadian yang barusan terjadi, sisa darah tangan sehun malah tertinggal di wajah yeji.
Nayeon baru kembali setelah ia menghabiskan waktu bersama Mina setelah kepulangannya dari rumah keluarga oh. Suasana hatinya sungguh berantakan sekarang, belum lagi ia mendapat kabar jika ayah dan ibunya harus keluar negeri untuk urusan pekerjaan, ditambah Sehun yang terus menghubunginya dari tadi, tapi Nayeon lebih memilih untuk mengabaikannya.
Baru saja ia menutup pintu dan menuju ke ruang tengah, ia sudah dikejutkan dengan kehadiran seorang pria yang tengah duduk dengan santainya dan tersenyum lembut ke arah Nayeon.
"Kenapa jam segini baru pulang? Bukankah paman Han sudah mengantarmu sejak Sore?" Sehun langsung menyambut Nayeon dengan pertanyaan, bukannya menjawab Nayeon justru membuang muka, ia lebih memilih mengabaikan sehun dan malah mengambil air minum, setelah ia menaruh gelas beberapa saat baru gadis itu angkat bicara.
"Lain kali jangan sampai menyelinap masuk lagi ke sini!" Kata Nayeon.
"Kau belum menjawab pertanyaanku, dari mana?" Sehun kini sudah berjalan mendekat ke arah Nayeon.

KAMU SEDANG MEMBACA
HELLO MONSTER (End)
FanfictionSudah lama tidak bertemu denganmu," ujar pria beriris mata tajam terseyum hangat pada wanita yang berdiri dua langkah di depannya. "Apa kau merindukanku seperti aku merindukanmu?" lagi-lagi pria itu bersuara dengan penuh pengharapan di sana. Namun...