Chapter 5

1.8K 189 21
                                        

Nayeon langsung berdiri dari tempat duduknya, napasnya begitu menggebu mendengar ucapan tuan im selaku ayahnya yang menyatakan kalau ia dan putra satu-satunya keluarga oh akan bertunangan nanti malam.

"Aku tidak mau, dan ayah tidak bisa memaksaku," ucap gadis itu.

"Nayeon jaga sikapmu," kata tuan im memperingatkan anaknya, walau bagaimanapun, sehun masih ada berada di sana dan memperhatikan penolakan gadis itu terhadap dirinya, namun ia terlihat begitu santai ingin melihat sejauh mana gadis itu akan bertahan.

"Ayah melakukan semua ini, demi kebaikanmu! Kalau sehun tidak menolongmu, kau tidak tahukan apa yang akan dilakukan seniormu itu padamu," Ujar tuan im.

Nayeon mencoba mencerna ucapan ayahnya, ia baru ingat perihal Jimmy dan lupa apa yang terjadi setelahnya, yang jelas ia dapat menyimpulkan kalau seniornya itu pasti berniat buruk padanya.

"Tapi, tetap saja bukan begini caranya untuk balas budi, " Jawab Nayeon.

"Suka tidak suka, ayah sudah memutuskan kalau kalian akan bertunangan malam ini, dan keputusan ayah tidak bisa diganggu gugat! " kata tuan im sedikit keras.

Nayeon tak habis pikir bagaimana jalan pikir ayahnya, ia begitu menyesal datang ke perusahaan ayahnya, tanpa mengatakan apapun nayeon langsung melongos pergi tanpa permisi dan menutup pintu.

"Aku akan bicara dengannya paman, aku tahu ini begitu mendadak untuknya, tapi aku tidak bisa melihatnya berada dalam bahaya terus tanpa ada yang menjaganya," keluh sehun meyakinkan tuan im.

"Bicaralah padanya. Paman yakin semuanya akan berjalan lancar," ucap paman im menyemangati sehun, ia merasa tak enak terhadap pria muda itu yang di tolak mentah-mentah oleh putrinya, ia pun sendiri tak tahu apa yang salah dengan penglihatan putrinya sampai-sampai menolak pria sempurna seperti oh sehun.

Nayeon akan masuk ke mobilnya, mungkin pergi ke rumah Sana adalah tujuan terbaik untuk saat ini, ia juga merutuki dirinya yang dengan gampangnya dibodohi oleh Jimmy dan berakhir jika pria itulah yang menolongnya.

Baru membuka kenop pintu, sebuah tangan datang untuk menutupnya kembali, Nayeon menoleh hendak protes pada orang yang telah menganggunya namun umpatannya hanya keluar di dalam hati melihat siapa yang berada di depannya.

"Aku tidak tahu apa yang telah aku lakukan padamu, sehingga kau terus mengangguku," sergah Nayeon tak tertahan.

"Aku tidak suka menunggu, apalagi melihatmu dengan laki-laki mana pun, jadi jangan salahkan aku jika aku melakukan cara apapun untuk memilikimu im Nayeon," jawab Sehun.

Nayeon meremas rambutnya frustasi. Ia tidak tahu lagi bagaimana cara menghadapi pria yang satu ini.

"Aku menyukai seseorang," ucap Nayeon lembut.

"Kim taehyung?" tebak Sehun dengan mengangkat satu alisnya, lihatlah expresi Nayeon seperti tertangkap basah sekarang.

"IYA," jawab gadis itu tegas, membenarkan tebakan Sehun.

"Tapi sayang, dia bukan laki-laki yang menyukai gadis yang disukai temannya, bahkan dia tidak akan berniat sedikitpun, ditambah kau tidak tahu dia orang yang seperti apa," ujar Sehun seolah ia sangat mengenal laki-laki yang bermarga kim itu.

"Aku tidak peduli," sela Nayeon.

"Tapi aku peduli," Jawab Sehun langsung mengambil kunci mobil gadis itu dan melemparkannya kearah seorang satpam, dan menarik gadis itu ke mobilnya.

"Yakh! Oh sehun. Buka pintunya!" teriak Nayeon mencoba membuka pintu mobil pria itu setelah ia di dorong masuk dengan pemaksaan, dan kini pria itu sudah duduk di kursi kemudi dengan menatap tajam ke arah Nayeon.

HELLO MONSTER (End) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang