Chapter 6

1.5K 186 28
                                        

Nayeon mematuk-matuk cincin yang tersemat di jarinya, gadis itu sekarang sedang berada di sebuah kursi panjang yang berada di sebuah pohon rindang di depan gedung kampusnya.

Awalnya Mina dan Sana mengajaknya untuk menyaksikan pertandingan basket antar fakultas, tapi Nayeon dengan cepat menolaknya dengan alasan suasana di sana pasti akan berisik.

"Apa aku tidak akan menyesal terikat dalam hubungan ini?" batinnya terus memandang cincin yang disematkan Sehun tadi malam.

Cup

Sebuah ciuman mendarat di pipi kiri Nayeon membuat Nayeon terkejut dan tegang secara bersamaan. Kenapa ia tidak menyadari kehadiran seseorang yang sudah duduk di sampingnya.

"Maaf," ucap pria itu memulai pembicaraan, Nayeon menoleh ke samping.

"Aku harus meninggalkan acaranya karena ada urusan penting," lanjut pria itu yang tak lain adalah Oh Sehun. Nayeon mencoba bersikap biasa saja.

"Tak masalah, lagian acara semalam juga bukan acara penting," Jawab Nayeon santai dan berdiri dari duduknya, membuat pria itu tersenyum seketika.

"Kau marah?" tanya Sehun sambil menahan tangan Nayeon.

"Untuk apa aku marah, cepat atau lambat hubungan ini akan berakhir," jawab Nayeon.

Sehun tak suka dengan jawaban itu dengan spontan ia mencengkram pergelangan Nayeon begitu kuat dan memandang gadis itu dengan sorot mata yang menajam, Nayeon meringis merasakan sakit di tangannya.

"Oppa," Tukas Nayeon mengingatkan Sehun atas apa yang ia lakukan. Merasa tersadar atas tindakannya, Sehun sedikit melonggarkan pegangannya tanpa berniat untuk melepaskan, ia berdiri, tepat di samping gadis itu dan kini posisi mereka saling berhadapan satu sama lain.

Sehun menipis jarak di antara mereka dengan melangkah satu langkah ke depan, membuat Nayeon sedikit gugup, tapi lagi-lagi ia bersikap biasa saja.

"Berakhir? Kau bilang cepat atau lambat hubungan kita akan berakhir?" Kata Sehun, Nayeon mengangguk.

"Bagaimana bisa bunny ku mengatakan sesuatu yang tidak mungkin terjadi," Kata Sehun lembut sambil menyelipkan rambut gadis itu kebelakang telinga Nayeon.

"Jangan berharap yang tidak-tidak, siapa tahu kau akan terjebak selamanya denganku," bisik Sehun.

Kecemasan langsung melingkupi wajah Nayeon, ia kelihatan sangat gugup hingga Sehun kembali berkata.

"Aku lapar," ucapnya langsung mengandeng tangan Nayeon menuju kafe kampus.

Nayeon sedari tadi hanya menemani Sehun makan, dan semenjak datang semua pandangan orang menuju ke arah mereka, apalagi mereka duduk di tempat yang terkesan khusus, untuk mengalihkan pikirannya Nayeon lebih memilih untuk memainkan ponselnya sembari menunggu pria itu selesai makan.

Dentingan garpu dan sendok, membuat Nayeon terkejut dan melihat langsung ke arah pria yang kini sedang menatap datar padanya.

"Apa sudah selesai?" tanya Nayeon melihat pria itu kini tengah bersandar dan memangku tangan.

"Nafsu makanku jadi hilang," Jawab Sehun.

"Kenapa? Apa makanannya tak enak?" Nayeon kembali bertanya, Sehun menggeleng sebagai jawaban.

"Lalu?"

"Apa benda mati itu lebih menarik dibandingkan aku?"

Nayeon melongo, ada apa dengan pria ini.

"aku paling benci jika kita bersama kau masih memperhatikan hal lain," lanjut Sehun.

"Mulai saat ini sebagai tunanganku, kau harus tahu apa yang tidak kusuka dan apa yang kusuka," Sehun mendahului nayeon berbicara padahal sedari tadi wanita didepannya itu ingin mengatakan sesuatu, ia mendengus dan kesal setengah mati.

HELLO MONSTER (End) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang